Petugas mengetes kantong nafas milik pegawai PT KAI (Persero) dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (23/1). | ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Nasional

Genose Digunakan di Terminal dan Stasiun

Penggunaan Genose akan dilakukan di sejumlah terminal bus secara acak.

JAKARTA -- Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mulai melakukan pemesanan alat Gadjah Mada Electric Nose Covid-19 atau Genose C19. Rencananya, alat untuk screening Covid-19 tersebut akan diterapkan secara acak di terminal bus.

“Kita masih pesan ke pihak pembuatan alatnya. Sementara, saya pesan 100 dulu,” kata Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi kepada Republika, Senin (25/1).

Genose merupakan alat tes cepat Covid-19 inovasi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menggunakan embusan napas manusia sebagai sampelnya. Melalui sampel embusan napas, Genose menggunakan AI atau kecerdasan buatan yang mendeteksi partikel tertentu. Hal yang dideteksi dari sampel napas bukanlah virus, melainkan senyawa yang secara spesifik akan berbeda jika dikeluarkan oleh orang yang terpapar Covid-19.

Budi menuturkan, penggunaan alat Genose akan dilakukan di sejumlah terminal bus secara acak, terutama untuk terminal bus tipe A hingga pelabuhan penyebrangan. “Ini untuk di terminal tipe A yang prioritas dan juga di pelabuhan penyeberangan yang sifatnya random sampling," ujar Budi.

photo
Pegawai PT KAI (persero) mengembuskan napasnya pada kantong napas untuk dites dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (23/1). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan mengimplementasikan penggunaaan GeNose C19 sebagai alat pendeteksi Covid-19 pada calon penumpang kereta api mulai 5 Februari 2021. - (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Budi mengatakan, dengan merujuk Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19, Kemenhub sepakat untuk masyarakat yang bepergian dengan bus sifatnya hanya random sampling. Ia menuturkan, untuk pertama yang akan dilaksanakan menggunakan Genose, yakni di Terminal Bus Pulogebang.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI masih menunggu regulasi resmi dalam penerapan Genose C19. “Ya (aturan resmi), tentunya kami menunggu arahan lebih lanjut dari Kemenhub,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus.

Meskipun begitu, Joni mengatakan, KAI berencana akan membeli Genose. Dia menuturkan, alat tersebut nantinya akan digunakan di berbagai stasiun kereta api setelah regulasi penerapannya sudah diterbitkan. Hanya saja, KAI belum bisa mengungkapkan berapa banyak alat Genose yang akan dipesan untuk diterapkan di stasiun kereta api.

photo
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghembuskan nafasnya pada kantong napas untuk dites dengan GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Ahad (24/1). - (ANTARA FOTO/Fauzan)

Dia menambahkan, pada dasarnya KAI menyambut baik inovasi yang dihadirkan oleh anak bangsa, khususnya dalam rangka menghadirkan layanan deteksi Covid-19 yang cepat, murah, dan akurat.

Ketua Tim Pengembang GeNose UGM, Kuwat Triyana, mengatakan, pihaknya akan menyediakan Genose untuk digunakan di pusat transportasi umum secara bertahap. “Kita siapkan sekarang ini dengan 200 unit dulu secara bertahap,” kata Kuwat.

Ia menjelaskan, Kemenhub meminta pihaknya menyediakan Genose secara bertahap. Ke depannya, total Genose yang diharapkan dapat diproduksi untuk Kemenhub, yakni sebanyak 700 hingga 800 unit. “Pak Menhub mengharapkan dapat 700-800 unit Genose secara bertahap,” ujar dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat