Pejuang Hamas dan Jihad Islam menahan kerumunan saat mobil yang membawa sandera Israel, di Khan Younis, Jalur Gaza selatan , Kamis 30 Januari 2025. | AP Photo/Abdel Kareem Hana

Internasional

Bola Gencatan Senjata di Tangan Israel

Hamas disebut menyepakati proposal gencatan senjata AS.

GAZA – Rencana gencatan senjata terbaru di Gaza dilaporkan menemui titik terang. Gerakan Perlawanan Palestina Hamas pada mengumumkan persetujuannya atas proposal gencatan senjata baru yang diajukan oleh utusan AS Steven Witkoff.

Ini menandai potensi terobosan dalam upaya menghentikan agresi Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.  Dalam sebuah pernyataan resmi yang dilansir Rabu, Hamas mengatakan proposal tersebut menguraikan kerangka umum yang mencakup gencatan senjata permanen, penarikan penuh pasukan pendudukan Israel dari Jalur Gaza, segera masuknya bantuan kemanusiaan, dan pembentukan komite profesional untuk mengatur urusan sipil di wilayah kantong tersebut setelah pengumuman resmi perjanjian tersebut. 

Pernyataan tersebut lebih lanjut mencatat bahwa kesepakatan tersebut mencakup pembebasan sepuluh tawanan Israel, bersama dengan pengembalian beberapa jenazah, dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina yang disepakati, di bawah pengawasan mediator internasional.

Almayadeen melaporkan, Hamas menegaskan pihaknya kini menunggu tanggapan akhir terhadap kerangka yang diusulkan. Perkembangan ini terjadi ketika Jalur Gaza memasuki hari ke-600 berturut-turut di bawah kampanye genosida brutal Israel, yang ditandai dengan serangan terus-menerus terhadap warga sipil, rumah sakit, dan infrastruktur penting.

photo
Bangunan yang hancur di Jalur Gaza terlihat dari selatan Israel, Senin, 26 Mei 2025. - (AP Photo/Ariel Schalit)

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah korban tewas mencapai 54.084 orang syahid, dan sedikitnya 123.308 lainnya luka-luka. Ribuan lainnya masih hilang atau dipenjara dalam kondisi yang mengerikan. Gencatan senjata yang diusulkan, jika diterapkan, dapat memberikan peluang pertama dalam beberapa bulan terakhir untuk mengakhiri pertumpahan darah dan memulai rekonstruksi Gaza, di mana kondisi kemanusiaan dengan cepat runtuh akibat pengepungan dan kehancuran.

Pejabat senior Hamas Basem Naim mengumumkan pada hari Senin bahwa gerakan tersebut telah menyetujui proposal baru yang diajukan oleh utusan AS Steve Witkoff. Menurut Naim, inti dari inisiatif ini adalah “untuk mencapai penghentian perang, memastikan penarikan pasukan musuh, dan meletakkan dasar bagi gencatan senjata permanen.” 

Naim mengkonfirmasi penerimaan tersebut melalui postingan Facebook, dengan menyatakan: “Kami menunggu tanggapan pendudukan Zionis.” Pengumuman tersebut menyusul laporan pada Ahad, yang mengungkapkan bahwa Hamas dan pendudukan Israel telah meninjau proposal yang dirancang oleh mediator Palestina-Amerika Bishara Bahbah, dalam koordinasi dan dengan persetujuan utusan AS Steve Witkoff.

Menurut seorang pejabat senior Palestina yang mengetahui masalah ini, dokumen tersebut menguraikan beberapa komponen utama: periode gencatan senjata awal selama 60 hari dengan imbalan pembebasan 10 tawanan Israel dalam dua gelombang. Namun Hamas mengusulkan gencatan senjata selama 90 hari sebagai imbalan atas pembebasan 10 tawanan, lima masih hidup dan lima meninggal. 

photo
Pejuang Hamas berdiri dalam formasi menjelang upacara penyerahan sandera Israel ke Palang Merah di Nuseirat, Jalur Gaza, 22 Februari 2025. - (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Pihak Amerika akhirnya menyetujui durasi 70 hari. Kedua versi tersebut mencakup mekanisme untuk memfasilitasi akses kemanusiaan dan mengurangi serangan. Dokumen tersebut juga menekankan bahwa periode gencatan senjata akan bersifat komprehensif dan dijamin sepenuhnya oleh Presiden AS Donald Trump, yang mencerminkan upaya serius untuk menghentikan permusuhan. Selain itu, proposal tersebut menguraikan awal perundingan formal untuk mengakhiri perang selama periode gencatan senjata dan mencakup komitmen dari Hamas dan faksi lain untuk tidak menimbulkan ancaman di masa depan terhadap keamanan “Israel.” 

Proposal Bahbah, yang diajukan melalui koordinasi dan disetujui oleh utusan AS Steve Witkoff, menguraikan kerangka komprehensif untuk gencatan senjata 60 hari, termasuk pembebasan 10 tawanan Israel dalam dua tahap dan inisiasi perundingan langsung yang bertujuan untuk mengakhiri perang di Gaza.

Sedangkan Aljazirah melaporkan, Steve Witkoff mengatakan Washington akan mengirimkan lembar persyaratan baru untuk perjanjian Gaza. Dia berharap hal itu akan disampaikan pada Rabu malam, ketika Presiden AS Donald Trump meningkatkan tekanan agar perjanjian tersebut diterima. 

Witkov menekankan bahwa ia memiliki perasaan yang baik mengenai tercapainya gencatan senjata yang akan menghasilkan kesepakatan jangka panjang, dan menambahkan bahwa ia “optimis mengenai kemungkinan gencatan senjata sementara dan mendesak semua pihak untuk menerima proposal kami untuk menyelesaikan krisis di Gaza.” 

Sementara itu, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa pihak-pihak di Gaza harus menyetujui dokumen yang disampaikan oleh Witkoff, dan menekankan bahwa pemerintahannya berupaya untuk mempercepat pengiriman pasokan makanan ke warga Palestina di Gaza. Dia menambahkan, “Kami menangani seluruh situasi di Gaza. Kami mengirimkan makanan kepada masyarakat Gaza. Situasinya sangat buruk.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat