Berbisnis daring menjadi pilihan tepat saat pandemi (ilustrasi) | Freepik

Keluarga

Tetap Bertahan dalam Kondisi Sulit

Waktu luang dapat digunakan untuk meningkatkan portofolio daring.

Pandemi Covid 19 membuat banyak orang terperangah. Tidak ada yang menyangka, virus yang menyebar ke seluruh dunia ini akan mengubah drastis kehidupan manusia di muka bumi. Ini juga dialami oleh para profesional di dunia kecantikan. Seorang makeup artist (MUA) Allyssa Hawadi mengatakan pandemi Covid-19 adalah hal yang tak terprediksi. Dulu, sebelum merebak pandemi ini, dia biasa sibuk saban Jumat-Ahad.

Namun, saat masa awal pembatasan sosial, Allyssa tak melakukan apa-apa. Ini lantaran selama empat bulan pembatasan sosial, semua calon pengantin mengubah jadwal pernikahan menjadi tahun depan.  Perubahan kondisi itu tak ayal membuatnya depresi. “Banyak hal yang kupelajari, how to survive (bagaimana bisa bertahan hidup),” kata dia.

Namun belakangan, banyak calon pengantin sadar bahwa mereka tak bisa memprediksi kapan pandemi akan berakhir. Karena itu, mereka akhirnya tetap melaksanakan pernikahan tahun ini. “Yang tadinya reschedule tahun depan, mereka majuin bulan-bulan ini. Lucunya, aku dapatnya mereka dadakan,” kata Allyssa.

Masa-masa pembatasan sosial ini, menurut dia, bisa dimanfaatkan meningkatkan portofolio daring untuk mengisi media sosial miliknya. Meski demikian, dia tak menampik bahwa strategi pemasaran dari mulut ke mulut masih dianggap paling berhasil untuk mengenalkan jasa MUA. Meski begitu, dia tak menutup mata bahwa keberadaan media sosial sangat membantunya tetap bertahan saat pandemi.

Allyssa menyadari waktu pembatasan sosial menjadi momentum dirinya lebih dekat lagi dengan para pengikutnya (followers). “Waktu optimal kita memperkenalkan diri lagi. Karena kan semua orang melihat sosmed (media sosial) kita,” ujar Allyssa.

Penata rambut profesional, Anda Arrusa, juga melakukan cara tersendiri agar dapat bertahan. Lewat media sosial, dia terus mengunggah karya-karyanya sebelumnya. Selain itu, meski dilakukan secara terbatas, dia juga menerima kursus privat penataan rambut selama pandemi. Anda memang tidak terlalu memanfaatkan platform digital untuk mengajar penataan rambut. Alasannya, sulit mengajarkan secara daring.

Media sosial dan platform digital lainnya juga menjadi andalan MUA Fauzia Hanum untuk membuat konten riasan. Tujuannya tidak lain agar tetap diingat pengikutnya di media sosial. Dia juga berharap aktivitasnya itu tetap mengasah tangannya dengan keahlian baru tentang riasan. “(Dampak bermedia sosial) sudah mulai terasa. Kalau dampak kecil dari followers lebih ke engagement, subscribers YouTube tambah, dan aku lebih dikenal orang dengan konten lucu,” kata Hanum dalam sebuah acara pertemuan virtual.

Hanum memang baru memulai membuat konten riasan di YouTube, meski dia belajar makeup sejak 2008. Saking cintanya dengan makeup, Hanum mengambil kuliah pendidikan tata rias. Sejak 2011, Hanum serius menggeluti MUA. “Untuk membuat konten, baru dua sampai tiga bulan, karena pandemi,” ujar dia.

Selain agar tetap diingat orang, Hanum merasa aktivitasnya itu merupakan perubahan atau peningkatan brand diri (rebranding) dan mengasah kreativitas. Perlahan tapi pasti, dia mulai dipanggil untuk proyek pemotretan dengan tema lucu-lucu saat relaksasi pembatasan sosial. Untuk zaman sekarang, Hanum merasa portofolio daring memang sangat penting. Namun, baginya, etika tetap hal utama yang harus dijaga dan diperhatikan seorang MUA. “Orang ketemu aku menyapa dan bilang konten makeup-nya lucu. Intinya aku ingin tetap diingat followers,” kata dia.

Edward Chandra, Senior E-Commerce Manager menyinggung tentang masa pandemi Covid-19 yang membuat peralihan bisnis dari luring (offline) ke daring (online). Sebagai pebisnis, tentu harus selalu melek kondisi yang menyertai dan siap dengan segala situasi. "Kalau nggak punya rencana bagus akan ketinggalan," ujar Edward.

Strategi marketing pada masa krisis kesehatan seperti sekarang tentu perlu mengandalkan niaga elektronik. Namun  jangan dilupakan juga membangun jaringan seluas-luasnya. Edward membagi tips bagaimana strategi agar tetap dapat bertahan pada masa sulit seperti saat ini.

Pertama, jadilah baik. Hal ini cukup sederhana yaitu membuat hubungan baik dengan semua orang.

Kedua, percaya diri bertemu siapa saja. Jika terjadi masalah, cari solusi mengatasi rasa gugup tersebut. Selain itu, tetap kritis dan berusaha menikmati hidup. Jangan ragu bertanya agar mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapi. Terakhir, tentunya merasa senang dengan apa pun yang dikerjakan juga tidak kalah penting. ''Bagaimana bisa sukses jika tidak menyenangi apa yang dikerjakan,''ujar Edward.

photo
Berbisnis daring menjadi pilihan tepat saat pandemi (ilustrasi) - (Freepik)

Sukses di Dunia Kerja

Tidak hanya dunia usaha, bertahan di dunia kerja dalam situasi seperti  sekarang pun tidak mudah. Namun, untuk para lulusan baru atau fresh graduate tentu tidak perlu ada kata menyerah. Menyiapkan diri untuk memasuki dunia kerja tetap perlu terus dilakukan. Bahkan, jika gigih berusaha, bukan tidak mungkin kesuksesan berada dalam genggaman dalam usia yang relatif muda.

Rita Nurmala, HRBP Marketing Manager British American Tobacco (BAT) Indonesia mengatakan pola pikir yang membatasi diri harusnya dihindari. Karena sejatinya setiap orang lahir sebagai pemenang. "Pasti punya kelebihan tinggal bagaimana lebih diasah. Balik lagi untuk menuju kesuksesan yang menentukan adalah diri sendiri," kata Rita dalam sebuah ajang webinar.

Rita mengungkapkan, memulai kesuksesan bisa diawali dari karier. Saat hendak memulai karier, misalnya untuk melamar pekerjaan, Rita menekankan poin-poin penting yang sebenarnya cenderung umum di dunia kerja. Perusahaan biasanya tentu akan melihat sejauh mana pengalaman pelamar dari curriculum vitae (CV). Pengalaman pelamar akan sangat menjadi pertimbangan. Tetapi jika belum ada pengalaman kerja misalnya, yang akan diperhatikan juga adalah pengalaman organisasi, kepemimpinan, kursus dan lainnya.

Sebelum mengikuti sesi wawancara, alangkah baiknya pelamar sudah mengetahui tentang perusahaan terkait, posisi yang dipilih maupun informasi pelengkap lainnya. "Karena bagaimana kita menilai kalau orang itu tidak tahu posisi apa yang dilamar," kata Rita.

Disiplin di dunia kerja juga menentukan keberhasilan. Contoh-contoh sederhana seperti tepat waktu tetap diperhatikan. Rita menambahkan, dengan teknologi dan aplikasi yang mendukung saat ini, memungkinkan orang untuk memperkirakan durasi kemacetan misalnya, sehingga bisa mengatasi masalah yang dihadapi.

Selain itu, pemilihan busana juga jangan dianggap sepele. Baik untuk perusahaan yang menuntut pakaian formal atau tidak, penyesuaian pakaian ini tetap penting. Saat wawancara, pelamar juga sebaiknya bersikap tenang, tidak berapi-api, terburu-buru dan menjawab setelah mengerti apa yang ditanyakan. "Karena kadang nggak ngeh (paham) apa yang ditanyakan, maka cerna dulu baru jawab," katanya menambahkan.

Raden Ibnu Hanif, seorang manajer senior, juga merasakan kenaikan pangkat yang dialaminya berlangsung dalam waktu relatif singkat. Dimulai dari mengikuti program kursus yang diselenggarakan perusahaannya di Eropa pada 2016, ia langsung mendapat promosi sebagai manajer pada 2017. Setelah pelatihan, peserta tidak langsung dilepas begitu saja. Perusahaan melihat bagaimana kemampuan dan aspirasi peserta.

"Itu seperti reward tersendiri, harus memimpin senior atau yang lebih tua. Saya percaya banyak yang bisa dipelajari ketika training. Tipsnya selalu percaya diri, jangan mudah menyerah," kata Raden.

Untuk membangun kepercayaan diri, Raden mengatakan, harus dimulai dari pola pikir bahwa apa pun bisa dilakukan. ''Jadi coba saja dulu. Saat gagal, anggap itu adalah proses belajar atau sebagai kesalahan dan tantangan yang pernah dihadapi,'' katanya.

Pada awal berkarier, Raden juga nengaku termasuk orang yang canggung dan gugup, apalagi saat harus presentasi. Seiring berjalannya waktu, ia mencoba mengasah dan bisa menerima kesalahan serta berusaha tidak mengulanginya. Kuncinya, coba setiap kesempatan dan jangan ragu melangkah. ''Karena kita tidak tahu dari kesempatan mana yang akan membawa kita ke puncak kesuksesan,''ujarnya.

 

 
Jadi coba saja dulu. Saat gagal, anggap itu adalah proses belajar atau sebagai kesalahan dan tantangan yang pernah dihadapi.
Raden Ibnu Hanif, seorang manajer senior
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat