Mari menjaga kestabilan emosi di masa pandemi Covid-19 saat ini. | Freepik.com

Perencanaan

Mari Menjaga Kestabilan Emosi

Tanya kabar sendiri juga penting untuk menjaga kestabilan emosi.

 

 

Rasa bahagia bisa membantu optimisme meng hadapi pandemi Covid-19. Demikian juga rasa bahagia yang bisa menjaga dan memperkuat imunitas. Jadi, pada masa pembatasan kegiatan, masyarakat harus pintar-pintar membuat dirinya bahagia.

Menurut psikolog anak, remaja, dan keluarga Saskhya Aulia Prima, kurangnya interaksi sosial memang memengaruhi kebahagiaan. Karena sebagai manusia, kata dia, seseorang memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.

Pendapat ini beralasan ilmiah. Soalnya, ungkap Saskhya, ada penelitian yang mengungkapkan mengenai hal itu. Penelitiannya dilakukan selama 80 tahun yang menyimpulkan bahwa salah satu yang membuat orang memiliki umur panjang, sehat, dan merasa hidupnya bermakna itu jika mempunyai hubungan sosial.

Bagaimana menjaga kesehatan mental dalam situasi sekarang? Dia menjelaskan, kesehatan mental tak selalu tentang penyakit jiwa. Pertama, kita bisa meningkatkan dan mempertahankan healthy lifestyle. "Jadi, dari makan sehat, olahraga, dan mengatur pikiran," kata dia dalam diskusi, dua pekan lalu.

 
Kita bisa meningkatkan dan mempertahankan healthy life style.
 
 

Kedua, dia menyarankan untuk mengusahakan tetap berkegiatan dan menjaga penampilan seperti biasa. Penelitian mengatakan bahwa ketika seseorang berinteraksi secara virtual, orang itu cenderung memperhatikan penampilan fisiknya seperti apa. Karena itu, dia menyarankan untuk tetap menjaga penampilan fisik, misalnya dengan berdandan agar lebih nyaman melihat tampilan diri di layar.

Ketiga, saran dia adalah penting untuk menjaga rutinitas. "Jika banyak hal yang tidak bisa diprediksi, seseorang mudah menjadi cemas. Kalau punya rutinitas, kita tahu pas bangun pagi ngapain, setelah itu ngapain, olahraga jam berapa, kegiatannya apa lagi. Itu membuat hidup kita tetap aman karena masih ada hal-hal yang bisa kita prediksi," ujar Sas khya.

Keempat, dia menyarankan untuk bersikap baik pada diri sendiri. Dia tak menampik banyak orang yang terjebak dengan pemikiran bahwa istirahat justru membuatnya tak produktif. Padahal, kerja lama juga bukan jaminan seseorang tetap produktif. "Kadang, kita suka tanya kabar orang, tapi lupa tanya kabar kita sendiri. Itu juga penting menjaga kestabilan emosi kita," kata Saskhya.

 
Kadang, kita suka tanya kabar orang, tapi lupa tanya kabar kita sendiri. Itu juga penting menjaga kestabilan emosi kita.
 
 

Kelima, dia beranggapan pentingnya seseorang tetap terkoneksi satu sama lain. "Banyak yang bisa dilakukan lewat kegiatan virtual bersama teman, kursus, olahraga, dan lain-lain. Intinya, kegiatan ini ada situasi emosi in the zone, tapi tantangannya ada," ujar dia.

Jika sedang mengalami situasi atau perasaan tak enak, Saskhya menyarankan untuk segera mengenalinya, misalnya gemetaran, berdebar, dan keringat dingin. Hal sederhana untuk mengatasinya adalah menarik napas panjang dan mengeluarkannya perlahan.

Mengapa begitu? Cara demikian itu membantu menipu otak bahwa dia sedang baik-baik saja. Selain itu, bisa juga minum air putih, melihat tayangan menyenangkan, dan lain-lain.

photo
Mari menjaga kestabilan emosi di masa pandemi Covid-19 saat ini. - (Pixabay)

Koordinator tim pakar dan juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, banyak cara bisa dilakukan untuk meningkatkan imunitas dengan protokol kesehatan ketat. Namun, dia menyarankan agar masyarakat tetap fokus meminimalisasi risiko penularan. "Berkumpul dengan keluarga, melakukan hobi di dalam rumah, dan lain-lainnya bisa dilakukan untuk tetap bahagia," kata dia.

Psikolog dan akademisi dari Universitas Indonesia (UI) dr Rose Mini Agoes Salim juga berpendapat bahwa selama pandemi banyak orang mengalami kecemasan luar biasa, bahkan hingga menimbulkan stres. Dia mengatakan, menghilangkan stres atau kecemasan itu dapat dilakukan dengan menciptakan banyak kegiatan menyenangkan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat