Warga melintas di dekat mural bergambar simbol orang berdoa menggunakan masker yang mewakili umat beragama di Indonesia di kawasan Juanda, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (18/6/2020). | Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO

Khazanah

Optimistis dan Terus Berdoa Hadapi Pandemi

Berdoa untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT dalam hadapi pandemi.

 

JAKARTA -- Pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir harus disikapi secara bijak, penuh kesabaran, dan selalu bersikap optimistis. Pada saat yang sama, doa untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT juga harus selalu dipanjatkan.

"Kita usahakan jaga protokol Covid-19 seraya terus berdoa. Jangan berhenti berdoa," ujar Ketua Komisi Bidang Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhammad Cholil Nafis kepada Republika, Jumat (11/9).

Ia juga mengatakan, pandemi Covid-19 ini dapat dimaknai sebagai momentum untuk kembali mengingat Allah SWT. Umat Islam juga diimbau untuk memetik hikmah atas kehadiran pandemi ini. Misalnya, kata dia, aktivitas selama pandemi yang lebih sering dihabiskan di rumah dapat dijadikan momentum memupuk kebersamaan dan keharmonisan keluarga.

Sementara itu, dai sekaligus pimpinan Ponpes Daarut Tauhid, Bandung, KH Abdullah Gymnastiar yang akrab disapa Aa Gym mengajak masyarakat tidak resah, tidak waswas, atau panik menghadapi situasi saat ini. Sebaliknya, menurut dia, umat harus tetap optimistis dengan melakukan ikhtiar-ikhtiar agar tidak terinfeksi Covid-19.

Umat Islam juga harus yakin bahwa musibah yang terjadi semata-mata atas izin Allah. "Satu-satunya yang bisa melindungi kita dari virus ini hanya Allah serta hanya Allah juga yang bisa menghilangkan virus ini, harus yakin," ujar Aa Gym.

Meski demikian, menurut dia, sebagai manusia yang dikaruniai akal dan pikiran, seorang Muslim harus menggunakan akal pikirannya untuk memahami segala hal tentang Covid-19, seperti bagaimana bahayanya, penyebarannya, penanggulangannya, ataupun cara pencegahannya.

"Kita harus menyempurnakan protokol kesehatan, jaga jarak, pakai masker, selalu bersihkan tangan, kemudian tidak dalam ruangan berlama-lama, dan bersamaan dengan itu tingkatkan ibadah, tahajud, baca Alquran, perbanyak doa-doa yang dicontohkan Rasulullah untuk menolak bala," ujar dia.

Aa Gym juga mengingatkan untuk memperbanyak istighfar serta melakukan amalan kebaikan, yakni sedekah. "Dalam situasi apa pun harus terus berbuat kebaikan karena setiap kebaikan yang ikhlas adalah sedekah, sedekah adalah penolak bala," katanya.

 
Kita usahakan jaga protokol Covid-19 seraya terus berdoa. Jangan berhenti berdoa.
 
 

Sedangkan Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar mengajak masyarakat untuk sabar dan tetap konsisten mengikuti protokol kesehatan. Ia pun mengimbau masyarakat meningkatkan daya tahan tubuh dan daya tahan mental spiritual untuk menghadapi pandemi Covid-19.

Menurut Kiai Nasaruddin, jika daya tahan tubuh kuat tapi tidak disertai dengan doa dan tidak memiliki kekuatan batin, nanti akan menimbulkan masalah tersendiri. "Kita ini adalah umat beragama dan Insya Allah kekuatan iman inilah yang bisa menjinakkan Covid-19 selain usaha medis dan vaksin yang diusahakan oleh pemerintah," kata dia.

Ia juga mengimbau umat Islam agar tetap konsisten mempertahankan protokol kesehatan di masjid, seperti menjaga jarak fisik dan memakai masker.

Kiai Nasaruddin juga mengajak umat Islam agar lebih banyak mengaji, berzikir, dan berdoa di rumah. Umat Islam harus yakin bisa melawan pandemi Covid-19 dengan kekuatan doa. Sebab, Allah SWT mengatakan, berdoalah maka akan dikabulkan.

"Selain itu, kami juga mohon tentunya kepada pemerintah dari pemerintah pusat sampai daerah itu agar seragam, (supaya) semangatnya sama, jangan sampai ada yang kendur (dalam mengantisipasi Covid-19)," ujarnya.

Ia juga berharap tidak ada orang yang memandang enteng Covid-19. "Karena faktanya ini (Covid-19) merusak tatanan masyarakat kita, mari kita seperti negara-negara lain yang berhasil menangani Covid-19, itu karena ada kekompakan antara masyarakat dengan pemerintahnya."

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat