
Ekonomi
UUS Dorong Pembatalan Wajib Spin-off
Ekonom menilai, pembatalan ketentuan spin-off juga cukup disayangkan.
JAKARTA — Kelompok unit usaha syariah (UUS) mendorong pembatalan kewajiban spin-off atau pemisahan UUS dari induk pada 2023. Melalui Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), kelompok UUS menyatakan tidak meratanya kesiapan untuk spin-off.
Sekretaris Jenderal Asbisindo Herwin Bustaman menyampaikan, opsi pembatalan kewajiban spin-off sedang terus didorong melalui RUU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK). "Kita masih sangat berharap (RUU) ini disahkan sebelum akhir tahun," kata Herwin dalam pertemuan media yang digelar di Grha CIMB Niaga, Jakarta, Senin (15/8).
Kelompok UUS mendorong aturan yang dikenal juga omnibus law sektor keuangan tersebut dapat rampung pada akhir 2022. Dalam RUU ini, ada inisiatif perubahan kewajiban spin-off bagi UUS bank dari sebelumnya wajib lepas dari induk pada 2023 menjadi saat porsi UUS telah mencapai 50 persen dari induk.

Herwin mengatakan, di sektor keuangan syariah, penghapusan kewajiban spin-off menjadi yang paling krusial dan terus didorong. Direktur UUS Bank Permata itu menyampaikan, terdapat sejumlah alasan penghapusan kewajiban spin-off antara lain tingkat efisiensi UUS lebih tinggi dibandingkan bank umum syariah (BUS), kemudahan pengawasan, serta menjaga daya saing perbankan syariah.
Direktur Syariah Banking PT Bank CIMB Niaga Tbk Pandji P Djajanegara mengatakan, RUU tersebut memang masih dalam pembahasan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Akan tetapi, proses pembahasan kemungkinan bisa dipercepat.
"Yang saya dengar masih dibicarakan di level DPR dan mudah-mudahan sebelum akhir tahun keluar," katanya.
Pandji mengatakan, amanat UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah memang memiliki tujuan mulia, yakni untuk meningkatkan pertumbuhan dan memperkuat perbankan syariah. Akan tetapi, berkaca dari kondisi perbankan syariah saat ini, penerapan kebijakan spin-off UUS pada 2023 justru kontraproduktif dengan tujuan tersebut.
Menilik data OJK, per Desember 2021 marketshare perbankan syariah masih di kisaran 6,7 persen. Hal ini masih memiliki jarak yang besar terhadap peta jalan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) pada 2024 yang menargetkan pangsa sebesar 20 persen.

Berdasarkan kinerja lima tahun terakhir, UUS juga terbukti dapat berkontribusi lebih terhadap bank induknya. Kontribusi rata-rata aset lima besar UUS terhadap bank induknya mencapai 14 persen.
Sehingga, menurut Pandji, jika model bisnis UUS dipertahankan, bisa diandalkan untuk mempercepat pencapaian target 20 persen pada 2024 mendatang. Sementara, jika kewajiban spin-off tetap diterapkan pada 2023, akan lahir sekitar 21 bank umum syariah baru dengan modal dan kemampuan sangat terbatas.
"Akibatnya, alih-alih akan mempercepat pertumbuhan marketshare justru membuat perbankan syariah tidak kompetitif," katanya.
Pengamat ekonomi syariah dari PEBS FEB Universitas Indonesia, Ronald Rulindo, menyampaikan, kekhawatiran industri khususnya UUS terhadap kewajiban spin-off, sebenarnya memiliki alasan. "Ketakutan UUS itu beralasan. Makanya, ketakutan mereka itu harus diakomodasi," katanya.
Dia menyampaikan, UUS mendorong pembatalan karena efisiensi, terutama terkait biaya hingga fasilitas. Selanjutnya, yang paling utama adalah terkait permodalan yang terbatas dan akan sangat berdampak pada daya saing.
Meski begitu, ia menilai, pembatalan ketentuan spin-off juga cukup disayangkan. Salah satu visi kebijakan itu adalah mendorong bank pembangunan daerah yang berada di daerah mayoritas Muslim dan secara kultur Islamnya kuat untuk mempertimbangkan konversi menjadi bank syariah.
"Kalau tidak, UUS mereka bisa digabung menjadi satu, menjadi BPD syariah sendiri yang cukup besar dan kuat," katanya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Opsi Menaikkan Harga Pertalite Menguat
Kenaikan harga BBM bersubsidi diprediksi akan menaikkan inflasi secara signifikan.
SELENGKAPNYAKapolri Perintahkan Sikat Bandar dan Beking Judi
Penindakan oleh aparat kepolisian diperlukan untuk mendukung pemberantasan situs judi daring.
SELENGKAPNYAJepang tak Ingin Ulangi Kengerian Perang
Saat ini, Jepang dan Cina masih terlibat dalam sejumlah perselisihan sejarah.
SELENGKAPNYA