Sejumlah karyawan pabrik antre untuk mengikuti rapid test atau tes cepat di pabrik Suzuki, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jum | ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

Nasional

Pemda Diminta Tes Massal Covid-19

Masyarakat diimbau mengisi libur panjang dengan melakukan aktivitas merawat lingkungan.

 

JAKARTA – Satgas Penanganan Covid-19 meminta pemerintah daerah (pemda) menggalakkan rapid test atau tes cepat massal bagi masyarakat yang melakukan perjalanan selama libur panjang akhir Oktober pada pekan depan. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, tes cepat merupakan bentuk perluasan screening untuk mengetahui sebaran penularan.

“Semua provinsi agar melakukan testing dan tracing secara masif. Hal ini untuk mendeteksi dini Covid-19 dan mencegah penularan yang lebih meluas. Tentunya pemerintah akan mendorong rapid test massal, utama di saat liburan panjang yang sebentar lagi akan kita hadapi,” kata Wiku, Kamis (22/10).

Pemerintah, menurut Wiku, tidak ingin libur panjang Maulid Nabi SAW akhir Oktober nanti mengulang kejadian libur panjang pada Agustus lalu, yang berujung pada lonjakan kasus Covid-19. Pemerintah pusat, kata dia, berperan mendukung usaha pemda untuk melakukan tes massal.

Namun, di luar dorongan untuk melakukan tes cepat massal, Satgas mengingatkan masyarakat untuk menghindari perjalanan ke luar rumah apabila tidak mendesak. Kehati-hatian pemerintah dalam menghadapi libur panjang akhir Oktober nanti bukan tanpa alasan.

Indonesia sempat mengalami lonjakan kasus Covid akibat dua libur panjang yang sebelumnya terjadi, yakni libur Idul Fitri pada Mei dan libur Tahun Baru Islam pada Agustus 2020. “Libur panjang terbukti berdampak pada kenaikan kasus positif di tingkat nasional,” ujarnya.

Hingga saat ini, jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 terus bertambah dan masih di atas 4.000 kasus harian. Saat ini, angka kumulatif pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 377.541 kasus. Namun, di sisi lain, pasien yang dinyatakan sembuh secara akumulasi tercatat 300.006 orang, per Kamis (22/10).

Artinya, pesentase kasus sembuh di Tanah Air mencapai 79,7 persen, lebih tinggi dari kasus sembuh dunia sebesar 75,1 persen. Kasus aktif Covid-19 saat ini tercatat 63.576 orang atau 16,8 persen. Angka ini lebih rendah dari jumlah kasus aktif dunia, 21,9 persen. Sedangkan tingkat kematian akibat Covid-19 di Indonesia tercatat 3,4 persen. Angka ini masih lebih tinggi dibandingkan tingkat kematian dunia, yakni 2,85 persen.

photo
Data yang menunjukkan jumlah yang terpapar Covid-19 per 22 Oktober 2020 - (covid19.go.id)

Dari penambahan kasus Covid-19 hari ini, DKI Jakarta masih menjadi penyumbang tertinggi dengan 989 kasus baru. Menyusul kemudian Jawa Barat dengan 736 kasus baru, Jawa Tengah 513 kasus, Riau 282 kasus, dan Jawa Timur 268 kasus.

Perketat prokes

Sejumlah daerah bersiap menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat saat libur panjang akhir pekan depan. Salah satu yang menjadi perhatian adalah lokasi wisata. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau warganya untuk selalu dan memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes).

“Besok mau libur panjang. Kami minta semua menjaga. Tempat wisata, transportasi publik, hotel, dan semuanya. Agar yang sudah baik ini bisa dilakukan pengawalan lebih baik lagi,” kata Khofifah.

Wakil Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor, Dedie Rachim, mengatakan, Pemkot Bogor sudah melakukan koordinasi dengan dinas terkait dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor untuk mempersiapkan diri menghadapi gelombang wisatawan ke Kota Bogor. Sebab, saat DKI Jakarta menerapkan pengetatan PSBB, jumlah wisatawan di Kota Bogor meningkat cukup tinggi, terutama di restoran dan kafe.

“Khusus lounge, warung kopi, kemudian juga restoran untuk membatasi jumlah jangan terlalu penuh. Jadi, tetap kita berpatokan saat ini kita masih PSBB. Jadi, kalau bisa 50 persen atau diatur sedemikian rupa tidak menumpuk di satu waktu untuk mereka yang melakukan kegiatan di dalam fasilitas hotel,” ujarnya.

 
Khusus lounge, warung kopi, kemudian juga restoran untuk membatasi jumlah jangan terlalu penuh.
 
 

Pemprov Lampung juga menyiapkan pengetatan prokes di tempat-tempat wisata menghadapi libur panjang pekan depan. Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Lampung Edarwan menyatakan, telah meminta pengelola tempat wisata untuk menerapkan secara ketat prokes.

“Semua daerah sudah diinstruksikan untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” kata Edarwan.

Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengajak masyarakat tidak bepergian saat libur panjang dan cuti 28 Oktober 2020 hingga 1 November 2020 mendatang. Masyarakat diimbau mengisi hari libur dengan melakukan aktivitas merawat lingkungan, termasuk menanam pohon.

“Saya mengajak masyarakat seluruh Indonesia selama liburan panjang melakukan aktivitas untuk lingkungan. Contohnya bisa mencari bibit pohon tertentu untuk ditanami,” kata dia.

Selain itu, ia menyebutkan seluruh unsur masyarakat bisa bekerja sama dengan aparat desa seperti RT/RW untuk membersihkan saluran air, membersihkan selokan, membersihkan gorong-gorong, atau melakukan hal-hal yang dapat mengurangi risiko dalam menghadapi curah hujan yang tinggi.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat