Sejumlah calon jamaah umrah berswafoto sebelum menaiki pesawat di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (1/11/2020). Setelah tujuh bulan menangguhkan umrah, Kerajaan Arab Saudi resmi membuka umrah tahap pertama untuk Indonesia denga | ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Khazanah

Seluruh Jamaah Umrah Dipulangkan

Ini merupakan gelombang terakhir pemulangan jamaah umrah asal Indonesia.

JAKARTA -- Sebanyak 252 orang jamaah umrah asal Indonesia yang sempat berada di Arab Saudi mulai dipulangkan kembali ke Tanah Air pada Senin (28/12). Hal itu disampaikan Konsul Haji pada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Endang Jumali.

Dia mengatakan, repatriasi tersebut dilakukan dengan menggunakan dua maskapai penerbangan, yaitu Citilink dan Saudia. “Hari ini (kemarin), jamaah umrah akan terbang dari Saudi ke Indonesia dengan maskapai Citilink dan SV (Saudia),” ujar Endang saat dihubungi Republika dari Jakarta, kemarin.

Dia memastikan, penerbangan repatriasi hanya membawa penumpang keluar dari Arab Saudi ke Indonesia, bukan sebaliknya. Sebelumnya, Otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA) mengeluarkan surat edaran tertanggal 27 Desember 2020.

Isinya menyebutkan, maskapai penerbangan internasional telah kembali diizinkan untuk mengangkut penumpang nonwarga Arab Saudi keluar dari wilayah Kerajaan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Sebelum adanya penangguhan penerbangan internasional dari Kerajaan, sekira 400 orang jamaah Indonesia masih berada di Arab Saudi. Menurut Endang, selama tertahan di sana semuanya dalam keadaan baik dan mendapatkan fasilitas dari pemerintah setempat.

Sebagian dari mereka telah dipulangkan ke Indonesia pada Senin (21/12) lalu dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia. Adapun repatriasi yang dilakukan kemarin, kata dia, merupakan gelombang terakhir pemulangan jamaah umrah asal Indonesia.

 
Insya Allah, semua (jamaah umrah dari Indonesia direpatriasi—Red).
ENDANG JUMALI, Konsul haji pada KJRI Jeddah Arab Saudi
 

Pemerintah Arab Saudi telah memberlakukan larangan masuk ke negara itu sejak Senin (21/12) lalu, baik melalui jalur darat, laut, maupun udara. Sejak kemarin, pelarangan tersebut kembali diperpanjang selama sepekan ke depan. Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menyatakan, kebijakan itu diambil sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran varian baru Covid-19 yang telah terdeteksi di sejumlah negara.

“Kementerian menilai, situasi saat ini dan penangguhan perjalanan dapat diperpanjang lebih lanjut jika memang diperlukan. Adapun warga negara non-Arab Saudi diperbolehkan untuk meninggalkan Kerajaan,” ujar Menteri Dalam Negeri Arab Saudi dalam keterangan resmi yang dilansir Arab News, kemarin.

 

Tidak batal

Endang mengakui, penangguhan kembali penerbangan internasional ke Arab Saudi akan berimbas pada penyelenggaraan umrah. Untuk saat ini, pihaknya masih terus memantau perkembangan situasi yang terjadi di sana. “Secara normatif, tentunya kita mengikuti kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang memiliki otoritas. Dan, tentunya bagi yang akan melakukan umrah tetap mengikuti perkembangan informasi yang berlaku di Arab Saudi,” ujar dia. 

Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) menyatakan, kebijakan Arab Saudi itu tidak akan menyebabkan pembatalan perjalanan umrah dari Indonesia. Menurut Kepala Bidang Umrah AMPHURI Zaki Zakaria, penangguhan tersebut hanya bersifat sementara. Ia pun mengaku optimistis bila Kerajaan kembali membuka penerbangan internasional yang hendak memasuki negara tersebut sepekan mendatang.

“Kalau batal, saat ini karena regulasi Saudi yang ditutup satu pekan. Insya Allah, pekan depan kalau sudah dibuka, (umrah) bisa dijadwalkan lagi,” kata Zaki kepada Republika kemarin.

Ada dua opsi bagi para calon jamaah yang ibadah umrahnya tertunda karena penangguhan tersebut. Pertama, pemberangkatan ke Tanah Suci dijadwalkan ulang. Penjadwalan ulang akan mengikuti kebijakan Saudi terkait pembukaan kembali umrah untuk jamaah internasional. Kedua, mereka dapat mengurus pengunduran diri sehingga akan mendapatkan kompensasi pengembalian biaya sebesar Rp 20 juta. Hal itu berlaku pula bagi calon jamaah yang keberangkatannya terhambat akibat terdeteksi positif Covid-19.

“Untuk program umrah pada masa pandemi ini, kalau ada yang batal berangkat, misalnya, akibat positif Covid-19 waktu di-swab di Jakarta atau sebab (penerbangan ke Saudi) ditutup seperti ini, mereka bisa ambil dua opsi itu,” ujarnya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Umrah News (umrah.news)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat