Warga berjalan melintasi banjir yang merendam kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Jumat (19/2). Banjir yang terjadi akibat luapan Kali Sunter tersebut menggenangi sebanyak lima Rukun tetangga diantaranya RT 01 hingga RT 05 yang bread di RW 04 dengan | Republika/Thoudy Badai

Kisah Dalam Negeri

Aksi Heroik Kapolsek Evakuasi Nenek Korban Banjir

Nenek Aisyah bersyukur atas bantuan Khoiri dan anggotanya untuk menembus banjir

Curah hujan yang tinggi menggenangi sebagian besar wilayah Jakarta pada akhir pekan lalu. Petugas kepolisian pun ikut turun tangan dalam mengevakuasi korban di daerah-daerah yang memiliki tingkat banjir yang parah. Tak terkecuali para kapolsek.

Kapolsek Kembangan Jakarta Barat Kompol Khoiri, misalnya. Dia mengangkut seorang nenek warga Kembangan Utara bernama Aisyah (65 tahun) di sekitar lampu merah Jalan Puri Kembangan dengan gerobak untuk melintasi banjir di daerah itu.

"Saya dihampiri seorang perempuan yang sudah lanjut usia, meminta tolong untuk dibantu melewati genangan air," tutur Khoiri, Sabtu (20/2).

Khoiri kemudian berinisiatif meminjam gerobak warga untuk mengevakuasi nenek tersebut agar sampai ke rumahnya. Nenek Aisyah, bersama para ibu lainnya kemudian naik ke gerobak yang ditarik Khoiri bersama anggota Polsek Kembangan lainnya untuk menerjang genangan.

Maka itu, terkait dengan musibah banjir, Khoiri mengimbau warga untuk lebih waspada dan berhati-hati. "Segera cari titik aman dan berikan informasi pada petugas. Saat ini, saya sudah mengerahkan pasukan dan alat-alat untuk membantu warga," ujar dia.

Nenek Aisyah bersyukur atas bantuan Khoiri dan anggotanya untuk melintasi jalan tersebut. "Semoga Allah selalu memberikan kemudahan dan kesehatan buat Kapolsek," kata nenek Aisyah.

Aksi heroik di tengah banjir juga diperlihatkan Kapolsek Cilandak Kompol Iskandarsyah. Dia menggendong seorang nenek  untuk dievakuasi dari rumahnya yang terendam banjir. Aksi  Kapolsek Metro Cilandak tersebut terekam dalam video berdurasi 40 detik yang dibagikan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah, Ahad (21/2).

Kapolsek Metro Cilandak, Kompol Iskandarsyah, menuturkan, saat itu dirinya membantu mengevakuasi warga terdampak banjir di Jalan Mandala II Bawah, RT 08/RW 02, Kelurahan Cilandak, Sabtu (20/2). Menurut Iskandarsyah, di lokasi tersebut mendapati seorang nenek yang tinggal bersama seorang cucunya yang masih berusia 15 tahun.

Saat semua orang sudah dievakuasi ke Masjid Babah Alun Desari, hanya tersisa nenek tersebut yang enggan dievakuasi karena kakinya  sakit. "Jadi, semua orang di tempat tinggal ibu (nenek)  itu sudah dievakuasi. Tinggal ibu itu bersama cucunya, dia tadinya tidak mau dievakuasi karena kakinya sakit," kata Iskandar.

Setelah diberikan pengertian dan dipastikan keselamatannya, nenek tersebut akhirnya bersedia untuk dievakuasi. Dia menggendong nenek tersebut disebabkan akses ke rumahnya berada di gang sempit yang tidak bisa dilalui perahu karet. "Jadi, saya gendong dari rumah sampai ke titik perahu evakuasi yang ada di depan gang, jaraknya 25 meteran," tutur Iskandar.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Polres_Jakbar (polres_jakbar)

Merugi

Sementara itu, pemilik warung beras di Jalan Pondok Jaya XVIII, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Bukhari (27), merugi karena beras dagangan seberat 300 kilogram mengalami kerusakan karena terendam air banjir setinggi 1,5 meter. Bukhari yang ditemui di lokasi banjir, Sabtu, tengah sibuk mengevakuasi karung berisi beras yang terendam banjir.

"Tahun 2020 banjir masuk toko enggak tinggi, tapi hari ini air naiknya tinggi, saya sudah pindahin karung beras ke tempat tinggi, masih kena juga," kata Bukhari.

Ada enam karung beras yang rusak terendam banjir, berat satu karung 50 kg sehingga jumlah total 300 kg beras miliknya yang rusak terendam air. Bukhari mengatakan, 300 kg beras jenis ramos tersebut dijual Rp 520 ribu per karungnya.

Kini beras tersebut rusak tidak bisa digunakan, air banjir membuat beras mengembang dan bau. Beras yang sudah terkena air tersebut diangkut menggunakan sepeda motor. Bukhari dibantu warga mengevakuasi karung beras ke tempat yang lebih tinggi, untuk selanjutnya dijadikan pakan ayam.

Wilayah Pondok Jaya termasuk kawasan terdampak banjir cukup parah dengan ketinggian mencapai 1,5 meter hingga 2 meter akibat curah hujan ekstrem dan luapan air Kali Mampang. Air Kali Mampang meluap karena terjadi tanggul jebol di Mampang Prapatan XIV (Perumahan Mampang Asri), tepatnya tanggul Kali Krukut.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat