Sejumlah kaum tunawisma di Tulsa, Negara Bagian Oklahoma, AS, menerima bantuan dari para aktivis Muslim yang tergabung dalam Masyarakat Islam Tulsa. | DOK Islamic Society of Tulsa

Dunia Islam

Muslim Tulsa, Semangat Berbagi di Tengah Pandemi

Muslim Tulsa, Amerika Serikat, bergotong royong membantu kaum tunawisma.

OLEH HASANUL RIZQA

Pandemi Covid-19 telah menyebar di seluruh dunia sejak setahun lalu hingga kini. Dampak yang ditimbulkannya terasa di berbagai sektor, tidak hanya kesehatan, tetapi juga ekonomi, sosial, dan bahkan politik. Imbasnya dialami banyak negara, baik yang terbelakang, berkembang, maupun maju.

Di Amerika Serikat (AS), epidemi virus korona baru menyebabkan perekonomian melesu. Tingkat pengangguran di Negeri Paman Sam sepanjang tahun 2020 bahkan disebut-sebut nyaris seperti momen Depresi Besar (The Great Depression) pada 1930-an silam. Puncaknya terjadi pada April 2020, ketika tingkat pengangguran mencapai 14,7 persen. Memasuki awal tahun 2021, angka itu sempat menurun hingga 6,7 persen.

Di antara para pengangguran itu, terdapat lapis masyarakat yang mengalami nasib paling getir. Mereka adalah kalangan tunawisma (homeless). Direktur Pusat Advokasi Hak Tunawisma dari Universitas Seattle, Sara Rankin, mengatakan, pemerintah pusat AS terpaksa meniadakan sensus untuk mendata orang-orang tanpa hunian sepanjang tahun 2020.

Adanya wabah membuat otoritas setempat harus mencegah kegiatan apa pun yang berpotensi mengumpulkan massa. Dengan demikian, sukar memastikan jumlah orang tunawisma dalam masa pandemi. Akan tetapi, lanjut Rankin, statistik bukanlah persoalan. Masalah intinya adalah, bagaimana membantu mereka yang terlunta-lunta di jalan.

“Berbagai penelitian menunjukkan, pandemi Covid-19 membuat kondisi kaum tunawisma kian parah,” ujar akademisi tersebut, seperti dilansir The Guardian baru-baru ini.

Berbagai upaya dilakukan pemerintah dan masyarakat Amerika untuk mengatasi persoalan demikian. Salah satu inisiatif kebaikan datang dari komunitas Muslim di Tulsa, Negara Bagian Oklahoma, AS. Perkumpulan Masyarakat Islam Tulsa (Islamic Society of Tulsa/IST) mengadakan kegiatan sosial bertajuk “Program IST untuk Kaum Tunawisma” beberapa waktu lalu.

Mengutip situs resmi IST, program tersebut ditujukan secara universal. Dalam arti, donasi tidak memandang identitas tunawisma. Siapapun mereka, selama membutuhkan pertolongan akan dibantu untuk bertahan dalam masa-masa sulit ini. Untuk sementara, bantuan ini baru mencakup para tunawisma di Tulsa dan sekitarnya.

Imam Masjid Tulsa Mohammed Herbert mengatakan, jumlah penduduk Muslim di kota ini mencapai 8.000 jiwa. Dari mereka-lah, donasi dihimpun sejak awal tahun ini. Pihaknya juga menerima bantuan dari banyak warga Tulsa. Menurut Herbert, kondisi musim dingin membuat IST harus lekas bergerak untuk meringankan beban orang-orang yang tidak memiliki rumah atau hunian.

Dalam video yang diunggah IST di laman YouTube, tampak beberapa aktivis Masjid Tulsa melakukan pendataan orang-orang tunawisma di sekitar rumah ibadah ini. Jumlah orang-orang yang memerlukan bantuan itu sekira puluhan orang. Untuk bertahan hidup, mereka tinggal di kemah-kemah sederhana. Demi menjaga privasi, video ini tidak menampilkan wajah orang yang hendak dibantu.

“Perkumpulan Masyarakat Islam Tulsa pertama-tama melakukan assessment yang diperlukan untuk mengetahui keadaan para tetangga kita, kaum tunawisma. Mereka tinggal di jalan-jalan dan berjuang untuk kelangsungan hidup keluarganya. Covid-19 telah menyebabkan banyak di antara mereka kehilangan pekerjaan. Bahkan, ada yang terpaksa menggelandang karena mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK),” tutur Herbert, dikutip dari laman YouTube IST, baru-baru ini.

Donasi yang disalurkan berupa makanan, minuman, dan multivitamin dalam kemasan senilai 20 dolar AS per paket untuk setiap tunawisma. Selain itu, tiap akhir pekan IST juga membuka dapur umum untuk menyajikan makanan hangat di dekat Masjid Tulsa. Stan ini terbuka bagi siapapun yang membutuhkan. Pengelolaannya diisi para aktivis masjid serta masyarakat lokal, termasuk yang non-Muslim.

Setelah penyaluran bantuan pangan, IST juga menghimpun donasi berupa perlengkapan untuk menghadapi musim dingin, semisal pakaian hangat, jaket, sweter, selimut, dan penutup kepala. Setiap paket itu dimasukkan dalam boks yang siap dibagi-bagikan kepada kaum tunawisma setempat.

Herbert mengaku gembira dengan antusiasme masyarakat lokal dalam menolong kaum papa di antara mereka. Ia berharap, pandemi virus korona dapat usai sehingga membuat situasi kembali kondusif untuk berusaha dan bekerja.

photo
Mobil milik Masyarakat Islam Tulsa untuk sarana penyaluran donasi. - (DOK Islamic Society of Tulsa)

 

 

Saya berdoa, semoga Allah mengangkat Covid-19 ini dari tengah kita.

 

MOHAMMED HERBERT, Imam Masjid di Tulsa Amerika Serikat
 

Di seluruh Oklahoma, Tulsa merupakan salah satu daerah dengan perkembangan Islam yang cukup signifikan. Menurut sensus setempat pada Juli 2019, jumlah populasi Tulsa sebanyak 401.190 jiwa. Dari angka itu, kira-kira delapan ribu orang menganut Islam sebagai agama mereka. Herbert mengatakan, sebelum datangnya Covid-19 jamaah shalat Jumat mencapai 800 orang di Masjid Tulsa.

Kaum Muslimin setempat berasal dari multietnis. Ada yang berasal dari keturunan Asia Timur (35 persen), Arab (30 persen), dan Afro-Amerika (25 persen). Sementara itu, sebanyak 10 persen di antaranya merupakan penduduk kulit putih yang mayoritasnya adalah mualaf. Lebih dari separuh umat Islam di Tulsa merupakan warga AS sejak lahir.

“Masyarakat Islam Tulsa adalah komunitas yang sangat beragam dan ramah. Semuanya meyakini Tulsa sebagai rumah bersama. Muslim Tulsa percaya bahwa mereka menjalani Impian Amerika, bebas untuk mengejar begitu banyak peluang,” tuturnya.

Herbert menilai,  “Program IST untuk Tunawisma” dan banyak kegiatan sosial lainnya semakin merekatkan persatuan antarwarga Tulsa. Solidaritas, itulah modal besar dalam melalui pandemi Covid-19 yang telah mendisrupsi banyak hal di kehidupan.

photo
Para aktivis Masjid Tulsa di Oklahoma, Amerika Serikat, bahu membahu menolong sesama, khususnya mereka yang terdampak pandemi. - (DOK Islamic Society of Tulsa)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat