Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) didampingi Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi Tedi Bharata (kedua kiri) dan Ketua Forum Human Capital Indonesia (FHCI) Alexandra Askandar (kedua kanan) bernyanyi bersama pada Inaugurasi Rekrutmen | ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Ekonomi

Laba Bersih BUMN Ditargetkan Rp 144 Triliun 

Kebijakan transformasi Erick Thohir tingkatkan kontribusi BUMN pada negara.

JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tak berpuas dengan pencapaian perusahaan pelat merah dalam beberapa tahun terakhir. Erick berkeyakinan, BUMN memiliki kemampuan lebih baik lagi ke depannya, salah satunya meningkatkan laba pada tahun ini.

Erick mengatakan, penerapan transformasi hingga core value, amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif (AKHLAK) terbukti memberikan hasil yang positif dalam kinerja BUMN. Erick mencontohkan posisi laba bersih BUMN yang pada 2020 hanya sebesar Rp 13 triliun mampu meningkat signifikan hampir 1.000 persen hingga Rp 126 triliun pada 2021.

"Insya Allah, pada 2022 saya sudah lihat bukunya, mudah-mudahan (laba bersih--Red) naik ke Rp 144 triliun, ini yang akan kita terus coba," kata Erick dalam seminar di Jakarta, Rabu (3/8).

Erick menilai, kinerja positif BUMN merupakan hal yang vital karena sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia berasal dari BUMN. Menurut Erick, negara memerlukan dana yang ditujukan bagi masyarakat lewat subsidi listrik, bahan bakar minyak (BBM), dan peningkatan pembiayaan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Pada masa pandemi, BUMN berkontribusi Rp 1.198 triliun ke negara lewat pajak, dividen, dan bagi hasil, padahal sebelum Covid-19 hanya Rp 68 triliun. "Artinya, kita bisa lebih optimal untuk negara, saya percaya dengan digitalisasi, kita akan semakin transparan dan semakin berkontribusi untuk negara," ujar Erick.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Erick Thohir (@erickthohir)

Erick memproyeksikan Indonesia mampu menjadi pemain industri digital terbesar di Asia Tenggara dalam delapan tahun ke depan ditopang potensi ekonomi digital yang diprediksi mencapai Rp 4.500 triliun. 

"Pertanyaan saya selalu sama, kapan perubahan ini terjadi kalau kita tidak adaptasi sehingga akhirnya kita hanya jadi market. Saat hanya menjadi market, tidak ada investasi untuk pembukaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi akan tumbuh lebih besar di negara lain," kata Erick.

Erick menyebutkan, sudah terlalu lama sumber daya alam dan pasar besar Indonesia hanya dijadikan sebagai pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja bagi negara lain. Untuk itu, Erick menambahkan, pemerintah bekerja keras untuk melakukan perubahan dengan menekan pengiriman sumber daya alam (SDA) dalam bentuk bahan baku ke luar negeri, salah satunya dengan memperkuat ekosistem industri baterai listrik.

Sejak dipegang Erick, kinerja keuangan BUMN semakin baik dan sehat. Laba bersih BUMN melesat jauh dibandingkan Rp 13 triliun pada 2020 yang dibarengi penurunan rasio utang berbasis bunga terhadap Modal Tertanam turun menjadi 35 persen serta rasio utang berbasis bunga terhadap laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) yang turun dari 4,5 kali menjadi 3,5 kali pada 2021.

"Alhamdulillah, berkat transformasi dengan mengedepankan tata kelola dan manajemen risiko perusahaan yang baik, efisiensi, dan profesional, kinerja keuangan BUMN semakin baik, semakin sehat," ujar Erick.

 

Erick menyampaikan, laba bersih meningkat signifikan, sementara struktur pendanaan dan kapasitas pembayaran utang BUMN terus menguat, berada pada rasio perusahaan dengan rating investment grade. Erick menjelaskan, Kementerian BUMN melakukan sejumlah inisiatif strategis untuk meningkatkan kapasitas utang dan struktur modal BUMN. 

Pertama, restrukturisasi utang BUMN, di antaranya Waskita Karya, PTPN III, dan Garuda Indonesia yang semuanya merupakan BUMN yang memiliki kondisi keuangan yang melemah akibat Covid-19.

"Langkah tegas telah dilakukan pada 2021 lalu dengan bernegosiasi dengan para kreditur, dengan perjanjian restrukturisasi yang telah dilakukan untuk Waskita dan PTPN III pada 2021. Untuk Garuda, meskipun rencana perjanjian belum disetujui dalam 2021, baru saja mendapat persetujuan rencana restrukturisasi dalam PKPU, kata Erick.

Erick menambahkan, Kementerian BUMN juga fokus pada langkah-langkah menurunkan utang pada neraca melalui penguatan posisi ekuitas pada BUMN strategis yang terdampak Covid-19. Total Penanaman Modal dan Dukungan Pemerintah kepada BUMN pada 2021 mencapai Rp 68,9 triliun, yang lebih dari 80 persen dari total tersebut dialokasikan kepada BUMN strategis dalam menjalankan penugasan, termasuk penugasan proyek strategis nasional (PSN).

Head of Research Jarvis Asset Management Andri Ngaserin mengatakan, kontribusi BUMN ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) selama ini sangat signifikan. Hal tersebut tergambar dalam kontribusi ke kas negara ataupun membantu pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi tanggap darurat Covid-19.

"Di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, kontribusi BUMN terus mengalami peningkatan. Sepanjang 10 tahun terakhir ini, sumbangan yang diberikan BUMN mencapai Rp 4.013 triliun yang berasal dari Rp 2.118 triliun pajak, Rp 1.466 triliun dalam bentuk PNBP, dan Rp Rp 429 triliun dividen," kata Andri.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Akun resmi Kementerian BUMN RI (@kementerianbumn)

Saat ekonomi global dan nasional dibayang-bayangi tekanan akibat pandemi-19, Andri menyebutkan, BUMN masih dapat memberikan dividen yang cukup besar mencapai Rp 41 triliun pada tahun buku 2021. Oleh karena itu, Andri menilai langkah Erick yang menargetkan dividen BUMN menjadi Rp 43 triliun dan Rp 50 triliun pada 2023 dan 2024 sebagai hal yang tepat.

"Laba BUMN pada 2021 pun meningkat menjadi Rp 126 triliun dengan total pendapatan Rp 1.983 triliun. Jika kontribusi BUMN terhadap negara disandingkan dengan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tujuh BUMN tahun 2022 sebesar Rp 38,5 triliun, maka jumlah tersebut terbilang kecil," kata Andri.

Andri mengatakan, BUMN memiliki peranan penting bagi penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi nasional. Andri meyakini, target dividen BUMN akan tercapai, meski saat ini tengah terjadi ketidakpastian rantai pasok fan ancaman resesi ekonomi akibat perang Rusia-Ukraina.

Menurut Andri, kenaikan harga komoditas sumber daya alam (SDA) akan memberikan berkah tersendiri bagi BUMN, seperti PT Bukit Asam, Antam, Inalum, PT Pupuk Indonesia, dan PTPN yang bahkan memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan pasar di Cina. Pun, dengan BUMN sektor perbankan dan telekomunikasi masih akan dapat memberikan kontribusi positif terhadap APBN.

Andri juga menilai langkah Erick dalam menyelamatkan "BUMN sakit", seperti Garuda Indonesia dan Waskita Beton Precast, adalah langkah tepat. Sebab, Garuda Indonesia dan BUMN Karya memiliki peran strategis dalam mendukung perekonomian nasional. 

Benvenuto Charles De Ketelaere!

Ketelaere dapat memastikan Milan mempertahankan //scudetto// Seri A.

SELENGKAPNYA

15 Game Online Fasilitasi Perjudian Telah Diblokir

Meski 15 game online telah diblokir, diyakini masih ada aplikasi lain yang digunakan sebagai sarana berjudi.

SELENGKAPNYA

Jangan Biarkan Judi Daring Beroperasi

Muhammadiyah dan NU meminta agar pemerintah segera membasmi judi-judi daring.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya