Puing pesawat kargo Rimbun Air Cargo seri Twin Otter 300 PK-OTW terlihat di Intan Jaya, Papua, Rabu (15/9/2021). Tim pencarian gabungan TNI/PolriI telah menemukan puing pesawat kargo Rimbun Air Cargo tersebut yang hilang kontak pada 07.25 WIT saat melakuk | ANTARA FOTO/Dok Humas Polda Papua

Nasional

SAR Jajaki Jalur Darat Evakuasi Pesawat Rimbun Air

Pesawat Rimbun Air jatuh di hutan pegunungan 5-6 km dari Bandara Bilogai ke arah Distrik Homeyo, Intan Jaya.

TIMIKA -- Pesawat Rimbun Air yang pada Rabu (15/9) pagi sempat dinyatakan hilang kontak di sekitar Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua telah ditemukan. Pesawat dengan nomor penerbangan PK OTW itu diketahui jatuh di tengah hutan dan gunung sekitar 3,5 kilometer dari Bandara Bilogai, Sugapa.

Pada Rabu sore, Tim SAR gabungan menjajaki jalur darat untuk mencapat lokasi jatuhnya pesawat. Kepala Kantor SAR Timika George Mercy L Randang di Timika, Rabu, mengatakan, sejak pagi, jajarannya memberangkatkan 10 personel rescuer dari Kantor SAR Timika untuk bergabung dengan tim TNI-Polri untuk membantu proses evakuasi para korban.

"Tim SAR gabungan di Sugapa sekarang ini sedang mendalami akses darat yang paling memungkinkan untuk bisa mencapai lokasi kecelakaan pesawat Rimbun Air. Perjalanan melalui jalur darat itu dilakukan mengingat saat ini kondisi cuaca di lokasi sudah tertutup awan tebal disertai dengan hujan ringan," ujar Mercy.

Pihak SAR Timika belum mendapatkan kepastian ke mana rencana evakuasi para korban setelah ditemukan. "Belum ada rencana untuk itu, kami baru bertemu pihak maskapai, bagaimana kelanjutan soal teknisnya akan kami informasikan lebih lanjut," ujarnya.

photo
Puing pesawat kargo Rimbun Air Cargo seri Twin Otter 300 PK-OTW terlihat di Intan Jaya, Papua, Rabu (15/9/2021). Tim pencarian gabungan TNI/PolriI telah menemukan puing pesawat kargo Rimbun Air Cargo tersebut yang hilang kontak pada 07.25 WIT saat melakukan penerbangan dari Nabire menuju ke Sugapa. - (EPA-EFE/BASARNAS)

Pesawat Rimbun Air PK OTW jenis Twin Otter 3000 itu hilang kontak dalam penerbangan dari Bandara Nabire menuju Sugapa, Kabupaten Intan Jaya pada Rabu (15/9) sekitar pukul 07.37 WIT. Pesawat nahas itu dikemudikan oleh Pilot Mirza dan Kopilot Fajar.

Ikut dalam penerbangan itu, teknisi Iswahyudi. Pesawat tersebut dilaporkan membawa bahan bangunan.

Wakil Komandan Yonif Mekanis 521/DY, Mayor Edi Pramono mengatakan, penyebab pesawat tersebut jatuh karena kondisi cuaca buruk. "Dugaan kami cuaca buruk, karena saat kejadian kabut tebal sekali," kata Edi saat dikonfirmasi, Rabu.

Menurut Edi, pesawat itu sempat mencoba mendarat di Bandara Bilogai. Namun, tidak berhasil karena landasan tertutup kabut tebal. Kemudian, pesawat kembali naik dan berputar untuk mencoba mendarat lagi kedua kalinya, tetapi, kata dia, percobaan itu pun gagal.

"Pada percobaan yang kedua, pesawat bablas (melewati bandara), kemudian terdengar suara pesawat gemuruh di gunung, pesawat jatuh," ungkap dia.

Ia menuturkan, berdasarkan hasil pencarian melalui helikopter, sebagian badan pesawat terlihat masih utuh. Namun, pada bagian kokpit pesawat mengalami kerusakan yang parah.

"Yang utuh tinggal bagian tengah sampai ekor, bagian kokpit hancur tidak terlihat," jelasnya.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga telah mengkonfirmasi pesawat Rimbun Air dengan nomor registrasi PK-OTW mengalami hilang kontak pada penerbangan hari ini (15/9) pukul 07.37 WIT. Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati megatakan hilang kontak terjadi di Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya

"Pukul 06.40 WIT, pesawat take off dari Kabupaten Nabire menuju Kabupaten Intan Jaya dengan membawa kargo bahan bangunan," kata Adita dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (15/9).

Suasana kantor

Kantor Rimbun Air nomor 188 di Jalan Peta Kota Bandung terpantau sepi pascainsiden jatuhnya pesawat PK-OTW. Pantauan di lapangan, kantor Rimbun Air berada pada satu gedung yang sama dengan kantor Lionair Parcel dan Istana Poly. Gerbang kantor berwarna cat putih tertutup rapat sehingga tidak dapat masuk dan terlihat sepi aktivitas serta tutup.

photo
Sejumlah petugas gabungan bersiap melakukan evakuasi kecelakaan pesawat kargo Rimbun Air Cargo seri Twin Otter 300 PK-OTW di Intan Jaya, Papua, Rabu (15/9/2021). Tim pencarian gabungan TNI/PolriI telah menemukan puing pesawat kargo Rimbun Air Cargo tersebut yang hilang kontak pada 07.25 WIT saat melakukan penerbangan dari Nabire menuju ke Sugapa. - (ANTARA FOTO/Dok Humas Polda Papua)

Salah seorang petugas parkir di kafe yang berada di sebelah gedung Rimbun Air mengatakan kantor tersebut baru hari ini tutup dan tidak beroperasi. Sebelum-sebelumnya buka dan terdapat aktivitas logistik.

"Baru hari ini tutup, nggak tahu kenapa," ujarnya saat ditemui, Rabu (13/9).

Ia mengarahkan untuk mengecek bagian belakang gedung yang sering digunakan pegawai untuk masuk ke dalam kantor. Namun, gerbang tertutup rapat. Republika berupaya mengetuk gerbang agar bisa menemui pegawai Rimbun Air dan meminta keterangan terkait peristiwa kecelakaan tersebut. Namun, hingga beberapa kali diketuk tidak ada respons.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat