
Nostalgia
Gambar Bung Karno dan Simbol Tangan
Tak hanya gambar-gambar Bung Karno, keturunannya juga mulai condong ke PDI.
OLEH ALWI SHAHAB
Menjelang Pemilu 1992, ada fenomena baru. Seperti saat ini di mana gambar-gambar mantan presiden Soeharto mulai naik lagi ke permukaan, kala itu gambar-gambar mantan presiden Sukarno yang muncul dan menggejala.
Di berbagai daerah, terutama Jawa Timur, dapat ditemukan sejumlah baliho dengan gambar Sukarno. Gambar proklamator kemerdekaan tersebut diasosiasikan dengan Partai Demokrasi Indonesia. Wajar saja, Partai Nasional Indonesia yang didirikan Bung Karno adalah salah satu partai yang dilebur Orde Baru ke dalam PDI pada 1977.
Tak hanya gambar-gambar Bung Karno, keturunannya juga mulai condong ke PDI. Dalam berbagai kampanye, mereka kerap jadi bintang.
Saya ingat kampanye-kampanye besar PDI beberapa kali didampingi oleh grup kesenian Suara Mahardika. Grup itu adalah kelompok binaan putra Bung Karno, Guruh Soekarnoputra.
Tak hanya gambar-gambar Bung Karno, keturunannya juga mulai condong ke PDI.
Tapi, salah satu yang paling ditunggu dalam kampanye PDI adalah putri Bung Karno, Megawati Soekarnoputri. Ketika itu, yang bersangkutan masih baik hubungannya dengan Ketua Umum PDI Soerjadi. Massa yang datang ke kampanye-kampanye PDI saat itu sudah membludak.
Gelagat kebangkitan PDI sebenarnya sudah mulai terindikasi pada Pemilu 1987. Saat itu, banyak anak muda di Ibu Kota Jakarta mulai menjadikan PDI sebagai partai alternatif. Salah satu ungkapan populer menjelang Pemilu 1987 adalah “Biar Babe gue beringin, gue tetap kepala banteng.”
Tapi pada 1987, Golkar belum menunjukkan reaksi atas gejala naiknya keterpilihan PDI tersebut. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih dilihat sebagai saingan utama.
Tapi pada 1987, Golkar belum menunjukkan reaksi atas gejala naiknya keterpilihan PDI tersebut.
Lain cerita pada Pemilu 1992. Salah satu cara membendung PDI yang dilakukan Golkar melalui pemerintah adalah larangan penggunaan gambar tokoh bangsa untuk kegiatan partai politik.
Alasannya saat itu, pemerintah tak ingin ada pengkultusan parpol terhadap tokoh-tokoh pendiri bangsa. Otomatis, gambar Bung Karno yang sudah kerap digunakan PDI mesti diturunkan.
Cara lainnya, pemerintah juga melarang penggunaan mobil bak terbuka sebagai tumpangan para peserta kampanye. Hanya bus yang diperbolehkan jadi alat transportasi massal, selain tentunya jalan kaki.
Persoalannya, sewa bus bukan barang murah, terutama jika peserta kampanye yang mesti diangkut membludak. Artinya, sebagai partai yang “kurang duit,” PDI dan PPP terhambat.
Pada 1992 penggunaan simbol tangan untuk melambangkan partai politik makin populer.
Kendati demikian, pada 1992 penggunaan simbol tangan untuk melambangkan partai politik makin populer. Di sini PDI kembali punya keunggulan.
PPP sebagai partai nomor urut satu menggunakan simbol tangan jari telunjuk yang tengah menunjuk. Golkar pada nomor urut dua, menggunakan simbol tangan untuk “victory” dengan jari telunjuk dan jari tengah yang menjulur.
Sementara PDI di nomor tiga tak menggunakan simbol tangan tradisional untuk nomor tiga, di mana yang dijulurkan adalah jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Alih-alih, jari-jari yang diacungkan adalah jempol, telunjuk, dan kelingking.
Simbol itu mirip dengan yang ditunjukkan artis-artis musik rock dan metal, serta anak-anak muda penggemar musik tersebut. Ujung-ujungnya, PDI tercitrakan sebagai partainya anak-anak muda, terutama sebagai pemberontakan terhadap hegemoni Golkar.
Golkar tetap menang pada Pemilu 1992. Tapi sejak itu, perpolitikan Indonesia dengan cepat berubah. Anak-anak muda di PDI mulai mendapat angin. Pada akhirnya, gerakan anak-anak muda di PDI jadi salah satu pendorong reformasi pada 1998.
Disadur dari Harian Republika edisi 13 Maret 2014. Alwi Shahab adalah wartawan Republika sepanjang zaman yang wafat pada 2020.
Terusik Fenomena 'Ngemis Online' di TikTok
Konten “ngemis online” yang memiliki banyak penonton, berbanding lurus dengan kemampuan literasi yang rendah
SELENGKAPNYATerungkap Misteri Nasi Padang Kalau Dibungkus Porsinya Lebih
Menambahkan porsi nasi yang dibungkus agar pembeli lebih kenyang.
SELENGKAPNYASejarah PDIP di Perpolitikan Indonesia
Sejak kelahirannya, Partai Demokrasi Indonesia menyimpan potensi konflik.
SELENGKAPNYA