Ilustrasi kegiatan madrasah sebelum pandemi covid-19. | ANTARA FOTO

Khazanah

Madrasah Terapkan Kurikulum Darurat  

Kurikulum darurat ini menjadi solusi terbaik bagi madrasah pada masa pandemi.

 

JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam telah mengeluarkan panduan kurikulum darurat pada madrasah. Kemenag menilai kurikulum darurat ini sebagai solusi terbaik pada masa pandemi Covid-19.

Direktur Kurikulum, Sarana Prasarana, Kesiswaan dan Kelembagaan (KSKK) Madrasah Kemenag Ahmad Umar menjelaskan, kurikulum darurat adalah kurikulum yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa darurat. 

"Masa darurat yang dimaksud bukan hanya pada masa darurat Covid-19, tetapi berlaku pula pada masa darurat karena terjadi bencana alam, huru-hara, dan sebagainya," kata Umar kepada Republika. "Tapi, kurikulum darurat hanya diterapkan pada masa darurat. Bila kondisi sudah normal, maka kegiatan pembelajaran harus kembali dilaksanakan secara normal seperti biasanya." 

Dalam menyusun kurikulum darurat, madrasah dapat melakukan modifikasi dan inovasi pada struktur kurikulum, beban belajar, strategi pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan lain sebagainya. 

Kegiatan pembelajaran tidak hanya untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar (KD) kurikulum semata, tetapi lebih menitikberatkan pada penguatan karakter, praktik ibadah, peduli pada lingkungan, dan kesalehan sosial lainnya.

Untuk praktik pembelajaran, menurut Umar, dapat dilakukan dengan tatap muka, tatap muka terbatas, atau pembelajaran jarak jauh, baik secara daring maupun luring. Pembelajaran dapat berlangsung di madrasah, rumah, dan di lingkungan sekitar sesuai dengan kondisi masing-masing madrasah.

Kepala Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi Direktorat KSKK Madrasah Kemenag Ahmad Hidayatullah menambahkan, pembelajaran jarak jauh tidak harus selalu menggunakan internet. Bagi madrasah dan siswa yang bisa melakukan pembelajaran lewat daring, diperbolehkan. Bagi madrasah yang berada di daerah terpencil, bisa memanfaatkan radio lokal dalam melakukan pembelajaran jarak jauh. 

photo
Seorang guru memeriksa suhu badan calon murid yang akan mengikuti ujian berbasis komputer dan tes kemampuan membaca Al Quran di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) di Banda Aceh, Aceh, Rabu (10/6/2020). Kegiatan penerimaan siswa baru di sekolah itu menerapkan protokol kesehatan dengan mewajibkan murid menggunakan masker dan menjaga jarak serta pemeriksaan suhu badan dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19 - (AMPELSA/ANTARA FOTO)

 

 

Guru juga dapat berkeliling untuk membagikan tugas sekolah. 

 

AHMAD HIDAYATULLAH, Kepala Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi Direktorat KSKK Madrasah Kemenag
 

Dalam bentuk kelas virtual, guru dapat menggunakan aplikasi pembelajaran digital yakni e-learning madrasah secara gratis. Terkait hal ini, Kemenag sudah melakukan kerja sama dengan beberapa penyedia layanan untuk memberikan kuota terjangkau bagi para siswa madrasah. 

“Jadwal kelas virtual harus diatur secara proporsional agar siswa tidak seharian berada di depan layar komputer atau handphone,’’ katanya.  

Sementara, madrasah yang berada di zona hijau dan ingin mengadakan pembelajaran secara tatap muka harus memenuhi beberapa persyaratan. Salah satunya harus ada kesepakatan antara madrasah dengan komite madrasah. Dalam hal ini, jika ada orang tua yang belum siap, siswa diperbolehkan belajar dari rumah. 

Apabila sudah diperbolehkan menyelenggarakan kegiatan belajar secara tatap muka, lanjut Hidayatullah, madrasah harus menyiapkan protokol kesehatan untuk guru dan murid, dari mulai datang hingga pulang dari sekolah. 

Madrasah harus menyediakan penyanitasi tangan (hand sanitizer), penyemprotan disinfektan empat jam sekali, dan jarak tempat duduk antarsiswa di dalam kelas sejauh 1,5 meter.  

Untuk madrasah aliyah (MA) dan madrasah tsanawiyah (MTs), kapasitas dalam satu kelas maksimal 18 siswa. Untuk tingkat di bawahnya, madrasah ibtidaiyah (MI) 10 siswa dan raudatul athfal (RA) 5 siswa. “Hal ini karena anak-anak murid yang masih kecil lebih sulit diatur,” kata dia.

Mengenai tahun ajaran baru, Hidayatullah menjelaskan, baik madrasah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka maupun pembelajaran jarak jauh akan dimulai bersamaan, yakni 13 Juli 2020.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat