Warga melewati mural (lukisan dinding) komik antihoaks di Kampung Hepi, Joho, Manahan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (7/4). | ANTARAFOTO

Nasional

1.759 Hoaks Covid Diblokir

Sudah ada 104 yang menjadi tersangka akibat memproduksi dan menyebarluaskan hoaks

JAKARTA – Informasi bohong atau hoaks terkait Covid-19 terus bertebaran di media sosial (medsos). Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencatat ada 2.020 sebaran isu hoaks yang tersebar di empat platform medsos, yakni Facebook, Instagram, Twitter, dan Youtube.

“Yang sudah di-take down atau blokir sebanyak 1.759. Di Facebook 1.300, Instagram ada 15, Twitter 424, Youtube 20,” kata Menkominfo Johnny G Plate dalam diskusi daring pada Ahad (18/10). Sebanyak 261 sisanya masih dalam proses pemblokiran. 

Plate mengatakan, Kemenkominfo juga akan menindak tegas pelaku penyebaran hoaks. Saat ini, sudah ada 104 yang menjadi tersangka akibat memproduksi dan menyebarluaskan hoaks. Sebanyak 17 di antaranya ditahan di Bareskrim Polri dan beberapa polda di Indonesia.

“Kami bersama Polri bekerja round the clock melalui cyber drone atau patroli sibernya Kemenkominfo. Di sana sehari 24 jam, ada tiga shift di sana, tidak ada waktu kosong, di sana nggak ada tanggal merah, bahkan tidak ada istirahatnya,” kata dia.

Dalam rilis hasil survei terbaru, Indikator Politik Indonesia mengungkap ada 55,7 persen masyarakat yang mengaku sangat khawatir terhadap informasi yang salah terkait virus korona. Kemudian, sebanyak 24,8 persen masyarakat agak khawatir terhadap informasi yang salah terkait Covid-19.

“Mayoritas sangat khawatir terhadap informasi yang tidak akurat terkait dengan pandemi,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Ahad (18/10).

Survei Indikator dilakukan pada 24-30 September 2020 dengan 1.200 responden melalui metode simple random sampling. Sementara margin of error sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Burhanuddin melanjutkan, sebanyak 55 persen responden juga ingin agar pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dihentikan agar ekonomi bisa berjalan. Hanya 39 responden menginginkan agar PSBB dilanjutkan supaya penyebaran virus Covid-19 bisa diatasi.

“Kenapa yang katakan PSBB cukup dihentikan lebih besar ketimbang yang katakan sebaiknya PSBB dilanjutkan karena mungkin bahkan di antara mereka yang pro kesehatan ketika PSBB dilaksanakan setengah hati, seperti yang mereka alami di banyak wilayah. Itu mereka merasa PSBB bukan sebagai ‘juru selamat’ satu-satunya terkait kondisi yang mereka hadapi sekarang,” kata dia.

Kondisi tersebut berbeda ketika pada Mei 2020. Saat itu, 50,6 persen responden meminta agar PSBB dilanjutkan. Hanya 43,1 persen menginginkan agar PSBB dihentikan. Perubahan kembali terjadi pada Juli 2020, responden yang menginginkan agar PSBB dihentikan melonjak menjadi 60,6 persen. Hanya 34,7 persen responden menginginkan agar PSBB dilanjutkan.

photo
Petugas menunjukkan alat bukti gawai yang digunakan tersangka untuk menyebarkan berita bohong (hoaks) saat rilis di Mapolres Blitar, Jawa Timur, Rabu (18/3). - (ANTARA FOTO)

Dalam pertanyaan lain, 55 persen responden mempersepsikan bahwa ekonomi nasional buruk dan 10,3 persen responden lainnya menganggap sangat buruk. Kendati demikian, lanjut Burhanuddin, meski mayoritas mengatakan kondisi ekonomi nasional buruk, tapi kecenderungan trennya mengalami penurunan jika dibanding survei Juli (69,2 persen) dan Mei (81 persen). 

Pada survei September, publik yang mengatakan kondisi ekonomi nasional buruk dan sangat buruk ada di angka 65,3 persen. “Ini harus diapresiasi ya, jadi ada langkah pemerintah yang menunjukan perbaikan,” ujar dia.

Tingkatkan 3T

Pemerintah merilis ada penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 4.105 orang dalam 24 jam terakhir, Ahad (18/10). Dengan penambahan ini, maka angka kumulatif kasus positif Covid-19 di Tanah Air menjadi 361.867 orang.

Kalimantan Timur muncul di posisi kedua sebagai provinsi penyumbang penambahan kasus harian tertinggi dengan 382 kasus. DKI Jakarta tetap menjadi yang teratas dengan 971 kasus baru. Posisi kedua dan ketiga dalam daftar provinsi penyumbang kasus baru terbanyak memang tak lagi didominasi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Provinsi seperti Sumatra Barat dan Kalimantan Timur mulai menyumbang kasus harian dalam jumlah banyak. Pada Jumat (16/10), misalnya, Sumbar ada di posisi kedua di bawah DKI Jakarta. Sumbar juga masih bertahan di tiga besar pada Sabtu (17/10).

Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetyani menilai, pemerintah harus terus meningkatkan testing, tracing, treatment (3T) agar angka positif dapat menurun signifikan. “Pemerintah Indonesia harus belajar bagaimana mereka menerapkan kebijakan peningkatan 3T yang akseleratif,” ujar Netty.

Penerapan 3T yang masif membuat sejumlah negara mampu mengendalikan kasus Covid-19. Tak terkecuali negara di Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, bahkan Filipina yang kasus positifnya mulai menurun signifikan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat