Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan keterangan pers di Media Center Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (24/5/2023). | Republika/Prayogi

Nasional

Menilik Lonjakan Keterpilihan Erick Thohir

Erick Thohir jadi pilihan teratas kaum muda.

JAKARTA -- Berbagai kalangan pemilih disebut condong ke Menteri BUMN Erick Thohir sebagai kandidat calon wakil presiden paling potensial. Survei Indikator Politik Indonesia menemukan Erick Thohir sebagai cawapres favorit dari pemilih partai-partai besar di parlemen. 

Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi mengatakan, untuk pemilih PKB sebanyak 33,1 persen memilih Erick sebagai cawapres. Lalu, 25,3 memilih Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Selanjutnya, 16,3 persen memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), 13,9 memilih Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, dan 7,1 persen memilih Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. 

"Banyak pendukung PKB yang memilih Erick dan Khofifah," kata Burhanuddin, Ahad (23/7). Untuk pemilih Partai Gerindra, sebanyak 27,4 persen memilih Erick Thohir sebagai cawapres. Disusul 25,7 persen memilih Ridwan Kamil, 16,3 persen memilih Sandi, 13,8 persen memilih Khofifah dan 11,6 persen memilih AHY. "Pendukung Gerindra lebih banyak memilih Erick dan Ridwan Kamil," ujar Burhanuddin.

Kondisi serupa didapati dari pemilih PDI Perjuangan karena 26,3 persen memilih Erick Thohir sebagai cawapres. Lalu, 24,5 persen Ridwan Kamil, 17 persen Sandi Uno, 11,6 Khofifah Indar Parawansa, dan 8,9 persen AHY. "Untuk PDIP, Erick dan Ridwan Kamil," kata Burhanuddin.

Erick Thohir dijagokan pula sebagai cawapres oleh basis pemilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019. Sebanyak 22,7 persen memilih Erick Thohir, disusul 19,4 persen Ridwan Kamil dan 14,4 persen Sandiaga Uno. Lalu, 11,4 persen AHY dan 9,6 persen Khofifah Indar Parawansa.

Erick juga jadi cawapres favorit dari pemilih Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo. Burhanuddin Muhtadi mengatakan, pemilih Ganjar sebanyak 26,9 persen memilih Erick sebagai cawapres. Disusul Emil (sapaan Ridwan Kamil) 24,8 persen, Sandi 14,9 persen, AHY 8,6 persen dan Khofifah 8,3 persen. "Lebih banyak yang lari ke Erick baru Ridwan Kamil," kata Burhanuddin, Ahad (23/7).

Hasil serupa didapati dari pemilih Prabowo Subianto sebagai capres. Ada 27,7 persen pemilih Prabowo Subianto yang memilih Erick Thohir sebagai cawapres. Lalu, Ridwan Kamil 19,2 persen dan Sandiaga Uno 18,5 persen.

Setelah itu, AHY dengan 12,2 persen dan Khofifah Indar Parawansa dengan 11,7 persen. Menurut Burhanuddin, tidak seperti capres, untuk pilihan cawapres publik hari ini relatif sudah cukup yakin "Untuk (pemilih) Pak Prabowo lebih tinggi lagi Erick," ujar Burhanuddin.

Survei Indikator Politik Indonesia untuk periode ini dilakukan pada 20-24 Juni 2023. Dilakukan dengan cara wawancara tatap muka kepada 1.120 responden dan dengan empat kelompok usia sesuai standar internasional.

photo
Hasil Survei Indikator Politik Indonesia periode 20-24 Juni 2023. - (Indikator Politik Indonesia)

Nama Erick Thohir tidak cuma dipilih sebagai cawapres paling favorit dari pemilih Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Sebab, Erick ke luar pula sebagai pemenang dalam simulasi nama-nama cawapres potensial.

Mulai dari simulasi 22 nama, simulasi 17 nama sampai simulasi lima nama tokoh-tokoh yang potensial sebagai cawapres. Jika dikelompokkan dari usia, generasi Z dan milenial menjadi pemilih terbanyak Erick Thohir. 

Sebanyak 26,5 persen pemilih Erick THohir berasal dari generasi Z yang berusia kurang dari 26 tahun. Disusul sebanyak 20,7 persen pemilih Erick Thohir yang berasal dari generasi milenial atau usia antara 27-42 tahun.

"Ridwan Kamil unggul di generasi X 43-58 tahun, AHY unggul di generasi baby boomers 59-79 tahun," ujar Burhanuddin.

Ketika simulasi dilakukan ke 17 nama potensial, Erick Thohir kembali ke luar sebagai pemenang. Erick Thohir meraih dukungan 19 persen, disusul Ridwan Kamil 16,7 persen, Sandiaga Uno 14 persen, dan AHY 11,6 persen.

photo
Hasil Survei Indikator Politik Indonesia periode 20-24 Juni 2023. - (Indikator Politik Indonesia)

Pun saat simulasi dikerucutkan sampai lima nama, Erick Thohir konsisten menempati peringkat pertama. Erick meraih 22,9 persen, Ridwan 20,4 persen, Sandi 17,6 persen, dan AHY 12,5 persen dan Khofifah 19,8 persen.

Koalisi

Sejauh ini, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang diisi Partai Gerindra dan PKB belum memutuskan pasangan untuk Pilpres 2022. Padahal, KKIR jadi satu-satunya koalisi yang memiliki dua tiket emas untuk maju di pilpres.

Pengamat politik, Yusak Farchan, menilai, sosok Muhaimin Iskandar tentu memiliki kelebihan maupun kekurangan. Sayangnya, sosok ketua umum PKB itu dirasa belum meyakinkan untuk dipasangkan dengan Prabowo Subianto.

Yusak merasa, ada semacam ketidakpercayaan dari Partai Gerindra kalau pasangan yang diusung KKIR merupakan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar. Terbukti, sampai saat ini masih belum ada deklarasi pasangan dari KKIR.

Kalau percaya diri bisa menang, ia menegaskan, tentu pasangan capres-cawapres sudah dideklarasi KKIR sejak lama. Sejauh ini, elektabilitas Cak Imin sebagai cawapres kurang kompetitif dibanding nama-nama lain.

photo
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar di Kompleks Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (10/2). - (Dok. Partai Golkar)

"Apalagi, dibandingkan cawapres lain seperti Erick Thohir, Sandiaga Uno atau Ridwan Kamil, ini yang membuat Gerindra agak kurang percaya diri," kata Yusak kepada Republika, Ahad (23/7).

Sekalipun, ia mengingatkan, PKB merupakan partai politik (parlemen maupun non-parlemen) yang mau bergabung ke Partai Gerindra. Tapi, Gerindra dirasa belum yakin bila menggandeng Cak Imin untuk Pilpres.

Maka itu, Direktur Eksekutif Citra Institute itu berpendapat, KKIR maupun koalisi-koalisi lain akan melakukan penetapan cawapres pada waktu-waktu akhir. Termasuk, cawapres yang dampingi Ganjar Pranowo. "Semua masih menahan, semua masih menyimpan, bursa cawapres masih sangat dinamis," ujar Yusak.

Dekan Fisip Universitas Sutomo itu menambahkan, kondisi itu mendorong PKB terus melakukan komunikasi politik dengan partai-partai lain. Yusak menilai, komunikasi akan berkurang jika posisi Cak Imin sudah terjamin.

"Masih sangat cair bursa cawapres di semua poros koalisi, bukan cuma di Pak Prabowo, tapi di Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan," kata Yusak. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Paloh: Pak Jokowi Tanya Siapa Cawapres Anies

Paloh diundang Presiden Jokowi ke Istana Negara pada Senin.

SELENGKAPNYA

Erick Sebut Kehadiran Rosan Perkuat BUMN

Pengalaman yang dimiliki Rosan akan memberikan warna baru bagi transformasi BUMN.

SELENGKAPNYA