Prajurit Kopaska TNI AL mengangkat serpihan pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 dari dasar laut saat proses SAR pesawat tersebut di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (16/1). | MUHAMMAD ADIMAJA/ANTARA FOTO

Nasional

Pencarian SJ 182 Diputuskan Hari Ini

KNKT sudah berhasil mengunduh data yang ada dalam perekam data penerbangan (FDR).

JAKARTA – Kelanjutan operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 beserta penumpangnya akan diputuskan hari ini, Senin (18/1). Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) akan melakukan evaluasi menyeluruh berdasarkan situasi dan kondisi di lapangan.

“Nanti akan kita evaluasi bagaimana, apakah mau diperpanjang atau tidak, menunggu hasil evaluasi besok (hari ini—Red),” kata Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan dan Kesiapsiagaan Basarnas Bambang Suryo Aji di Jakarta, Ahad (17/1).

Basarnas pada Jumat (15/1) telah memperpanjang masa operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di wilayah perairan Kepulauan Seribu selama tiga hari hingga Senin (18/1). Sampai saat ini, tim SAR belum menemukan perekam suara kokpit atau CVR pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Selama tiga hari perpanjangan masa operasi pencarian, tim penyelam masih menemukan bagian dari jasad penumpang pesawat tersebut. Kedua hal itu menjadi pertimbangan tim SAR dalam memutuskan perpanjangan masa operasi pencarian. “Kita lihat perkembangannya, apakah di sana berkurang atau lain karena pengaruh sudah terbawa arus dan sebagainya sehingga pertimbangan ini juga menjadikan perhatian kita,” kata Bambang.

photo
Prajurit Kopaska TNI AL melakukan penyelaman untuk mengambil puing pesawat Sriwijaya Air PK-CLC nomor penerbangan SJ 182 saat proses SAR pesawat tersebut di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (17/1). - (MUHAMMAD ADIMAJA/ANTARA FOTO)

Dia menambahkan, cuaca buruk menjadi kendala dalam proses evakuasi. Selain angin yang kencang, kata Bambang, arus bawah juga cukup deras hingga memengaruhi pencarian, khususnya untuk pencarian CVR dan korban.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) saat ini sudah berhasil mengunduh data yang ada dalam perekam data penerbangan (FDR) pesawat Sriwijaya Air. FDR pesawat yang jatuh saat penerbangan Jakarta-Pontianak pada 9 Januari 2021 itu ditemukan pada Selasa (12/1).

Ketua KNKT Soerjanto Tjahyono mengatakan, setelah pengunduhan data selesai, KNKT langsung memprosesnya menggunakan perangkat lunak. Dia menuturkan, proses pemunculan data penerbangan dari FDR tersebut juga sudah berhasil. “Kami berhasil mengunduh secara utuh dan tak ada kerusakan dari kotak hitamnya,” ujar dia.

Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo menyatakan sudah menerima crash survivable memory unit (CSMU). CSMU merupakan bagian dari kotak hitam yang paling tahan benturan dan panas hingga suhu 1.000 derajat Celsius selama satu jam.

Nurcahyo mengatakan, sebelum pengunduhan data dilakukan, KNKT melakukan proses khusus terhadap CSMU tersebut. “Kami membersihkan unit memori dari kotoran sisa garam yang menempel karena terendam di laut,” ujar Nurcahyo.

KNKT juga telah mengumpulkan data radar (ADS-B) dari Airnav Indonesia. Dari terekamnya data hingga pesawat berada di ketinggian 250 kaki, mengindikasikan sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data. Dari data tersebut, KNKT menduga mesin masih dalam kondisi hidup sebelum pesawat membentur air.

Dari data Airnav Indonesia, tercatat pesawat mengudara pada pukul 14.36 WIB. Selanjutnya, pesawat terbang menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB hingga mencapai ketinggian 10.900 kaki. Tercatat pesawat mulai turun dan data terakhir pada ketinggian 250 kaki.

 
photo
Pekerja membersihkan puing-puing yang diangkut dari lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182, di pelabuhan Tanjung Priok, Ahad (17/1).  - (AP Photo/Tatan Syuflana)

Satu dari tiga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 asal Lampung teridentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri pada Sabtu (16/1). Jasad penumpang bernama Pipit Piyono itu dibawa ke kampung halamannya Desa Toto Makmur, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Tulangbawang Barat, Lampung.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad dan tim Trauma Healing Polda Lampung mendampingi penyerahan jenazah Pipit Piyono (25 tahun) kepada keluarganya di Bandara Radin Inten II Branti, Lampung, Sabtu siang. Jasad Pipit Piyono masuk dalam daftar enam penumpang yang teridentifikasi tim DVI Mabes Polri pada Kamis (14/1).

Tiga penumpang Sriwijaya Air SJ 182 asal Lampung yakni Pipit Piyono, Sugiono Efendi (31), dan Yohannes (27). “Baru Pipit Piyono teridentifikasi tim DVI,” kata Pandra.

Jenazah Dinda Amelia (15), siswi Kelas IX SMP Sungai Raya di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, yang menjadi korban kecelakaan pesawat langsung dimakamkan setelah diserahterimakan kepada keluarga pada Ahad (17/1). Begitu pula jenazah Indah Halimah Putri yang tiba di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Jenazah langsung dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Ogan Ilir.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat