PWNU Jawa Timur melaksanakan program vaksinasi kepada 98 kiyai, ulama, dan tokoh Nahdlatul Ulama, Selasa (23/2). Ini menjadi vaksinasi kiyai dan ulama pertama yang dilaksanakan di Jawa Timur. | Dadang Kurnia/Republika

Nasional

Jokowi: NU Bantu Vaksinasi

Pemerintah diminta memprioritaskan vaksinasi untuk pengajar di pondok pesantren.

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Nahdlatul Ulama (NU) untuk membantu pemerintah menyukseskan program vaksinasi Covid-19 yang saat ini tengah berjalan. Presiden meminta keluarga besar NU bisa memberikan informasi akurat mengenai vaksin kepada umat.

“Kami mohon dukungan para ulama dan keluarga besar NU untuk ikut membantu pemerintah dalam menyukseskan program vaksinasi nasional kita. Mohon bantuan untuk memberikan informasi yang akurat kepada umat,” ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam peringatan ke-98 hari lahir NU, Ahad (28/2).

Jokowi menegaskan, pemerintah akan terus bekerja keras mencegah penyebaran Covid-19 dengan memberikan pengobatan dan vaksinasi. Saat ini, Indonesia telah berhasil mengamankan pasokan vaksin Covid-19 yang menjadi rebutan ratusan negara lainnya.

“Kita menjadi salah satu negara yang melakukan vaksinasi paling awal di Asia Tenggara,” ujar dia.

Di hadapan seluruh keluarga besar NU, Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah telah memberikan bantuan melalui sejumlah program. Khusus untuk kalangan pesantren, pemerintah telah memberikan bantuan operasional pendidikan pesantren, bantuan pembelajaran daring, hingga insentif guru pondok pesantren.

Bahkan, Presiden menyatakan, pada 2021, pemerintah menambah dukungan infrastruktur pendampingan, pelatihan, dan pengembangan model bisnis. Semua itu ditujukan untuk mewujudkan kemandirian ekonomi pondok pesantren sebagaimana amanat Undang-Undang Pesantren.

Presiden juga menyampaikan ungkapan terima kasih kepada keluarga besar NU di seluruh Indonesia karena telah mengambil peran penting untuk memastikan kesehatan dan keselamatan masyarakat dan membantu mengatasi dampak pandemi hingga ke akar rumput. “Semua bangsa di dunia mengalami kesulitan yang sama, butuh kebersamaan, kolaborasi, gotong royong, dan cara hidup baru untuk mengatasinya,” kata dia.

photo
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 tahap kedua kepada tokoh agama sekaligus ketua pengurus cabang Nahdlatul Ulama Kota Kediri KH Abu Bakar Abdul Jalil (kiri) di Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (10/2/2021). - (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang ikut hadir dalam peringatan ke-98 hari lahir Nahdlatul Ulama turut mendoakan Presiden Jokowi sukses melaksanakan vaksinasi. Anies juga yakin, jika seluruh masyarakat Indonesia dan para pemimpinnya bersatu, pandemi Covid-19 bisa segera berakhir.

“Insya Allah, bersama-sama bangsa dan negara ini melewati masa sulit, dan insya Allah para pemimpinnya, Bapak Presiden, Wakil Presiden, dan semua kita diberikan kesehatan sehingga lewat dari masa ini dan menorehkan babak baru dalam perjalanan sejarah Indonesia,” tuturnya.

Dalam acara tersebut, Anies juga mengucapkan selamat atas peringatan ke-98 hari lahir NU dan peluncuran TVNU. Tidak hanya itu, dia juga memberikan apresiasi peluncuran NU Online Super App yang berisi beragam fitur layanan keagamaan. 

“Ada super apps, ini betul-betul masuk abad 21. Jadi, kalau ada yang tanya apakah NU sudah tua, maka jawab, NU masih muda dan perjalanannya masih panjang di kemudian hari,” kata dia.

Prioritas

Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar mengakui, NU dan kalangan pesantren menjadi sabuk pengaman bangsa Indonesia. Ia meminta pemerintah memprioritaskan vaksinasi kepada tenaga pengajar, petugas pendidik, dan para guru di pondok pesantren. "NU, para kiai, adalah sabuk pengaman bangsa di tengah krisis," kata Gus Ami, sapaan akrab Muhaimin Iskandar.

Muhaimin yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan, vaksinasi Covid-19 telah dimulai dan ia berharap para kiai serta para tenaga pengajar bisa diprioritaskan. Menurut dia, para guru, ustaz, dan kiai di pondok pesantren merupakan kelompok rentan sekaligus garda terdepan melayani aktivitas belajar-mengajar di lingkungan pondok pesantren.

"Oleh karena itu, vaksinasi terhadap para guru atau tenaga pengajar harus menjadi prioritas, terutama tenaga pengajar di pondok pesantren," ujar Gus Ami.

Gus Ami juga menyampaikan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan di lingkungan pondok pesantren, sebab peningkatan kualitas pendidikan adalah sebuah keniscayaan. "Dengan kualitas pendidikan yang baik, Provinsi Banten akan mengalami lompatan kemajuan yang luar biasa di bidang pendidikan," ujarnya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat