Nasabah pebisnis mengakses Tabungan Bisnis melalui Net Banking Mandiri Syariah di Jakarta, Jumat (13/11). | Prayogi/Republika

Ekonomi

Mandiri Syariah Incar Potensi Tabungan Emas Digital

Investasi emas dalam fitur e-mas ini likuid dengan proses penjualan yang mudah.

JAKARTA -- Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) berusaha menangkap potensi tabungan emas digital dengan meluncurkan fitur e-mas di aplikasi Mandiri Syariah Mobile (MSM). Melalui fitur tersebut, nasabah dapat memiliki rekening tempat menyimpan emas yang dapat di top-up, ditarik, dan ditransfer dari ponsel.

Direktur Information Technology, Operation, and Digital Banking Mandiri Syariah Achmad Syafii mengatakan, investasi emas merupakan alternatif instrumen investasi yang semakin diminati masyarakat. Tren pembelian emas untuk keperluan pembiayaan kepemilikan emas di Mandiri Syariah pun mengalami peningkatan dua kali lipat di masa pandemi dibandingkan sebelum pandemi.

"Cukup dari MSM tanpa harus ke kantor cabang karena uang hasil penjualan emas akan langsung masuk ke rekening nasabah, artinya investasi emas dalam fitur e-mas ini likuid dengan proses penjualan yang mudah," kata Achmad, Rabu (25/11).

Fitur ini menjadi solusi untuk melindungi nilai tabungan nasabah. Dengan mengakses MSM, nasabah yang sebelumnya telah memiliki tabungan Mudharabah atau Wadiah Mandiri Syariah, dapat membuka rekening e-mas dan selanjutnya membeli, menjual, mengambil fisik, dan mentransfer saldo emasnya kepada orang lain.

Pembelian emas di fitur ini tergolong fleksibel secara nominal. Dengan setoran awal 0,1 gram atau senilai kurang dari Rp 100 ribu, nasabah sudah dapat menikmati fitur ini. Setoran berikutnya dapat dilakukan minimal 0,05 gram atau tidak sampai Rp 50 ribu.

Nasabah yang telah mempunyai emas di rekening e-mas tersebut, dapat memberikan emasnya kepada orang lain dengan cara transfer antar rekening e-mas secara real time. Bila dibutuhkan, nasabah juga dapat menjual emasnya.

Dari sisi keamanan, karena fisik emasnya disimpan di bank, nasabah tidak perlu repot dan khawatir memikirkan tempat menyimpan emasnya. Apabila nasabah ingin menarik fisik emasnya, nasabah cukup mengajukan melalui MSM dan mengambilnya di kantor cabang yang ditunjuk sesuai waktu yang ditentukan.

"Kami berharap fitur e-mas di Mandiri Syariah Mobile (MSM) ini dapat meningkatkan fungsi bank syariah," katanya.

Selain itu, Mandiri Syariah juga meluncurkan inovasi pembayaran dengan kartu melalui kartu debit OTP. Dengan inovasi ini, nasabah dapat mentransfer sejumlah dana yang dapat diambil dalam satu jam kepada orang lain yang bahkan tidak memiliki rekening bank.

Achmad mengatakan, inovasi ini akan memberikan rasa aman dan nyaman kepada nasabah. Penarikan dana dapat terukur, lebih aman, serta terhindar dari risiko skimming.

Selain itu, sejalan dengan semangat new bank dan menyambut era open banking, Mandiri Syariah meluncurkan portal Application Programming Interface (API). Portal ini dapat dimanfaatkan oleh para mitra digital seperti niaga daring, tekfin, dan gerbang pembayaran digital lainnya.

Head of Digital Banking Sales and Partnership Mandiri Syariah Riko Wardhana mengatakan, di era keterbukaan layanan ini, semua pihak perlu berkolaborasi dan bersinergi. Menurutnya, dengan platform API tersebut, Mandiri Syariah bisa memperluas ekosistem digital syariah Indonesia.

Berbagai inovasi fitur yang ada di MSM diharapkan bisa memberikan dampak positif pada jumlah penggunanya. Hingga Oktober 2020, pengguna MSM mencapai 1,47 juta akun dengan pertumbuhan akumulasi transaksi tahunan mencapai 88,64 persen.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat