Harry Kane dari Tottenham Hotspur (kiri) menendang bola ke gawang saat Tyrone Mings dari Aston Villa mencoba untuk memblokir selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Aston Villa dan Tottenham Hotspur di Villa Park di Birmingham, Inggris, | AP/Tim Keeton/Pool EPA

Olahraga

Tottenham Hotspur Pertimbangkan Tempuh Jalur Hukum

Tottenham Hotspur menilai UEFA tak mempertimbangkan fakta Covid-19 yang menyerang mereka.

LONDON -- Tottenham Hotspur tengah menghadapi situasi pelik. Spurs tersingkir dari Liga Konferensi Eropa musim 2021/22 dengan cara yang tak biasa. 

Sebelumnya, the Lilywhites butuh kemenangan pada laga pamungkas Grup G di ajang tersebut. Harry Kane dan rekan-rekan harusnya menjamu Rennes di Tottenham Hotspur Stadium, London, Jumat (10/12) dini hari WIB.

Namun, karena badai Covid-19, tuan rumah tak bisa menyelenggarakan pertandingan itu. Ada 13 anggota Tottenham terinfeksi virus yang sedang mewabah itu. Alhasil, Pemerintah Inggris mengharuskan sesi latihan the Lilywhites ditutup.

Waktu terus berjalan, setelahnya duel Spurs melawan Brighton and Hove Albion dan Leicester City juga mengalami penundaan. Itu khusus di ajang Liga Primer Inggris. Tentunya bakal ada jadwal ulangan untuk berbagai pertandingan tersebut.

Namun, situasi berbeda dihadapi the Lilywhites di ajang Eropa. UEFA memutuskan, skuad polesan Antonio Conte dinyatakan kalah WO dengan skor 0-3. Artinya, kubu London Utara tersingkir karena cuma finis di peringkat ketiga Grup G.

Conte marah besar. Kubunya tak bisa berdiam diri. Ia menilai UEFA tak mempertimbangkan fakta Covid-19 yang menyerang mereka.

"Ini belum pasti. Tetapi ada langkah lain untuk mengonfirmasi atau tidak keputusan luar biasa ini. Kami sangat percaya diri maju ke langkah selanjutnya. Saya ulangi, kami layak bermain untuk mengejar tiket kualifikasi di lapangan, bukan di pengadilan," kata juru taktik berkebangsaan Italia itu, dikutip Sports.ndtv, Rabu (22/12).

Ada kemungkinan Spurs akan mencoba mencari solusi lewat ranah hukum. Artinya, mereka membawa perkara tersebut ke pengadilan arbitrase olahraga. Namun, sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari the Lilywhites mengenai pengajuan banding.

UEFA berlandaskan pada aturan tertulis yang sudah disepakati bersama. Sebuah laga akan ditunda jika klub memiliki pemain tersisa kurang dari 13 orang dan tanpa penjaga gawang. Berikutnya, semua pihak terkait tak menemukan jadwal pertandingan ulang, sebelum 31 Desember 2021.

 
Saya pikir ini tidak adil bagi kami sebagai klub, juga untuk para penggemar.
 
 

Berbagai upaya sudah dilakukan Spurs untuk menemukan jadwal baru untuk duel tersebut. Pertama, wakil Inggris ini menawarkan laga melawan Rennes pada Senin (20/12) malam waktu setempat. Artinya, cuma berselang sehari setelah mereka bertemu Liverpool di pentas Liga Primer.

Tottenham bahkan bersedia jika partai itu berlangsung di markas Les Rouge et Noir. Namun, tanggal untuk pertandingan tersebut belum disepakati. UEFA pun tetap pada keputusan yang sudah dikeluarkan. "Saya pikir ini tidak adil bagi kami sebagai klub, juga untuk para penggemar," ujar bek tengah the Lilywhites, Davinson Sanchez, dikutip dari dailymail.

Kini, segenap anggota Tottenham telah pulih. Klub tersebut bahkan telah berlaga. Beberapa hari lalu, Spurs bermain imbang 2-2 dengan Liverpool di London.

Menarik dinantikan langkah Spurs selanjutnya untuk memperjuangkan aspirasi mereka. Namun, anak asuh Conte harus berfokus ke laga penting di depan mata. Dele Alli dkk dijadwalkan bertemu West Ham United di perempat final Piala Liga di Tottenham Hotspur Stadium, Kamis (23/12) dini hari WIB.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat