Pekerja memasukan boks berisi kiriman barang ke dalam gerbong kereta api di Stasiun Jakarta Gudang, Jakarta, Sabtu (15/1/2022). Kinerja angkutan barang PT Kereta Api Indonesia (Persero) di tahun 2021 menunjukkan catatan positif. Pada 2021, KAI mengangkut | Prayogi/Republika.

Ekonomi

KAI Logistik Layani Angkutan Kalsium Karbonat 

KAI logistik diharapkan mempercepat pendistribusian logistik di berbagai daerah.

JAKARTA — Anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero), yakni KAI Logistik, terus memantapkan posisinya di industri logistik Tanah Air. Salah satunya dengan memperkuat portofolio lini bisnis, yakni angkutan multikomoditas. 

"Melalui layanan tersebut, kini KAI Logistik melayani angkutan kalsium karbonat berbasis kereta api (KA) relasi Babat-Jakarta Gudang," kata Plt Direktur Utama KAI Ahmad Malik Syah di Jakarta, Rabu (9/3). 

Malik menyambut baik kepercayaan pelaku usaha yang memilih KA sebagai moda distribusinya. Hal tersebut, menurut dia, juga membuktikan keunggulan yang dimiliki kereta api. "Pelaku usaha juga memiliki perhatian dan komitmen untuk mempromosikan moda logistik yang ramah lingkungan," kata Malik. 

Selain memperkuat layanan multikomoditas dengan melayani komoditas baru, Malik mengatakan, langkah terdebut juga menjadi strategi perusahaan dalam pemanfaatan KA balikan (KA balen) komoditas lainnya. Dengan demikian, Malik menambahkan, dapat memaksimalkan sarana dan mendorong kinerja, baik volume maupun pendapatan.

“Walaupun secara volume angkutan tidak terlalu besar, kami melihat angkutan kalsium karbonat ini meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanan dengan pemaksimalan potensi pasar melalui modifikasi pola pengangkutan," ujar Malik. 

Dalam pola operasi angkutannya, Malik memastikan, KAI Logistik menerapkan pengangkutan dua tier sehiingga memerlukan prosedur dan mekanisme yang sangat ketat untuk memastikan kemanan dan keselamatan selama pengiriman. 

Malik memastikan, angkutan kalsium karbonat telah dilayani sejak 26 Februari 2022. Selain itu, juga telah melakukan dua kali tahapan uji coba pada 2021 untuk memastikan keamanan dan keselamatan barang, baik saat proses pemuatan, perjalanan, maupun pembongkaran.  

Pada pola operasinya, kata Malik, KAI logistik mengombinasikan gerbong datar, palet, serta lashing dan terpal berspesifikasi khusus. Selain itu, juga dimuat dalam dua tier untuk memaksimalkan kapasitas angkut.  "Angkutan kalsium karbonat setidaknya akan menyumbang volume angkutan 1.200 ton per bulan," ujar Malik. 

Saat ini, KAI juga terus menggenjot angkutan barang di tengah menurunnya angkutan penumpang selama pandemi Covid-19. Sebelumnya, Vice President Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, bisnis angkutan barang dimaksimalkan untuk menyiasati penurunan penumpang pada masa pandemi Covid-19 dengan mengincar bisnis distribusi logistik. "Di tengah menurunnya volume angkutan penumpang, KAI akan memaksimalkan lini angkutan barang menggunakan kereta api," kata Joni. 

Joni mengharapkan KAI mampu mempercepat pendistribusian logistik yang dibutuhkan di berbagai daerah, termasuk juga logistik yang sangat dibutuhkan dalam rangka penanganan Covid-19. 

Pacu perkembangan industri kereta api

Kementerian Perindustrian terus memacu pengembangan industri perkeretaapian nasional agar semakin berdaya saing global. Demi mewujudkannya, salah satu upaya yang diperlukan yakni meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) berkompeten di bidang pengelasan.

“SDM merupakan salah satu modal dasar untuk mengembangkan industri nasional seperti dalam Bangun Industri Nasional,” kata Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Iklim Usaha dan Investasi Andi Rizaldi di Jakarta, Selasa (8/3). Ia mengungkapkan, Kemenperin bertekad menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dalam menciptakan SDM industri yang berkualitas. 

Kolaborasi itu diyakini dapat mengakselerasi sasaran sesuai kebutuhan bersama. “Oleh sebab itu, kami memberikan apresiasi kepada Asosiasi Pengelasan Indonesia (API-IWS) yang turut berkontribusi dalam mencetak SDM pengelasan yang kompeten untuk mendukung pengembangan industri perkeretaapian nasional," ujarnya.

Andi berharap, API-IWS dapat memberikan masukan terkait program pengembangan SDM pengelesan kepada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin. “Selain itu, API-IWS juga diharapkan dapat berperan serta dalam pengembangan teknologi, riset dan inovasi, sertifikasi dan standardisasi dalam mendukung industri perkeretaapian nasional,” tutur dia.

Andi mengemukakan, industri alat transportasi merupakan salah satu sektor industri yang mendapat prioritas pengembangan sesuai Rencana Induk Pembangunan Nasional (RIPIN) 2015-2035. “Dalam industri perkeretaapian, program pengembangan diarahkan kepada percepatan pembangunan perkeretaapian, pengembangan jalur kereta api, pengembangan industri komponen pendukung perkeretaapian, pengembangan kereta api perkotaan dan kereta api berkecepatan tinggi,” jelasnya.

Adanya megaproyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) misalnya, menjadikan peluang untuk memenuhi SDM pengelasan dalam mendukung pelaksanaan proyek tersebut. Hal ini dinilai menjadi peluang untuk penyediaan tenaga las dari dalam negeri. 

Hanya saja, kata dia, perlu SDM yang kompeten dengan spesifikasi khusus sesuai kebutuhan. Hal itu karena, teknologi yang digunakan pada proyek tersebut terbilang modern.

President API-IWS Anjar Niryawan menyampaikan, selama 13 tahun asosiasinya telah memberikan sertifikasi kepada 9.933 welder dan 1.229 welding inspector melalui LSP Las. “API-IWS sebagai Authorized Nominated Body (ANB) juga menghasilkan sebanyak 1.195 diploma tingkat internasional sebagai welding inspector, welding engineer, dan welding practitioner,” jelas dia.

Sementara, Muhammad Moenir sebagai Governing Board API IWS dan pimpinan lembaga pelatihan Kampuh Welding mengatakan bahwa kemampuan SDM pengelasan di Indonesia sudah luar biasa. Contohnya, Kampuh Welding sudah meluluskan sebanyak 769 welder bersertifikat BNSP maupun internasional.

Akademisi dari ITB Bambang Widyanto mengemukakan, teknologi pengelasan rel kereta api pada dasarnya bukan merupakan teknologi yang baru, sehingga SDM pengelasan di Indonesia dinilai memiliki kompetensi dalam melakukan perkerjaan tersebut.

“Dalam hal ini, perlu didukung kebijakan, sarana dan prasarana serta program pengembangan kompetensi yang terpadu sehingga dapat berkontribusi lebih dalam pembangunan nasional,” jelas dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat