Sejumlah relawan Bakti Sosial Covid-19 dari Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia dan Lazismu Malaysia membungkus bahan makanan yang akan diberikan ke WNI terdampak Perintah Kawalan Pergerakan (MCO) (18/3) hingga (14/4) di TPA Jalan Raja A | Antara

Khazanah

Lazismu Perkuat Konsolidasi Hingga Daerah

Pada tahun ini banyak kantor Lazismu yang diaudit oleh kantor akuntan publik (KAP).

JAKARTA -- Lembaga Amil Zakat (LAZ) Muhammadiyah, Lazismu, meraih Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Award 2020. Lazismu memenangi penghargaan ini untuk kategori LAZ nasional dengan pertumbuhan penghimpunan zakat, infak, sedekah (ZIS) terbaik.

Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Hilman Latief, mengatakan, penghargaan tersebut didapat tidak terlepas dari konsolidasi seluruh kantor Lazismu di berbagai daerah.

"Kita mengintensifkan, mengonsolidasikan, memperkuat di organisasi pusat, wilayah, dan daerah. Karena kita agak berbeda ya dengan LAZ lain, tidak korporasi, kita kan ormas, rada otonom. Kami memiliki program yang bersifat nasional dari beasiswa, bantuan untuk guru, dan lainnya," kata Hilman kepada Republika, Rabu (16/12).

Dia mengatakan, bukan hanya laporan terkait penghimpunan ZIS yang penting, melainkan juga hasil audit yang mencakup berbagai aspek. Hilman juga mengungkapkan, pada tahun ini banyak kantor Lazismu yang diaudit oleh kantor akuntan publik (KAP). "Dana umat ini dibuktikan dengan sikap amanah, manajemen yang baik, pertanggungjawaban yang baik, dari administrasi dan substansi," ujar dia.

Hilman bersyukur karena sikap amanah ini sudah mulai diikuti oleh kantor Lazismu daerah, termasuk di Sumatra, Kalimantan, dan lainnya. Menurut dia, semangat filantropi perlu dibarengi dengan kepercayaan yang dapat dilihat lewat laporan keuangan yang baik.

"Orang mengatakan ibadah itu mudah, tapi yang betul nggak mudah. Filantropi juga dianggap mudah yang penting ikhlas, tapi sebenarnya tidak mudah. Semoga ke depan kita bisa meningkatkan kepercayaan, distribusi juga lebih tertata," kata dia.

Di samping itu, untuk tahun depan Lazismu akan memperkuat enam pilar, di antaranya pendidikan, pemberdayaan ekonomi, kesehatan, kemanusiaan, dakwah, dan lingkungan. Menurut Hilman, kesehatan dan pendidikan akan menjadi pilar yang lebih diutamakan oleh Lazismu.

Lazismu adalah lembaga zakat tingkat nasional yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya.

Didirikan oleh PP. Muhammadiyah pada tahun 2002, selanjutnya dikukuhkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional melalui SK No. 457/21 November 2002. Dengan telah berlakunya Undang-undang Zakat nomor 23 tahun 2011, Peraturan Pemerintah nomor 14 tahun 2014, dan Keputusan Mentri Agama Republik Indonesia nomor 333 tahun 2015. LAZISMU sebagai lembaga amil zakat nasional telah dikukuhkan kembali melalui SK Mentri Agama Republik Indonesia nomor 730 tahun 2016.

Lembaga filantropi ini memiliki perwakilan di seluruh Indonesia yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya.

Latar belakang berdirinya lembaga tersebut terdiri atas dua faktor. Pertama, fakta Indonesia yang berselimut dengan kemiskinan yang masih meluas, kebodohan dan indeks pembangunan manusia yang sangat rendah. Semuanya berakibat dan sekaligus disebabkan tatanan keadilan sosial yang lemah.

Kedua, zakat diyakini mampu bersumbangsih dalam mendorong keadilan sosial, pembangunan manusia dan mampu mengentaskan kemiskinan. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi zakat, infaq dan wakaf yang terbilang cukup tinggi. Namun, potensi yang ada belum dapat dikelola dan didayagunakan secara maksimal sehingga tidak memberi dampak yang signifikan bagi penyelesaian persoalan yang ada.

Berdirinya Lazismu dimaksudkan sebagai institusi pengelola zakat dengan manajemen modern yang dapat menghantarkan zakat menjadi bagian dari penyelesai masalah (problem solver) sosial masyarakat yang terus berkembang.

Dengan budaya kerja amanah, profesional dan transparan, Lazismu berusaha mengembangkan diri menjadi Lembaga Zakat terpercaya. Dan seiring waktu, kepercayaan publik semakin menguat.

Dengan spirit kreatifitas dan inovasi, Lazismu senantiasa merencanakan dan merealisasikan program-program pendayagunaan yang mampu menjawab tantangan perubahan dan problem sosial masyarakat yang berkembang.

 

Saat ini, Lazismu telah tersebar hampir di seluruh Indonesia yang menjadikan program-program pendayagunaan mampu menjangkau seluruh wilayah secara cepat, fokus dan tepat sasaran.

 

Baznas Award 2020

photo
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bambang Sudibyo menyampaikan materi pidato saat Tasaruf Akbar Baznas di Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (11/12/2019). Dalam paparannya mantan Menteri Pendidikan era SBY tersebut menyampaikan nilai potensi pendapatan zakat nasional mencapai Rp110 triliyun - (ANIS EFIZUDIN/ANTARA FOTO)

Baznas menggelar anugerah Baznas Award 2020 pada Senin (14/12). Penghargaan ini diberikan kepada Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) dan para pihak yang berjasa atas perkembangan zakat di Tanah Air. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan kali ini dilakukan secara virtual karena berlangsung di tengah pandemi Covid-19.

Pada penganugerahan tahun ini, terdapat 44 kategori dan 100 penerima penghargaan. Jumlah kategori itu bertambah 10 dari penganugerahan tahun 2019, yang sebanyak 34 kategori.

 

 

 
Tujuan Baznas award adalah mendorong optimalisasi dan profesionalitas pengelolaan zakat nasional serta kreativitas dan inovasi kerja dalam mewujudkan kebangkitan zakat nasional.
BAMBANG SUDIBYO, Ketua Baznas.
 

 

Selain itu, juga untuk mempererat tali silaturahim antar-OPZ, yakni Baznas dan LAZ, pemerintah daerah, media, dan para pemangku kepentingan pengelolaan zakat lainnya.

‘’Lalu juga memupuk motivasi, kinerja amil, dan organisasi pengelola zakat dalam pengentasan kemiskinan, dan juga mendorong kreativitas serta motivasi OPZ dalam penanggulangan masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19," kata Ketua Umum Baznas Bambang Sudibyo.

Standar penjurian pada Baznas Award 2020 menggunakan data Indeks Zakat Nasional (IZN) yang diterbitkan oleh Puskas BAZNAS Tahun 2020. Bambang berharap, kegiatan ini akan mendorong prestasi zakat nasional hingga dapat memacu kebangkitan zakat di Indonesia.

photo
Warga membawa beras yang diterimanya saat pemberian bantuan di Kelurahan Wergu, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (5/5/2020). Bantuan oleh Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) sebanyak 155 ton beras kepada 15 - (YUSUF NUGROHO/ANTARA FOTO)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat