Ilustrasi hunian tetap. BPKH dan Rumah Zakat bekerja sama membangun hunian tetap yang dinamakan Kampung BPKH di Sigi Donggala Sulawesi Tengah. | ANTARAFOTO/Basri Marzuki

Khazanah

Kampung BPKH untuk Penyintas Gempa di Sulteng Diresmikan

Kampung BPKH menghidupkan ekonomi masyarakat.

JAKARTA -- Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bekerja sama dengan Rumah Zakat dan DT Peduli meresmikan hunian tetap (huntap) yang diberi nama Kampung BPKH. Huntap ini diberikan untuk membantu pemulihan para penyintas bencana gempa bumi di wilayah Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng). Bencana gempa bumi mengguncang wilayah tersebut pada 28 September 2018. 

"Alhamdululillah, saya bersyukur sekali sudah 14 bulan program ini berjalan akhirnya selesai dengan baik. Mudah-mudahan kami yang diberikan rezeki dan kelebihan memiliki empati dan simpati kepada saudara kita yang kekurangan dan mengalami bencana," kata Kepala Badan Pelaksana BPKH Anggito Abimanyu dalam peresmian Kampung BPKH yang digelar secara virtual, Selasa (2/2).

Ia menyebut, BPKH merupakan lembaga yang mengelola dana dari calon jamaah haji. Dana yang ada dikelola dengan baik sehingga menghasilkan surplus.

BPKH, lanjut Anggito, juga mengelola Dana Abadi Umat, yakni dana yang diperoleh dari hasil efesiensi penyelenggaraan ibadah haji dan dana lain yang sesuai perundang-undangan. Pada 2019, BPKH memiliki Dana Abadi Umat sebanyak Rp 3,5 triliun, sementara pada 2020 sebesar Rp 3,65 triliun.

"Dana itu lantas kita kembangkan. Tahun lalu, dicairkan dana sebesar Rp 156 miliar dan disalurkan untuk kebutuhan masyarakat maupun umat," ujar dia. 

Ia menyebut, BPKH telah beberapa kali menyalurkan dana manfaatnya untuk membantu korban bencana. Di antara yang menerima manfaat adalah Sulawesi Barat, Tasikmalaya, dan Tangerang Selatan.

Mengenai Kampung BPKH, ia berharap hunian yang ada beserta fasilitas di dalamnya bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Ia berpesan kepada masyarakat di Sigi dan Donggala agar memelihara dan menjaganya sehingga bisa digunakan dalam jangka panjang.

Dalam kesempatan yang sama, CEO Rumah Zakat Nur Efendi mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang dilakukan antara pihaknya dengan BPKH dan DT Peduli. Ia berharap Kampung BPKH dapat memenuhi kebutuhan akan hunian yang ramah gempa dan nyaman.

"Dengan kolaborasi ini, kita bisa meresmikan hunian bagi 193 penerima manfaat. Sebanyak 117 di Donggala dan sisanya di Sigi," kata dia.

Kampung BPKH terletak di dua lokasi, yakni Desa Sibalaya Utara, Kecamatan Tanambulava, Kabupaten Sigi, dan Desa Lero, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

Nur Efendi menyebut, rasa nyaman bisa dirasakan penerima manfaat mengingat hadirnya beragam fasilitas umum di Kampung BPKH. Beberapa di antaranya adalah masjid, taman ornamen haji, sarana air bersih, serta rumah terampil.

Keberadaan huntap dan beragam fasilitas ini diharapkan dapat membantu masyarakat menumbuhkan spiritualitasnya, serta menggerakkan ekonomi lokal.

Sementara, Ketua Yayasan DT Peduli Gatot Kunta Kumara menyampaikan, luas huntap ini mencapai 1,6 hektare. Peletakan batu pertama dilakukan pada 23 Oktober 2019, di atas tanah hibah tersebut.

"DT Peduli merasa bangga diberi kepercayaan kesekian kalinya oleh BPKH untuk berkhidmat dan berjuang demi kemaslahatan masyarakat dengan membangun 100 rumah hunian tetap untuk 385 jiwa."

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat