
Nasional
Ventilator Segera Diproduksi
Selain ventilator, 10 ribu alat rapid test mulai diproduksi pekan depan.
JAKARTA – Pemerintah menegaskan dukungannya kepada tim perguruan tinggi untuk memercepat produksi ventilator. Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier menuturkan, dukungan pemerintah sudah dilakukan dalam bentuk regulasi agar ventilator segera bisa diproduksi dengan standar yang sudah ditentukan Kementerian Kesehatan.
Menurut Taufiek, perkembangan pembuatan ventilator yang dilakukan tim dari berbagai perguruan tinggi memperlihatkan hasil cukup positif. Salah satunya oleh Tim Jogja yang terdiri atas Universitas Gadjah Mada, PT Yogya Presisi Teknitama Industri (YPTI), STECHOQ, dan Swayasa Prakarsa.
Tim Jogja mengembangkan Ventilator Type-Rapid Deploy atau Ambu Conversion Kit yang akan mulai diproduksi massal pada pekan ketiga Mei 2020 berkapasitas produksi 30 unit per hari. Kemudian, Ventilator Type-High end ICU yang akan mulai diproduksi pada awal Juni sebanyak 15 unit per hari. “Tim juga sedang melakukan pengembangan Ventilator Type-HFNC emergency. Kapasitas produksinya sebanyak 20 unit per hari,” tutur Taufiek, Ahad (3/5) malam.
Sebagai tambahan, tim tersebut sedang melakukan penjajakan kerja sama produksi dengan Pindad Persero. “Hal ini merupakan salah satu kolaborasi kerja sama strategis dalam mewujudkan percepatan hadirnya industri ventilator di dalam negeri,” katanya.
Tim lain, seperti Universitas Indonesia (UI), saat ini sedang mempersiapkan uji klinis terhadap ventilator produksinya. Uji klinis akan dilakukan bekerja sama dengan Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) Fakultas Kedokteran UI. Tim tersebut juga sedang melakukan penjajakan dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta untuk memproduksi ventilator.

Selanjutnya, tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) sedang mengembangkan ventilator jenis stationary dan transportable ventilator. Kedua jenis ventilator tersebut sedang dalam persiapan akhir untuk pengujian di BPFK Surabaya. Saat ini, Tim ITS sedang mencari mitra industri untuk produksi massal dengan kapasitas produksi 30 sampai 40 unit sehari.
Sementara, ventilator Vent-I yang diproduksi tim Institut Teknologi Bandung (ITB) telah memperoleh perkembangan yang signifikan. Pada 22 April lalu Vent-I telah lolos uji di BPFK Jakarta dan akan diuji klinis sebelum nantinya bisa diproduksi secara massal.
Rapid test
Terpisah, sebanyak 60 ribu tes kit pengujian virus Covid-19 buatan dalam negeri juga akan tersedia pada Mei ini. Menteri Riset dan Teknologi atau Kepala Badan Riset dan Inovasi Bambang Brodjonegoro mengaku, pembuatan tes kit Covid-19 dalam negeri terdiri dari 50 ribu tes kit berbasis polymerase chain reaction (PCR) dan 10 ribu rapid test.

Bambang mengatakan, tahap pertama produksi untuk tes kit non-PCR atau rapid test dimulai pekan depan. Ia menerangkan, tes kit jenis rapid test ini untuk mendeteksi awal antibodi IgG dan/atau IgM peserta tes. Karena itu, seperti rapid test yang didatangkan dari luar, tingkat akurasi rapid test dalam negeri ini juga di bawah dibandingkan tes kit berbasis PCR. "Namun, bisa kami sampaikan bahwa perkembangan tes kit yang dilakukan di Indonesia ini sudah menggunakan virus Indonesia atau disebut local transmision virus," ujarnya.
Sementara, untuk tes kit berbasis PCR, Bambang menjelaskan, saat ini sudah ada 10 unit PCR buatan dalam negeri yang merupakan kerja sama antara BPPT, PT Bio farma, dan perusahaan startup Nusantic. "Bisa kami laporkan bahwa 10 produk sudah dihasilkan pada 2 Mei, ini yang nantinya digunakan untuk uji validasi dan registrasi," ujar Bambang. Selanjutnya, produksi tes kit berbasis PCR akan diperbanyak seiring dengan diperolehnya cara membuat alat kesehatan yang baik. Ia menargetkan, 50 ribu tes kit berbasis PCR pada akhir Mei. n
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.