Warga melintas di depan Mobile Lab (BSL-2) tipe bus sebagai rangkaian kegiatan Bakti Inovasi Teknologi untuk Negeri yang ditempatkan di Rumah Sakit Unipdu Medika Jombang, Jawa Timur, Sabtu (26/12/2020). Laboratorium bergerak yang mampu melakukan tes hingg | ANTARA FOTO/Syaiful Arif

Bodetabek

Pemkot Bogor Pertama Terima Hibah Mobile Lab

Pemkot Bogor merupakan pemerintah daerah pertama yang menerima Mobile Lab BSL.

BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menerima bantuan laboratorium PCR mobile bernama Mobile Lab Bio Safety Level (BSL) 2 dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek). Diketahui, Pemkot Bogor merupakan pemerintah daerah (Pemda) pertama yang menerima Mobile Lab BSL tersebut.

“Kebetulan ini yang pertama. Jadi, Pemkot Bogor adalah pemerintah daerah pertama yang menerima hibah dari kami,” kata Menteri Ristek, Bambang Brodjonegoro, di Balai Kota Bogor, Senin (11/1).

Berbeda dengan di Kota Bogor, Bambang menjelaskan, daerah lainnya mendapatkan Mobile Lab BSL 2 tersebut bersifat pinjam pakai. Ada pula yang dibeli pihak yang membutuhkan.

“Misalkan, oleh kementerian BUMN membeli salah satu unit trailer seperti ini dan sekarang sudah dioperasikan di Palembang. Ada yang pinjam pakai dengan AD kita kerja sama di RS AD Jakarta dan RS AD di Medan,” ujar dia.

Dengan adanya hibah Mobile Lab BSL ini, diperkirakan Pemkot Bogor dapat memeriksa 900 hingga 1.000 sampel PCR dalam sehari. Di mana, hasil dari pemeriksaan PCR bisa didapatkan dalam waktu sekitar delapan jam. Namun, jumlah tersebut bisa dicapai jika lab tersebut beroperasi 24 jam tanpa henti.

“Kalau misalkan Pak Wali Kota bisa mengoperasikan lab ini 24 jam tanpa henti, tentunya Pak Wali Kota harus menyiapkan minimal delapan tenaga lab. Maka, perkiraannya bisa 900 sampai 1.000 sampel per hari,” kata Bambang.

Maka itu, Bambang berharap, hibah Mobile Lab BSL 2 ini dapat menolong Pemkot Bogor. Apalagi, diketahui Pemkot Bogor padat penduduk. Sehingga, proses testing dan tracing harus terus dilakukan secara intensif.

“Jadi, ini sangat menolong karena kita tahu Kota Bogor penduduknya padat. Proses testing dan tracing harus dilakukan secara intensif,” kata dia menambahkan.

Di lokasi yang sama, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan, Mobile Lab BSL 2 ini bisa melengkapi laboratorium PCR yang dimiliki Pemkot Bogor di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor. “Berarti ini melengkapi lab PCR yang kita miliki yang ada di RSUD, tapi seiring pertambahan kasus kita perlu lebih cepat dan lebih banyak,” kata Bima.

Dengan penambahan jumlah sampel yang diperiksa, Bima Arya mengatakan, akan menyiapkan sumber daya masyarakat (SDM) untuk lab tersebut sebanyak delapan orang. Namun, tenaga yang bekerja di sana akan diberi sistem bekerja dengan shift.

“Jadi, ini tambahannya 940 sampel. Kita akan siapkan SDM-nya tadi sudah kita hitung delapan orang. Ada empat shift ya supaya bisa maksimal dan supaya tidak lelah juga,” ujar Bima.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Bima Arya (bimaaryasugiarto)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat