Bupati Sleman Sri Purnomo menjalani proses vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Ngemplak II di Sleman, Yogyakarta, Kamis (14/1). | Wihdan Hidayat / Republika

DIY

Bupati Positif Covid-19 Sepekan Seusai Divaksin

Purnomo adalah salah satu penerima vaksin Sinovac pada Kamis (14/1) pekan lalu.

SLEMAN -- Bupati Sleman, DI Yogyakarta, Sri Purnomo, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (21/1). Kepastian positif tersebut persis terjadi sepekan seusai Purnomo menerima vaksin pada Kamis (14/1) pekan lalu.

“Saya menjalani tes swab antigen yang mana hasilnya dinyatakan positif. Kemudian, dilanjutkan dengan tes swab PCR, di mana hasil yang saya terima pagi ini (Kamis) dinyatakan positif,” kata Purnomo, Kamis (21/1).

Purnomo mengaku sudah melakukan rontgen thorax dan CT scan thorax. Dia bersyukur paru-parunya dinyatakan bersih. Kondisi kesehatannya kini diakui 100 persen sehat dan tidak menunjukkan gejala apa pun. Meski demikian, Purnomo mengaku pada Selasa (19/1) malam sempat mengalami batuk-batuk dan suhu badannya naik pada angka 37,6 derajat celsius.

Saat ini Purnomo sedang menjalankan isolasi secara mandiri di rumah dinas, tidak ke rumah sakit. Seluruh keluarga dan stafnya di rumah dinas yang sering interaksi juga telah melakukan swab antigen dan hasilnya semua negatif.

photo
Bupati Sleman Sri Purnomo (kiri) menunjukkan alat pelindung diri (APD) yang akan didistribusikan di Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (5/5/2020). Guna mendukung penanganan Covid-19, Pemda Sleman memberikan bantuan hasil produksi dari pelatihan dan padat karya yang digelar Disnaker Sleman bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Sleman - (Andreas Fitri Atmoko/Antara Foto)

Purnomo menerima vaksin Sinovac pada Kamis (14/1) pekan lalu. Ia mengimbau masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M, yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

Kejadian serupa juga pernah terjadi di Amerika. Seorang perawat dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menerima vaksin Pfizer. Konfirmasi positif itu hanya selang beberapa hari dari perawat tersebut divaksinasi.

Vaksinolog dan spesialis penyakit dalam, Dirga Sakti Rambe, pernah menyatakan bahwa vaksin Covid-19 tidak bisa langsung bekerja atau langsung membentuk kekebalan seusai disuntikkan. Vaksin harus disuntikkan dengan dosis lengkap dan membutuhkan waktu agar dapat membentuk kekebalan tubuh atau antibodi.

“Pada vaksinasi memang ada prinsip umum bahwa kekebalan itu baru terbentuk 10-14 hari setelah suntikannya lengkap,” ujar Dirga.

Agar vaksin bisa menjalankan fungsinya untuk memberikan kekebalan pada tubuh seseorang, Dirga mengingatkan bahwa proses vaksinasi Covid-19 harus dilakukan dengan lengkap. “Suntikan lengkap vaksin Covid-19 itu adalah dua dosis,” ujar dia.

Ia menjelaskan cara vaksin Covid-19 membantu manusia membentuk kekebalan terhadap penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu. Vaksin yang memiliki komponen virus Covid-19, bukan virus itu sendiri, kemudian disuntikkan ke tubuh agar dapat mengenali dan kemudian membentuk antibodi yang berfungsi sebagai ‘pasukan’ yang melawan virus.

Tubuh kemudian membentuk sel memori yang memiliki kemampuan mengingat sehingga pada saat setelah divaksin orang terpapar virus SARS-CoV-2, antibodi akan langsung diproduksi. “Inilah keunggulan vaksin dibandingkan upaya metode pencegahan, dapat memberikan perlindungan yang sifatnya spesifik di mana antibodinya spesifik terbentuk terhadap Covid-19,” ujar dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat