Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto (tengah) bersama Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Asep Dermawan (keempat kiri) memperlihatkan barang bukti serta menjelaskan kronologis penindakan terhadap praktik perjudian di halaman Mapolda Riau di Pek | ANTARA FOTO/Rony Muharrman

Tajuk

Perang Memberantas Perjudian

Inilah momentum yang tepat bagi Kapolri untuk membersihkan institusi Polri dari para oknum yang terlibat dan bermain dalam praktik perjudian.

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mulai menabuh genderang perang terhadap praktik perjudian yang merajalela di masyarakat. Perang terhadap aneka jenis perjudian, baik secara online maupun offline itu dipimpin langsung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Kapolri secara tegas meminta seluruh kapolda dan pejabat utama di Mabes Polri untuk memberantas praktik perjudian hingga ke akar-akarnya. “Dari beberapa waktu lalu, saya sudah perintahkan, yang namanya perjudian. Saya ulangi, yang namanya perjudian. Apapun bentuknya. Apakah itu darat, apakah itu perjudian online. Semua itu harus ditindak,” ujar Kapolri, Kamis (19/8) malam.

Tak hanya itu, Kapolri juga mengancam akan menindak tegas anggotanya yang terbukti terlibat dalam bisnis perjudian, ataupun melindungi praktik perjudian.

Tak hanya itu, Kapolri juga berjanji akan menjatuhkan sanksi terhadap para pejabat kepolisian di semua level yang tak sanggup memberantas penyakit masyarakat yang sedang marak tersebut. Bahkan, Jenderal Listyo juga mengancam akan mencopot kapolres, kapolda, direktur, serta pejabat utama di Mabes Polri yang terlibat dan membiarkan tindak pidana perjudian.

 
Tak hanya itu, Kapolri juga berjanji akan menjatuhkan sanksi terhadap para pejabat kepolisian di semua level yang tak sanggup memberantas penyakit masyarakat yang sedang marak tersebut. 
 
 

Genderang perang terhadap praktik perjudian yang ditabuh Polri itu tentu patut diapresiasi. Betapa tidak, saat ini Indonesia boleh dibilang tengah menghadapi darurat judi, terutama judi online. Sebagian masyarakat kita sudah kecanduan judi yang begitu mudah diakses melalui smartphone.

Mengguritanya aneka bentuk perjudian, terutama secara online telah berdampak buruk terhadap sebagian masyarakat yang sudah kecanduan. Di media massa, kita kerap membaca berita ada masyarakat yang terpaksa harus melakukan tindak pidana demi mendapatkan uang agar bisa bermain judi online.

Tak hanya itu, tak sedikit pula keluarga hancur atau bercerai gara-gara suami atau istrinya kecanduan judi online. Sering pula kita mendengar ada warga yang terjerat utang pinjaman online akibat kecanduan judi.  Dan, mirisnya lagi, perjudian online tak hanya menjadi candu bagi orang dewasa, tapi juga pelajar dan pemuda.

Mengingat begitu dahsyatnya dampak buruk akibat perjudian, publik tentu berharap aparat penegak hukum, terutama Polri, serius membasmi penyakit masyarakat yang tergolong tindak pidana tersebut. Perintah Kapolri harus benar-benar dijalankan oleh seluruh anggota Polri, mulai dari tingkat Polsek hingga Mabes. Perang terhadap judi jangan cuma sekadar basa-basi.

 
Mengingat begitu dahsyatnya dampak buruk akibat perjudian, publik tentu berharap aparat penegak hukum, terutama Polri, serius membasmi penyakit masyarakat yang tergolong tindak pidana tersebut.
 
 

Baru-baru ini, viral di media sosial beredar skema judi online yang disebut-sebut di-backing oknum pejabat polisi. Terlepas benar atau tidaknya, informasi itu tentu sangat mengagetkan warganet di Tanah Air. Karenanya,  akan lebih baik apabila Kapolri membentuk tim khusus untuk menginvestigasi data soal dugaan keterlibatan oknum pejabat polisi yang viral di media sosial itu.  Saat ini, publik  benar-benar sedang memantau secara penuh kinerja polisi, salah satunya terkait pemberantasan perjudian.

Polri harus benar-benar serius membasmi perjudian. Apalagi, Kapolri menjadikan pembasmian praktik perjudian tersebut, sebagai salah satu upaya untuk mengembalikan tingkat kepercayaan publik terhadap Polri. Ya, kepercayaan publik terhadap Polri sempat anjlok ke titik terendah pasca-terjadinya kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriyansyah Yoshua yang melibatkan mantan kadiv propam Polri, Inspektur Jenderal (Irjen) Ferdy Sambo. Kepercayaan publik yang hilang itu harus segera dikembalikan.

Sejumlah Polda sudah mulai melakukan aksi pemberantasan praktik perjudian di berbagai daerah. Tentu ini adalah langkah yang baik. Namun, dengar pula suara-suara publik di media sosial yang menginginkan agar yang dibasmi bukan hanya bandar-bandar kecil. Publik menginginkan agar bandar-bandar besar juga disikat habis, tanpa pandang bulu.

 
Inilah momentum yang tepat bagi Kapolri untuk membersihkan institusi Polri dari para oknum yang terlibat dan bermain dalam praktik perjudian.
 
 

Inilah momentum yang tepat bagi Kapolri untuk membersihkan institusi Polri dari para oknum yang terlibat dan bermain dalam praktik perjudian. Tak hanya cukup dicopot dari jabatannya, namun juga diseret ke meja hijau. Ini penting dilakukan agar ada efek jera bagi oknum berseragam yang bermain-main dengan perjudian.

Publik pasti akan mendukung penuh langkah Kapolri yang menginginkan agar praktik perjudian yang sudah menggurita ini ditebas dan dibongkar hingga ke akar-akarnya. Jika penegakan hukum terkait perjudian ini benar-benar bisa dilakukan dengan baik, yakinlah kepercayaan publik terhadap Polri pasti akan kembali meningkat. Namun, apabila genderang perang yang ditabuh hanya sekadar basa-basi, sulit untuk mengembalikan kepercayaan publik kepada Polri.

Sekali lagi, tekad Kapolri untuk memberantas perjudian dan membersihkan institusinya dari oknum-oknum yang terlibat dalam praktik tindak pidana itu pasti akan mendapat dukungan publik.   

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Saham MU Jadi Incaran Pengusaha Inggris

Pebisnis Inggris Sir Jim Ratchliffe dilaporkan tertarik membeli MU jika memang dijual

SELENGKAPNYA

Segeralah Tunduk Bersujud

Apakah kelak akan diperlakukan sama antara orang yang tunduk bersujud kepada Allah dengan yang membangkang?

SELENGKAPNYA

MTQ Polri Diharapkan Cetak SDM Berakhlak

Kapolri berharap umara dan ulama menjaga persatuan.

SELENGKAPNYA