Pernikahan pasangan suami-istri dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (4/4/2020). | ANTARA FOTO

Tajuk

Jangan Abai dan Lengah

Seluruh elemen bangsa tak boleh abai dan lengah. Covid-19 masih menjadi ancaman nyata bagi bangsa kita.

“Jangan sampai kita teledor. Jangan kita kehilangan kewaspadaan." Pesan yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, awal bulan ini, tampaknya belum benar-benar dijalankan dengan baik oleh semua pihak. Buktinya, pada Jumat (13/11), terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 sebanyak 5.444 orang.

Angka positif Covid-19 ini tercatat sebagai kasus harian tertinggi sepanjang virus korona terdeteksi masuk Indonesia awal Maret lalu. Lonjakan kasus positif pada Jumat (13/11) seolah menutup laju pelandaian kasus harian yang sempat tercatat sejak awal Oktober lalu. Dan inilah yang dikhawatirkan Presiden Jokowi. Karena itu, Presiden telah meminta jajarannya agar meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan dalam menangani pandemi ini. 

Seluruh elemen bangsa tak boleh abai dan lengah. Covid-19 masih menjadi ancaman nyata bagi bangsa kita. Kedisiplinan dan kesadaran semua elemen terhadap protokol kesehatan sangat penting. Sudah begitu banyak energi yang dikerahkan negeri ini untuk mencegah penularan Covid-19 yang telah memorakporandakan semua sektor kehidupan.

 
Kedisiplinan dan kesadaran semua elemen terhadap protokol kesehatan sangat penting.
 
 

Disiplin dan kesadaran adalah kunci pencegahan penularan Covid-19. Semua pihak harus terlibat di dalamnya. Hindarilah kerumunan-kerumuan massa. Pada era pandemi ini, menjaga jarak adalah hal penting yang tak boleh dianggap enteng. Menggunakan masker harus menjadi kebiasaan baru masyarakat. Karena dengan cara inilah, penularan Covid-19 bisa kita tekan.

Pemerintah tentu harus menjadi teladan. Aparat pemerintah harus memberi contoh nyata dengan tidak menggelar acara atau pertemuan yang mengumpulkan massa. Pemerintah daerah di zona merah harus mengatur aparaturnya yang bekerja agar tak terjadi penumpukan personel di kantor-kantor pemerintah. Pembagian jadwal kerja di kantor harus diatur. 

Jangan sampai meminta kantor dan perusahaan swasta mengurangi jumlah pegawai yang masuk, tapi kantor-kantor pemerintahan tak menerapkannya. Hal yang terpenting adalah masyarakat bisa tetap terlayani. Pada era digital ini, tugas dan pelayanan bisa dilakukan di mana saja. Sesungguhnya masyarakat itu membutuhkan teladan terkait penegakan protokol kesehatan.

Saat melakukan operasi dan razia protokol kesehatan pun, aparatur yang bertugas hendaknya memberi contoh bagaimana cara menjaga jarak. Jangan sampai ada operasi atau razia, tapi masyarakat melihat aparatur yang bertugas malah bergerombol dan tak menjaga jarak. Selain itu, pemerintah daerah tak boleh lelah untuk terus menyerukan agar warganya tetap memakai masker saat beraktivitas. 

Para selebritas dan figur publik yang tampil di acara-acara televisi juga harus memberi contoh yang baik bagi masyarakat. Mereka harus sadar bahwa para pemirsa atau khalayak yang menjadikan mereka idola. Cara berpakaian dan tingkah laku mereka kerap ditiru masyarakat. Karena itu, penting bagi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menegur dan menjatuhkan sanksi pada program-program televisi yang mengabaikan protokol kesehatan.

 
Pemerintah daerah perlu memberi rambu-rambu yang tegas bagi masyarakat yang akan menggelar pesta pernikahan.
 
 

Pada Rabiul Awal ini, banyak masyarakat yang menggelar resepsi pernikahan. Pemerintah daerah perlu memberi rambu-rambu yang tegas bagi masyarakat yang akan menggelar pesta pernikahan. Jangan sampai pesta pernikahan menjadi klaster penularan Covid-19. Protokol kesehatan harus benar-benar ditegakkan. Sebab, di acara seperti ini sangat sulit untuk menjaga jarak.

Laju pertambahan positif Covid-19 juga berpotensi terus meningkat, mengingat sebentar lagi akan berlangsung Pilkada 2020 secara serentak. Semua pihak yang terlibat dalam pesta demokrasi itu harus memiliki kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Para peserta kontestasi juga perlu disiplin dan mendisiplinkan pendukungnya untuk melakukan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan air.

Hingga kemarin, total kasus Covid-19 di Tanah Air sudah mencapai 457.735 kasus. Kita berharap kasus positif Covid-19 di Indonesia tak tembus hingga 500 ribu kasus. Hal itu hanya akan bisa terjadi apabila semua eleman tak abai dan lengah.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat