Inzaghi | EPA-EFE/MATTEO BAZZI

Olahraga

Respek tanpa Batas Buat Inzaghi

Ada tulisan tentang perjalanan Inzaghi sewaktu menjadi bagian dari Biancoceleste selama 22 tahun.

ROMA -- Sepak bola lebih dari sekadar permainan. Demikian uangkapan klasik yang sering terdengar. Sebuah pertanda, drama dalam olahraga tersebut melebihi perkara teknis dan taktikal. Kisah Simome Inzaghi yang kembali ke kota Roma sebagai pelatih Inter Milan turut menjadi bumbu penyedap aktivitas lapangan hijau. Inzaghi memimpin Inter Milan menyambangi markas Lazio.

Kedua tim bertemu pada giornata kedelapan Seri A Italia. Grande Partita ini berlangsung di Stadion Olimpico menjelang Ahad (17/10) dini hari WIB. Allenatore kubu tamu mendapat penghormatan setinggi-tingginya.

Ultras tuan rumah membentangkan spanduk sekitar lima menit sebelum kick-off. Ada tulisan tentang perjalanan Inzaghi sewaktu menjadi bagian dari Biancoceleste selama 22 tahun. Jelas, kenangan tersebut tak mungkin dilupakan.

"Terima kasih Simeone," demikian petikan lain, dari tulisan di spanduk yang dibentangkan suporter Le Aquile, dikutip dari Football Italia.

Inzaghi merupakan salah satu pelatih generasi terbaru milik Negeri Spageti. Saat masih aktif sebagai pemain, pria kelahiran Piacenza ini pernah berkostum biru langit sejak 1999. Ia membela Lazio sampai 2010.

Di sela-sela periode tersebut, ia sempat menjalani masa peminjaman di Sampdoria dan Atalanta. Tepatnya, pada musim 2004/05 serta 2007/08. Selebihnya, sang penyerang lebih banyak menghabiskan waktu di Le Aquile.

Total, ia memperkuat Lazio dalam 194 laga di berbagai ajang dan mencetak 55 gol. Pada musim panas 2010, Inzaghi memutuskan gantung sepatu. Dari sana, ia memulai kariernya di dunia kepelatihan. Ia membesut tim junior Le Aquile selama enam tahun.

Barulah pada 2016, pemilik tiga caps tim nasional Italia ini menjadi pelatih kepala Lazio. Ia menggantikan Stefano Pioli dan Marcelo Bielsa. Nama terakhir cuma sepekan tercatat sebagai juru taktik Elang Biru. Bielsa enggan menangani rival sekota AS Roma itu karena alasan yang tak diungkapkan.

Petualangan Inzaghi dimulai. Ia berhasil membawa Lazio kembali meramaikan persaingan di papan atas, termasuk tampil di Liga Champions musim lalu. Ia mempersembahkan trofi Coppa Italia dan Piala Super Italia, masing-masing satu.

Hingga akhirnya, pada Mei 2021 sang allenatore merapat ke Inter. Ia menggantikan peran Antonio Conte. Kendati sudah berstatus pelatih tim lawan, penggemar Lazio tetap menunjukkan rasa hormat padanya. Inzaghi pun tersentuh.

"Itu emosional. Lima menit yang sangat intens. Saya sangat senang melihat penggemar saya (tifosi Le Aquile). Saya berterima kasih kepada mereka. Ketika peluit ditiup, saya seorang profesional, mencoba memberikan 100 persen untuk tim saya (Inter Milan)," ujar adik kandung Filipo Inzaghi ini.

Tuan rumah perkasa. Lewat sebuah duel bertensi tinggi, Lazio memenangkan pertandingan ini. Papan skor Stadion Olimpico menunjukkan angka 3-1 untuk keunggulan Biancoceleste.

Dalam laga itu, Inzaghi mengakui, anak asuhnya banyak membuat kesalahan. Menurutnya, Lazio memiliki kualitas sehingga tidak bisa memberi mereka kesempatan untuk kembali ke permainan. Padahal, Inter telah melakukannya dengan sangat baik selama 60 menit yang hampir tidak ada risiko.

"Kami seharusnya bisa membawa pulang hasil imbang setelah tertinggal dan tidak kehilangan akal seperti itu," ujar Inzaghi.

Pada pertandingan lain, AC Milan melanjutkan tren positif di Seri A dengan mengalahkan Hellas Verona 3-2 di Stadion San Siro, Milan. Hasil ini membuat Rosoneri memperpanjang catatan tak terkalahkan di pentas Seri A musim ini. Dalam delapan pertandingan, Ante Rebic dan rekan-rekan sudah meraih tujuh kemenangans, sisanya satu hasil imbang.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat