Suasana jalanan yang tergenang air di kawasan Kemang, Jakarta, Sabtu (20/2). | Republika/Putra M. Akbar

Jakarta

Keluhan Warga Kemang: Banjir Lebih Parah

Banjir pekan lalu lebih tinggi dibandingkan banjir pada Januari 2020.

OLEH FLORI SIDEBANG

Intensitas curah hujan yang tinggi pada Sabtu (20/2) lalu mengakibatkan sebanyak 200 RT di Ibu Kota terdampak banjir. Salah satunya di Kemang, Jakarta Selatan. Agus Suryanto (52 tahun) salah satu pedagang makanan di Jalan Kemang Raya mengatakan, genangan air sebenarnya sudah mulai terjadi sejak Kamis (18/2).

Namun, saat itu, kata dia, ketinggian air hanya sekitar 10-15 sentimeter. Dua hari kemudian, kata dia, saat hujan deras mengguyur Jakarta pada Sabtu dini hari, air kembali meninggi, bahkan mencapai 1,5 meter lebih.

Dia menuturkan, saat itu banyak mobil pengunjung kafe dan hotel di sekitar Jalan Kemang Raya yang terendam air. Hanya atap mobil yang terlihat akibat banjir tersebut. Banjir itu terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan luapan Kali Krukut yang letaknya tidak jauh dari lokasinya berjualan sehari-hari.

Menurut dia, banjir pekan lalu itu lebih tinggi dibandingkan banjir pada Januari 2020 silam. Bahkan, ia menilai, itu merupakan banjir paling parah yang pernah terjadi di wilayah tersebut.

photo
Warga melintas dibawah puing serta matrial tembok rumah yang longsor sehingga menutupi anak kali di Kawasan Kemang Timur 11, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Perapatan, Jakarta, Ahad (21/2). - (Prayogi/Republika)

"Lebih parah yang kali ini sih. Kalau yang 2020 itu paling ketinggian air cuma 1 meteran. Pokoknya ini paling parah dah," ujar Agus, Jumat (26/2).

Berdasarkan pantauan Republika pada Jumat, di depan sejumlah kafe masih terdapat sisa-sisa banjir pekan lalu. Beberapa perabotan, seperti dispenser, kursi serta meja kayu, sofa, dan kantong plastik sampah berwarna hitam tampak terbengkalai di pinggir jalan. Seluruh perabotan itu cukup mengalami kerusakan akibat terendam banjir. Sisa-sisa lumpur pun masih menempel di perabotan tersebut.

Sementara itu, warga lainnya yang memiliki warung kelontong di Jalan Kemang 1, Tarni (46 tahun), mengatakan, banjir yang menerjang di wilayahnya pada pekan lalu hampir mencapai satu meter. Tarni menambahkan, akibat banjir itu, ia harus mengungsi ke rumah saudaranya yang berada tidak jauh dari lokasinya bermukim.

Ia menjelaskan, rumah keluarganya itu memiliki dua lantai dan ketinggian banjir tidak separah di rumahnya. Ibu tiga orang anak itu pun berharap agar pemerintah dapat menangani permasalahan banjir ini lebih baik lagi. Sehingga, lokasi pemukimannya tidak lagi diterjang banjir saat hujan deras dengan intensitas yang tinggi.

photo
Warga bersiap membersihkan perlengkapan jualan mereka yang terkena banjir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Ahad (21/2/2021). - (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

"Kita mah berharapnya supaya pemerintah bisa mengatasi banjir ini. Jadi besok-besok enggak banjir kayak pekan lalu," ujar dia berharap.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan, penyebab terjadinya genangan di sisi Jalan Sudirman lantaran luapan air dari Kali Krukut. Dia menuturkan, luapan Kali Krukut ini ditengarai menampung pertambahan debit air dari hujan lokal dari kawasan Depok, Jawa Barat. Artinya, penambahan debit air bukan dari hujan lokal di kawasan Kemang maupun Jalan Sudirman, melainkan kawasan antara hulu dan Jakarta.

Banjir kiriman

Banjir dengan ketinggian hingga satu meter merendam permukiman penduduk di bantaran Kali Ciliwung akibat limpasan kali ini. Di Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur, ketinggian banjir hingga 80 sentimeter pada Jumat siang.

photo
Sejumlah kendaraan yang terjebak banjir di kawasan Kemang, Jakarta, Sabtu (20/2). Banjir yang terjadi akibat tingginya curah hujan serta drainase yang buruk itu membuat kawasan Kemang dilanda tergenang air dengan ketinggian sekitar 1,5 meter. - (Republika/Putra M. Akbar)

Warga RW 07, Nurdin, mengatakan, otoritas terkait telah memberikan peringatan dini waspada banjir melalui alat pengeras suara dan sirene yang terpasang di pos kantor RW 07. Kali Ciliwung dilaporkan meluap pada Jumat pagi setelah status siaga 3 di Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/2) malam.

"Dari malam itu sudah ada pemberitahuan melalui pos RW, ada sirene. Kita sudah dikasih tahu akan banjir," kata Nurdin.

Di Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur, ketinggian banjir bahkan hingga satu meter hingga Jumat siang. Mayoritas warga memilih untuk bertahan di rumah mereka masing-masing. Sejumlah petugas dari damkar dan kelurahan setempat mengerahkan mesin pompa untuk menyedot genangan di wilayah Kebon Pala. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat