Ilustrasi Hikmah Hari ini | Republika

Hikmah

Nilai-Nilai Kesalehan

Kesalehan yang seperti inilah yang menjadi cita-cita Alquran, yaitu kesalehan konstruktif.

Oleh Saehudin

 

OLEH SAEHUDIN

Dalam Alquran ditemukan bahwa arti kesalehan merupakan antonim dari kerusakan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam surah al-Baqarah [2]: 11-12: "Dan jika dikatakan kepada mereka: Janganlah kalian membuat kerusakan di atas muka bumi ini. Mereka menjawab: Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengadakan perbaikan. Tidak demikian, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merusak, tapi mereka tidak menyadarinya."

Ayat di atas jelas menunjukkan bahwa kesalehan adalah lawan dari kerusakan. Tidak heran bila al-Raghib al-Ishfihani pengarang kitab al-Mu'jam al-Mufradat li al-Fadz al-Qur'an menyatakan, kesalehan adalah lawan dari kerusakan. Amal saleh bukan sekadar amal baik, melainkan juga amal yang berfungsi memperbaiki situasi atau amal solutif.

Dan orang saleh bukan sekadar orang yang baik, melainkan mampu memperbaiki situasi. Kesalehan seperti ini adalah fungsional, dalam arti baik orang maupun perbuatannya dapat berfungsi memperbaiki keadaan sehingga menjadi lebih baik lagi dan terhindar dari degradasi dan kerusakan.

Orang saleh yang seperti ini adalah orang yang disebut oleh Rasulullah SAW dalam hadisnya: "Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya."

Orang saleh itu ibarat lebah yang mengawinkan putik dengan benang sari. Ia tidak pernah membuat bunga yang dihinggapinya rontok atau membuat rantingnya patah. Ketika hinggap dari bunga ke bunga' ia mengawinkannya sehingga menjadi buah, tanpa merusak pohonnya. 

Berbeda dengan kupu-kupu, ia mungkin punya fungsi yang sama dengan lebah. Saat hinggap di bunga, ia mengawinkan bunga-bunga itu hingga berbuah. Namun, ia juga menyimpan telurnya di pohon itu. Telur itu menjadi ulat yang merusak pohon tersebut.

Beramal saleh ibarat mengobati orang sakit hingga sembuh tanpa meninggalkan efek samping. Tidak mengobatinya dengan obat atau perawatan yang dapat menimbulkan komplikasi, bahkan kematian.

Kesalehan yang seperti inilah yang menjadi cita-cita Alquran, yaitu kesalehan konstruktif.

Namun, tentu saja sangatlah susah untuk melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan peningkatan tanpa merusak. Terkadang kita sudah merasa melakukan hal yang benar, tapi ternyata keliru. Oleh karena itulah, dibutuhkan upaya saling menasihati.

Oleh karena itu, dibutuhkan sikap saling berwasiat dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran. Agar tindakan-tindakan kita bisa dievaluasi oleh orang lain, apakah betul-betul sikap kita sudah konstruktif atau masih mengandung unsur-unsur yang destruktif? 

Untuk itu, semoga kita selaku umat yang menyatakan diri kita sebagai hamba Allah dapat menjadi orang yang saleh sebagaimana yang dicita-citakan dalam Alquran.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat