Petugas mengenakan pakaian pelindung lengkap saat bersiap menyambut kedatangan kru kapal pesiar Diamond Princess yang dinyatakan negatif virus corona di Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Minggu (1/3/2020). | Antara

Kabar Utama

Pasien Positif Covid-19 Bertambah

Dua pasien pertama positif Covid-19 berangsur sembuh.

 

JAKARTA -- Pemerintah mengumumkan tambahan dua pasien positif virus korona baru (Covid-I9) di Indonesia. Pasien yang kini disebut sebagai kasus III dan kasus IV ini merupakan hasil penelusuran kontak dari pasien sebelumnya, yakni kasus I dan kasus II.

Pasien I dan II merupakan pasien Covid-I9 yang sempat dijelaskan sebagai warga Depok, Jawa Barat. Keempat pasien positif korona ini masuk dalam apa yang disebut pemerintah sebagai klaster Jakarta. "Jadi, tambah dua lagi kasus III dan IV yang merupakan rangkaian dari kontak //tracing// dari kasus I dan II. Kontak dekat," kata Juru Bicara Penanganan Covid-I9 Achmad Yurianto, di Kantor Presiden, Jumat (6/3).

Yuri menyebutkan, selepas pengumuman kasus pertama awal pekan ini, pemerintah langsung menelusuri 80 orang yang berada di ruangan yang sama dengan pasien I di ruang dansa yang diduga menjadi lokasi penularan. Dari 80 orang tersebut dikerucutkan menjadi 20 orang, kemudian tinggal tujuh orang.

 
Tujuh orang yang diduga kuat melakukan kontak paling dekat dengan pasien kasus I ini kemudian dirawat dan diobservasi di RSPI Sulianti Saroso. Setelah dilakukan tes laboratorium, diketahui ada dua yang positif Covid-19.
   

Dua pasien itu tidak menunjukkan gejala sesak napas. Yurianto mengungkapkan, dua pasien baru itu menunjukkan gejala demam dengan suhu keduanya 37,6 derajat Celsius dan 37,7 derajat Celsius. "Kurang lebih masih ada keluhan batuk pilek, tapi tak ada keluhan sesak napas sehingga kita berharap kondisi ini bisa kita intervensi agar dalam waktu dekat bisa jadi lebih baik," ujar Yuri.

Selain dua pasien ini, masih ada lima lagi pasien suspect Covid-I9 yang masih diisolasi. "Ketujuh orang (kasus III-IV dan 5 suspect) ini memiliki gejala fisik yang mengarah ke influenza meskipun tidak ada satu pun yang influenza berat, sedang, dan ringan aja," kata Yuri.

Yurianto menyebut, kemungkinan munculnya kelompok baru di Jakarta yang berpotensi terpapar virus korona. ?Jadi, klaster Jakarta sangat mungkin muncul subklaster. Dari empat orang yang sekarang suspect ini di dalam kelompok yang beda," kata Yurianto.

Sejauh ini, terdapat I0 orang yang berasal dari klaster Jakarta dan subklaster Jakarta telah menghubungi Kementerian Kesehatan agar dilakukan pemeriksaan. "Untuk beberapa saat yang akan datang, kita akan ketemu dan kita akan explore lebih jelas lagi kemungkinan ini," ucap dia.

Hingga saat ini, vaksin dan obat dari virus korona belum ditemukan. Namun, berdasarkan data yang dimiliki Kemenkes, 50 persen dari total kasus positif korona di dunia dapat sembuh dengan baik. Meski begitu, laporan terbaru dari Guangdong menunjukkan 14 persen dari pasien yang sempat dinyatakan sembuh ternyata kambuh lagi.

Ia mencontohkan, sembuhnya tiga dari sembilan WNI ABK Diamond Princess di Jepang setelah dinyatakan positif terinfeksi virus korona. Satu orang telah kembali ke Indonesia, sedangkan dua lainnya dijadwalkan kembali hari ini.

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, juga menyebut kondisi dua pasien positif kasus korona saat ini semakin membaik dan mengalami penurunan gejala. "Jadi, alhamdulilah indikator ini menjadi suatu parameter bagi kita semua bahwasanya insya Allah dua pasien ini sembuh," ujar Syahril di Kantor Presiden.

 
Ia menjelaskan, kondisi kesehatan, seperti tekanan darah, respirasi, dan juga suhu tubuh dalam batas normal. Diharapkan keluhan gejala dari kedua pasien positif korona ini akan semakin berkurang sehingga dapat kembali ke masyarakat.
   

Indikasi lainnya, kata Syahril, kedua pasien tersebut dapat berkomunikasi, baik secara langsung maupun melalui telepon seluler dengan keluarganya. Selain itu, mereka juga dapat melakukan aktivitasnya sendiri tanpa bantuan orang lain. "Kedua orang ini bisa melakukan aktivitas sehari-hari, bisa makan sendiri, mengganti pakaian, dan ke kamar mandi serta toilet sendiri tanpa harus dibantu oleh keluarga dan perawat," kata dia.

Sementara itu, satu pasien suspect Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, meninggal, Jumat (6/3), sekira pukul 2.30 WIB. Pasien tersebut sebelumnya berada dalam pengawasan dan pemeriksaan virus MERS CoV dan Covid-I9.

PLH Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, Rukmono Siswishanto, mengatakan, pasien berumur 74 tahun tersebut negatif, baik MERS CoV maupun Covid-I9. Pengawasan dan isolasi dilakukan kepada pasien tersebut karena usai umrah dan sempat transit di Malaysia.

Pasien diketahui negatif terhadap MERS CoV dan Covid-I9 setelah ada hasil yang dikeluarkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes). "Memang kita belum memperoleh hasil saat meninggal. Tapi, hasil baru ada sore harinya, itu ada konfirmasi dari Balitbangkes keduanya negatif. Ini bukan MERS atau Covid," ujarnya. Saat ini, masih ada satu pasien yang diisolasi di RSUP Dr Sardjito. Pasien tersebut merupakan WNA asal Jepang. n 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat