Presiden Masoud Pezeshkian (kanan) bertemu dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi Pangeran Khalid bin Salman, di Teheran, Iran, Kamis, 17 April 2025. | Kantor Kepresidenan Iran via AP

Internasional

Menhan Saudi Sambangi Iran Jelang Perundingan Nuklir

Kunjungan AS di sela kabar Trump meolak serangan Israel ke Iran.

TEHERAN – Menteri Pertahanan Arab Saudi Pangeran Khalid bin Salman melakukan kunjungan mendadak Iran dan menemui sejumlah pejabat termasuk pemimpin tertinggi Ayatullah Ali Khamenei. Kunjungan itu terjadi menjelang pembicaraan putaran kedua antara Washington dan Teheran mengenai program nuklir Iran Sabtu ini.

Kunjungan tersebut terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran akan potensi konflik di kawasan jika upaya diplomatik gagal menyelesaikan ketegangan yang meningkat antara Amerika Serikat dan Iran. IRNA pada Kamis melaporkan bahwa pemimpin Iran, Ayatollah Sayyed Ali Khamenei, menyambut Menteri Pertahanan Arab Saudi Pangeran Khalid bin Salman Al Saud di Teheran, di mana keduanya membahas prospek hubungan bilateral yang lebih dalam.

Kunjungan tersebut, yang menandai isyarat diplomatik yang signifikan, termasuk penyampaian pesan dari Raja Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud kepada Khamenei. Dalam pertemuan tersebut, Khamenei mencatat bahwa hubungan yang lebih kuat antara Iran dan Arab Saudi akan menguntungkan kepentingan kedua negara. “Hubungan Iran dan Arab Saudi akan menguntungkan kedua negara dan…kedua negara bisa saling melengkapi,” ujarnya. 

Menyadari tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan hubungan Teheran-Riyadh, pemimpin Iran tersebut menegaskan perlunya mengesampingkan agenda permusuhan. “Peningkatan hubungan antara Teheran dan Riyadh menghadapi pertentangan,” katanya, seraya menambahkan, “niat bermusuhan harus diatasi,” dan menegaskan bahwa “Iran sepenuhnya siap untuk melakukannya.”

photo
Menteri Pertahanan Saudi Khalid bin Salman mengantarkan pesan dari Raja Saudi ke hadapan pemimpin Iran Ayatullah Ali Khamenei dalam pertemuan di Teheran, Kamis (17/4/2025). - (Kantor Kepresidenan Iran via AP)

Dia juga merujuk pada kemajuan teknologi dan militer Iran, menyatakan kesiapannya untuk mendukung Arab Saudi di bidang-bidang ini, dan menyerukan saling ketergantungan antara negara-negara tetangga daripada ketergantungan pada kekuatan eksternal. “Lebih baik saudara saling membantu daripada bergantung pada pihak luar,” ujarnya.

Pangeran Khalid, yang memimpin delegasi pejabat tinggi militer, menegaskan komitmen Kerajaan untuk memperluas kerjasama dengan Iran. “Saya berada di Teheran dengan tujuan untuk memperluas hubungan dan kerja sama dengan Iran di semua bidang,” katanya. 

Ia menyuarakan optimisme bahwa pertukaran ini akan menghasilkan kemajuan yang berarti. “Saya berharap diskusi yang konstruktif akan mengarah pada hubungan yang lebih kuat antara Arab Saudi dan Republik Islam Iran.”

Pangeran Khalid mengatakan dia menyampaikan pesan dari Raja Salman dari Arab Saudi kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei selama pertemuan hari Kamis di Teheran. “Kami membahas hubungan bilateral kami dan topik yang menjadi kepentingan bersama,” tulisnya di X.

photo
Menteri Pertahanan Saudi Khalid bin Salman mengantarkan pesan dari Raja Saudi ke hadapan pemimpin Iran Ayatullah Ali Khamenei dalam pertemuan di Teheran, Kamis (17/4/2025). - (Kantor Kepresidenan Iran via AP)

“Keyakinan kami adalah bahwa hubungan antara Republik Islam Iran dan Arab Saudi bermanfaat bagi kedua negara,” media pemerintah Iran mengutip ucapan Khamenei dalam pertemuan pada hari Kamis.

Pangeran Khalid juga bertemu dengan Presiden Masoud Pezeshkian dan kepala staf angkatan bersenjata Iran, Mohammad Bagheri. “Hubungan antara angkatan bersenjata Saudi dan Iran telah membaik sejak perjanjian Beijing,” kata Bagheri setelah pertemuan tersebut, menurut media pemerintah Iran. 

Iran dan Arab Saudi sepakat dalam kesepakatan tahun 2023 yang ditengahi oleh China untuk membangun kembali hubungan setelah bertahun-tahun permusuhan yang mengancam stabilitas dan keamanan di kawasan Teluk dan membantu memicu konflik di Timur Tengah mulai dari Yaman hingga Suriah..

Arab Saudi menyatakan menyambut baik perundingan nuklir Iran dengan AS, dan mengatakan pihaknya mendukung upaya untuk menyelesaikan perselisihan regional dan internasional. Presiden Donald Trump berulang kali mengancam akan mengebom Iran jika negara tersebut tidak mencapai kesepakatan dengan AS mengenai aktivitas terkait nuklirnya.

Hamidreza Gholamzadeh, seorang analis politik, mengatakan tujuan menteri pertahanan Saudi kemungkinan besar adalah untuk mengungkapkan kekhawatiran tentang potensi serangan terhadap Iran. “Saudi ingin menyampaikan keprihatinan mereka dan meyakinkan Iran bahwa mereka tidak menyukai… serangan terhadap Iran dan mereka menginginkan hubungan yang lebih baik dengan Iran,” katanya kepada Aljazirah.

photo
Presiden Masoud Pezeshkian, kanan, bertemu dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi Pangeran Khalid bin Salman, di Teheran, Iran, Kamis, 17 April 2025. - (Kantor Kepresidenan Iran via AP)

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Kamis bahwa dia tidak terburu-buru menyetujui serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, sehari setelah sebuah berita di the New York Times mengungkapkan bahwa dia telah membatalkan proposal Israel untuk melakukan serangan gabungan bulan depan.

Konfirmasi parsial Trump terhadap laporan Times terjadi ketika para pejabat Iran dan sekutunya bersiap untuk perundingan putaran kedua dengan AS pada hari Sabtu yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan diplomatik seputar program nuklir Iran. Oman mengkonfirmasi pada hari Kamis bahwa perundingan akan berlangsung di Roma, mengesampingkan klaim Iran sebelumnya bahwa perundingan akan diadakan lagi di Muscat.

Ketika ditanya tentang laporan bahwa ia telah “mengabaikan” rencana Israel untuk menyerang situs nuklir Republik Islam pada bulan depan, Trump mengatakan, “Saya tidak akan mengatakan ‘mengabaikan’.” Namun kemudian dia menambahkan, “Saya tidak terburu-buru melakukannya,” yang menunjukkan tingkat konfirmasi atas laporan tersebut.

Berbicara kepada wartawan di Ruang Oval bersama Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Trump mengatakan, "Iran mempunyai peluang untuk memiliki negara yang hebat, dan hidup bahagia tanpa kematian, dan saya ingin melihatnya. Itu adalah pilihan pertama saya."

"Jika ada pilihan kedua," lanjutnya, "Saya pikir itu akan sangat buruk bagi Iran, dan saya pikir Iran ingin melakukan perundingan. Saya berharap mereka ingin melakukan perundingan. Akan sangat baik bagi mereka jika mereka melakukan hal tersebut. Iran tidak dapat memiliki senjata nuklir. Itu cukup sederhana."

photo
Presiden Masoud Pezeshkian, kanan, bertemu dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi Pangeran Khalid bin Salman, di Teheran, Iran, Kamis, 17 April 2025. - (Kantor Kepresidenan Iran via AP)

Iran mengusulkan rencana tiga tahap kepada delegasi AS dalam pembicaraan di Oman pada Sabtu dengan harapan membatasi pengayaan uranium mereka sebagai imbalan atas pencabutan sanksi AS. Ini diungkapkan tiga sumber diplomatik di Teheran kepada Iran International.

Rencana tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi secara tertulis kepada utusan khusus Presiden AS Donald Trump Steve Witkoff selama pembicaraan tiga jam tersebut. Teheran mengusulkan pada tahap pertama, mereka akan mengurangi sementara tingkat pengayaan uraniumnya menjadi 3,67 persen dengan imbalan akses terhadap aset keuangan yang dibekukan oleh Amerika Serikat dan izin untuk mengekspor minyaknya.

Pada fase kedua, Iran akan secara permanen mengakhiri pengayaan tingkat tinggi dan memulihkan inspeksi pengawas nuklir PBB jika Amerika Serikat mencabut sanksi lebih lanjut terhadap Iran dan membujuk Inggris, Jerman, dan Prancis untuk menahan diri dari memicu apa yang disebut sebagai snapback sanksi PBB terhadap Teheran.

Pada fase ini, Iran juga akan berkomitmen untuk menerapkan Protokol Tambahan, sebuah perjanjian tambahan yang memungkinkan pengawas nuklir PBB untuk melakukan inspeksi mendadak di lokasi yang tidak diumumkan kepada badan tersebut.

Teheran mengakhiri kepatuhan tersebut pada Februari 2021 setelah Trump pada masa jabatan pertamanya menarik diri dari perjanjian internasional sebelumnya mengenai program nuklir Iran pada tahun 2018. Tahap ketiga dan terakhir menyerukan Kongres AS untuk menyetujui perjanjian nuklir dan Washington mencabut sanksi primer dan sekunder, sementara Iran akan mentransfer cadangan uraniumnya yang telah diperkaya ke negara ketiga.

photo
Pembangkit daya nuklir Bushehr di bagian selatan kota Bushehr, Iran. - ( AP Photo/Mehr News Agency, Majid Asgaripour)

Iran membantah berupaya membuat senjata nuklir dan intelijen AS menilai bahwa Teheran belum memutuskan untuk membuat senjata nuklir, namun pemerintahan Trump telah memperingatkan Iran bahwa mereka harus mencapai kesepakatan nuklir atau menghadapi serangan.

Dalam tanggapannya terhadap berita Times, Kamis pagi, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menggembar-gemborkan tindakannya yang “tak terhitung jumlahnya” terhadap program nuklir Iran, namun tidak menyangkal bahwa Trump telah memblokir serangan tersebut.

“Perdana Menteri Netanyahu telah memimpin, selama lebih dari satu dekade, kampanye global melawan program nuklir Iran, termasuk ketika beberapa orang meremehkan ancaman tersebut atau menyebutnya sebagai ‘perubahan politik’, atau perdana menteri ‘paranoid’,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

“Perdana menteri telah memimpin tindakan yang tak terhitung jumlahnya, baik terang-terangan maupun terselubung, dalam kampanye melawan program nuklir Iran – dan hanya karena tindakan tersebut, Iran tidak memiliki senjata nuklir di gudang senjatanya saat ini.”

“Tindakan ini telah menunda program nuklir Iran sekitar satu dekade, berkat tekad perdana menteri untuk melawan oposisi besar, di dalam dan luar negeri, terhadap kebijakan agresifnya terhadap Iran,” kata pernyataan itu.

photo
Warga Iran mengambil bagian dalam unjuk rasa protes anti-AS dan Israel di Lapangan Palestina di Teheran, Iran, 9 April 2025. - (EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH)

“Seperti yang telah dikatakan perdana menteri lebih dari sekali: Israel tidak akan mengizinkan Iran memperoleh senjata nuklir,” simpul pernyataan itu.

Channel 12 pada Kamis malam mengutip seorang pejabat senior keamanan Israel yang merasa geram atas kebocoran yang terjadi di The New York Times, yang mencakup rincian rencana serangan dan waktunya, serta memperingatkan bahwa hal itu kemungkinan akan merusak hubungan antara Yerusalem dan Washington.

“Rincian yang dibocorkan sangat dramatis, dan [kebocoran tersebut] kemungkinan besar akan merusak hubungan intim dengan Pemerintahan AS,” kata sumber tersebut seperti dikutip.

"Inti rahasia mengenai Iran telah terungkap," kata para pejabat tersebut, mengacu pada rencana serangan tersebut, termasuk "metode yang akan digunakan, waktu, mekanisme koordinasi, dan unsur kejutan. Ini merupakan kerugian nyata bagi kepentingan Israel dalam menghadapi Iran."

Jaringan tersebut juga mengutip diplomat Israel yang tidak disebutkan namanya yang memperingatkan AS dan Iran bisa saja “mencapai kesepakatan yang buruk, dalam jangka waktu yang singkat.”

photo
Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, Washington, Selasa, 7 Mei 2025. - (Pool via AP)

Menurut laporan Times, rencana awal serangan tersebut akan menggabungkan kampanye pengeboman gabungan Israel-Amerika dengan serangan komando Israel di lokasi nuklir bawah tanah, dan termasuk serangan udara AS untuk melindungi tim di lapangan.

Namun operasi seperti itu memerlukan perencanaan berbulan-bulan. Para pejabat Israel dan Amerika, khususnya Netanyahu, ingin mempercepat proses tersebut. Jadi gagasan komando tersebut dibatalkan, dan “pejabat Israel dan Amerika mulai mendiskusikan rencana kampanye pengeboman besar-besaran.”

Kampanye tersebut akan dimulai pada awal Mei dan berlangsung lebih dari seminggu, kata laporan itu, dimulai dengan menghilangkan sisa-sisa sistem pertahanan udara Iran setelah Israel menghancurkan bagian-bagian dari sistem tersebut dalam serangan di negara itu tahun lalu. Hal ini akan membuka jalan bagi pejuang Israel untuk langsung menyerang situs nuklir. Serangan semacam itu kemungkinan besar akan mendorong Iran melancarkan serangan rudal balasan ke Israel, sehingga memerlukan bantuan AS untuk menangkisnya.

Namun, lembaga penyiaran publik Kan melaporkan pada hari Kamis, bahwa Israel yakin AS membocorkan informasi tersebut untuk menekan Iran dalam negosiasi. Kan juga melaporkan bahwa, meskipun Trump memveto serangan gabungan pada bulan Mei, dalam beberapa hari terakhir AS terus mengirim amunisi dalam jumlah besar ke Israel, termasuk bom penghancur bunker yang dimaksudkan untuk memungkinkan serangan terhadap situs nuklir Iran.

Bagaimana Dampak Normalisasi Iran-Saudi - (Republika)  ​

Hanya dalam 24 jam sebelumnya, jaringan tersebut melaporkan pada Kamis malam, sembilan pesawat angkut militer telah tiba di pangkalan udara Nevatim di Israel selatan, membawa ratusan bom, termasuk penghancur bunker, untuk memungkinkan serangan jika negosiasi gagal. Awal pekan ini, Kan melaporkan bahwa puluhan pesawat Amerika telah tiba di Israel membawa bom berat MK84 dan rudal pencegat untuk sistem pertahanan udara THAAD.

Iran belakangan terus melakukan manuver untuk mendapatkan pengaruh menjelang perundingan dengan AS. Ali Khamenei telah mengirim menteri luar negerinya Abbas Araghchi ke Moskow pada hari Kamis dengan membawa surat kepada Presiden Vladimir Putin untuk memberi pengarahan kepada Kremlin tentang negosiasi nuklir dengan AS.

Rusia, sekutu lama Teheran, berperan dalam negosiasi nuklir Iran dengan Barat sebagai anggota Dewan Keamanan PBB yang memegang hak veto dan penandatangan perjanjian nuklir yang ditinggalkan Trump pada masa jabatan pertamanya pada tahun 2018. "Mengenai masalah nuklir, kami selalu melakukan konsultasi erat dengan teman-teman kami, China dan Rusia. Sekarang ini adalah kesempatan bagus untuk melakukan hal yang sama dengan para pejabat Rusia," kata Araghchi kepada televisi pemerintah Iran.  Dia mengatakan, dia menyampaikan surat kepada Putin yang membahas masalah regional dan bilateral. Putin kemudian menerima Araghchi di Kremlin.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Giliran Ratusan Polisi Israel Tolak Perang di Gaza

Penolakan perang membuat sulit pemenuhan pasukan cadangan Israel.

SELENGKAPNYA

Perundingan Nuklir Iran-AS Dilaporkan Membawa Harapan Kesepakatan

Perundingan AS-Iran akan dilanjutkan pada Sabtu pekan ini.

SELENGKAPNYA

Di Oman, AS-Iran Cari Kesepakatan Nuklir

Perundingan program nuklir Iran di Oman dengan AS dimulai kemarin.

SELENGKAPNYA