Foto paling jelas soal penampakan UFO sedang dikejar pesawat tempur AU Inggris yang diambil pada 4 Agustus 1990 oleh dua pejalan kaki di lereng bukit dekat Calvine, sekitar 35 mil barat laut Perth di Skotlandia. | Dok David Clarke

Sains

NASA Bakal Serius Buru UFO 

Studi tentang UFO akan menggunakan teknik ilmiah baru.

Oleh noer

 

CAPE CANAVERAL — Fenomena objek terbang yang tidak dikenal (UFO) makin jadi objek penelitian yang serius dan bukan hanya spekulasi sains fiksi. Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengatakan bahwa studi tentang UFO akan memerlukan teknik ilmiah baru. Teknik tersebut, termasuk satelit canggih serta perubahan dalam cara memandang objek terbang tak dikenal.

Dilansir Time, Jumat (15/9/2023), badan antariksa merilis temuan ini setelah melakukan penelitian selama setahun terhadap UFO. Dalam laporan setebal 33 halaman, tim independen yang ditugaskan oleh NASA memperingatkan bahwa persepsi negatif seputar UFO merupakan hambatan dalam pengumpulan data. 

Tetapi para pejabat mengatakan keterlibatan NASA akan membantu mengurangi stigma seputar UFO yang kini secara resmi disebut pemerintah AS dengan akronim UAP, atau fenomena anomali yang tidak teridentifikasi. 

Administrator NASA Bill Nelson mengatakan badan tersebut ingin mengalihkan pembicaraan tentang UAP “dari sensasionalisme ke sains.” Nelson menambahkan panel sejauh ini tidak menemukan bukti bahwa UAP berasal dari luar Bumi. 

Panel beranggotakan 16 orang mencatat bahwa kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (ML) sangat penting untuk mengidentifikasi kejadian langka, termasuk UFO.  “NASA akan melakukan ini secara transparan,” kata Nelson. 

 

Pada satu-satunya pertemuan publik awal tahun ini, tim independen yang dipilih oleh badan antariksa tersebut bersikeras bahwa tidak ada bukti konklusif mengenai kehidupan di luar Bumi yang terkait dengan UFO. Tidak ada file rahasia yang diakses oleh para ilmuwan, pakar penerbangan dan AI, serta pensiunan astronaut NASA Scott Kelly, orang Amerika pertama yang menghabiskan hampir satu tahun di luar angkasa. 

Sebaliknya, kelompok beranggotakan 16 orang tersebut mengandalkan data yang tidak diklasifikasikan dalam upaya untuk lebih memahami penampakan yang tidak dapat dijelaskan di langit. NASA mengatakan hanya ada sedikit observasi berkualitas tinggi sehingga tidak ada kesimpulan ilmiah yang dapat ditarik. 

Pemerintah menyebut penampakan yang tidak dapat dijelaskan sebagai UAP versus UFO. NASA mendefinisikannya sebagai pengamatan di langit atau di tempat lain yang tidak dapat diidentifikasi atau dijelaskan secara ilmiah. Studi ini diluncurkan setahun yang lalu dan menelan biaya di bawah 100.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 1,5 miliar. 

Sehari sebelum pengumuman NASA, anggota parlemen Meksiko mendengar kesaksian bahwa manusia tidak sendirian di alam semesta. Pernyataan ini merujuk pada dugaan sisa-sisa makhluk bukan manusia dalam sidang luar biasa yang menandai kegiatan kongres pertama di negara Amerika Latin membahas tentang UFO.

Dalam sidang pada Selasa (12/9/2023) di FANI, akronim bahasa Spanyol untuk UAP, para politisi diperlihatkan dua artefak yang diklaim oleh jurnalis Meksiko dan penggila UFO sejak lama, Jaime Maussan, sebagai mayat makhluk luar angkasa. Spesimen tersebut tidak ada hubungannya dengan kehidupan apa pun di Bumi.

photo
Foto penampakan UFO di Passaic New Jersey, AS pada Juli 1952. - (Wikimedia Commons)

“Ini adalah pertama kalinya kehidupan di luar bumi ditampilkan dalam bentuk seperti itu dan saya pikir ada demonstrasi yang jelas bahwa kita sedang berhadapan dengan spesimen non-manusia yang tidak ada hubungannya dengan spesies lain di dunia kita dan bahwa lembaga ilmiah mana pun dapat menyelidikinya," kata Mausan.

Sebanyak dua "tubuh" kecil yang ditampilkan dalam kotak, memiliki tiga jari di masing-masing tangan dan kepala memanjang. Maussan mengatakan, mereka ditemukan di Peru dekat Garis Nazca kuno pada 2017. Dia mengatakan, bahwa mereka berusia sekitar 1.000 tahun. Temuan serupa di masa lalu ternyata adalah sisa-sisa mumi anak-anak. “Kita tidak sendirian,” ujar Mausan.

Direktur Institut Ilmiah untuk Kesehatan Angkatan Laut Meksiko Jose de Jesus Zalce Benitez mengatakan, sinar-X, rekonstruksi 3-D, dan analisis DNA telah dilakukan pada sisa-sisa "tubuh" tersebut. “Saya dapat menegaskan bahwa badan-badan ini tidak ada hubungannya dengan manusia,” katanya.

Anggota parlemen juga mendengar dari mantan pilot Angkatan Laut AS Ryan Graves. Dia adalah sosok yang telah berpartisipasi dalam dengar pendapat Kongres AS tentang pengalaman pribadinya dengan UAP dan stigma dalam melaporkan penampakan tersebut.

photo
Sisa-sisa makhluk yang diduga bukan manusia dipajang di istana legislatif San Lazaro, di Mexico City, Meksiko 12 September 2023. - (REUTERS/Henry Romero)

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah AS telah mengubah informasi publik tentang UAP setelah berpuluh-puluh tahun diam dan membelokkannya. Pentagon telah secara aktif menyelidiki penampakan yang dilaporkan dalam beberapa tahun terakhir oleh para penerbang militer.

Temuan logam luar angkasa

Para ilmuwan mengklaim bahwa mereka telah menemukan material yang berasal dari luar tata surya untuk pertama kalinya dalam sejarah. Fisikawan Harvard yang khusus meneliti alien, Profesor Avi Loeb, mengatakan analisis awal terhadap pecahan logam yang ditemukan timnya dari Samudera Pasifik pada bulan Juni menunjukkan bahwa pecahan tersebut berasal dari ruang antarbintang.

Sisa-sisa tersebut berasal dari benda mirip meteor yang jatuh di lepas pantai Papua Nugini pada tahun 2014, namun Profesor Loeb tidak menutup kemungkinan bahwa benda tersebut mungkin merupakan pecahan pesawat alien. Tim menemukan sekitar 700 bola logam kecil selama ekspedisi, dan 57 bola yang dianalisis mengandung komposisi yang tidak cocok dengan paduan logam alami atau buatan manusia.

Temuan ini belum menjawab apakah bola tersebut berasal dari buatan atau alami, yang menurut Profesor Loeb adalah pertanyaan selanjutnya yang ingin dijawab oleh penelitiannya.

“Ini adalah penemuan bersejarah karena ini merupakan pertama kalinya manusia menyentuh material dari benda besar yang datang ke Bumi dari luar tata surya,” kata Profesor Loeb, dikutip dari Daily Mail, Kamis (31/8/2023).

Analisis komposisi bola dilakukan oleh Stein Jacobsen dan tim laboratorium kosmokimia di Harvard University. Profesor Loeb mengaku sangat senang ketika Stein Jacobsen melaporkan kepadanya tentang temuan ini berdasarkan hasil di laboratoriumnya.

Disebutkan bahwa Stein adalah ahli geokimia yang sangat konservatif dan profesional dengan reputasi dunia. Dia tidak memiliki bias atau agenda apa pun dan berharap menemukan bola yang familiar dengan komposisi tata surya. 

Namun data tersebut menunjukkan sesuatu yang baru, yang belum pernah dilaporkan dalam literatur ilmiah. Sains dipandu oleh bukti.

Profesor Loeb juga mengatakan kepada bahwa penelitian di masa depan akan menjawab apakah pecahan tersebut hanyalah bagian dari batuan luar angkasa atau puing-puing teknologi alien yang telah melayang di kosmos selama ribuan tahun. 

“Untuk saat ini, kami ingin memeriksa apakah material tersebut berasal dari luar tata surya,” kata dia. 

photo
Gambar dari mikroprobe elektron berbentuk bola yang diambil dari dasar Samudra Pasifik. Dr Avi Loeb yakin bola-bola ini adalah bukti bahwa meteor yang jatuh di area tersebut berasal dari luar tata surya. - (Stein Jacobsen dan Avi Loeb/Universitas Harva)

Keberhasilan ekspedisi ini menggambarkan pentingnya mengambil risiko dalam sains meskipun ada banyak rintangan sebagai peluang untuk menemukan pengetahuan baru. Loeb dan timnya menerbitkan penelitian mereka mengenai temuan tersebut, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat. 

Laporan tersebut menyatakan bahwa pecahan tersebut  yang dikenal sebagai spherules, tampak bersarang, menunjukkan bahwa tetesan cairan menyerap tetesan cairan yang lebih kecil yang sebelumnya membeku. Tekstur pada permukaan benda bulat menunjukkan pendinginan yang cepat. 

Analisis terhadap fragmen menunjukkan bahwa fragmen tersebut kaya akan Berilium, lantanum, dan uranium, serta rendahnya kandungan unsur yang mengikat besi, seperti Renium, salah satu unsur paling langka yang ditemukan di Bumi. Meskipun unsur-unsur tersebut ditemukan di Bumi, Profesor Loeb menjelaskan polanya tidak sesuai dengan paduan yang ditemukan di planet kita, bulan, Mars, atau meteorit alami lainnya di tata surya. 

Pola kelimpahan 'BeLaU' yang ditemukan di bola IM1 mungkin berasal dari lautan magma planet yang sangat terdiferensiasi,' tulis penelitian tersebut. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa pola unsur berbeda dengan benda-benda di tata surya kita, termasuk kerak benua bagian atas bumi.

Profesor Loeb juga berteori bahwa karena kombinasi BeLaU memiliki 'elemen berat yang melimpah', pecahannya bisa saja terlontar dari supernova atau penggabungan bintang neutron.

Namun, pola tersebut dikaitkan dengan 'proses' yang menunjukkan bahwa puing-puing tersebut berasal dari asal yang independen, seperti bintang Asymptotic Giant Branch (AGB).

Pembocor: AS Puluhan Tahun Sembunyikan Alien

Kesaksian bahwa AS sembunyikan alien disampaikan di Kongres AS.

SELENGKAPNYA

Bagaimana Ulama Memandang Keberadaan Alien?

Pandangan soal keberadaan bumi lain sudah ada sejak awal Islam.

SELENGKAPNYA

Benarkah Ada Alien di Langit Pasuruan?

Penampakan Beta di Jawa Timur gegerkan jagat maya.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya