Ia turut serta dalam jihad nasional 10 November 1945.
Yang begitu dikenang dari sosok KH AR Fachruddin adalah kesederhanaan hidupnya.
Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi menjadi guru bagi KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy'ari.
KH Arief Hasan dikenang sebagai sosok ulama peduli pertanian.
Ibnu Hajar al-Asqalani dikenang sebagai penulis banyak kitab masyhur.
KH Ahmad Abdul Hamid memopulerkan dua ungkapan yang kini amat masyhur.
Syekh Yusuf al-Qaradhawi menegaskan pandangannya tentang mazhab dalam fikih.
Tepat dua tahun lalu, ulama besar ini berpulang ke rahmatullah.
Al-Maturidi merupakan teolog yang moderat, tidak ekstrem literal, dan tak pula mengagungkan akal,
Tokoh ini berjulukan 'Sang penyelamat akidah Muslimin.'
Nasuh al-Matraki merupakan tokoh dari Bosnia yang mengabdi untuk Kekhalifahan Turki Utsmaniyah.
KH Mastur Asnawi atau Mbah Yai Mastur adalah seorang ulama yang berkhidmat di Lamongan, Jatim.
Di Tebuireng, KH Syansuri Badawi merupakan seorang santri kesayangan Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari.
Prof HM Rasjidi adalah seorang intelektual Muslim yang juga birokrat dan diplomat.
KH Mohammad Tidjani Djauhari ikut dalam upaya perdamaian di Mindanao (Filipina), Myanmar, dan Bosnia.
Syekh Abbas Qadhi Ladang Laweh turut aktif di Sarekat Islam, Sumatra Barat.
Di ranah keilmuan Islam, Prof KH Ali Yafie mengembangkan gagasan fikih sosial.
Habib Abubakar bin Ali Shahab berperan dalam merintis organisasi Jamiat Kheir.
Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy merupakan seorang pakar ilmu tafsir Alquran dari Aceh.
Ia bersama rekan-rekan mendirikan Sekolah Tinggi Islam (STI), yang menjelma jadi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.