Sebuah pompa minyak beroperasi di ladang sumur Blok Rokan areal kerja Tanah Putih Tanjung Melawan Rokan Hilir, Riau, Sabtu (31/7/2021). Menjelang berakhirnya kontrak kerja sama PT Chevron Pacifik Indonesia (CPI) dengan Pemerintah Indonesia pada 9 Agustus | ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid

Ekonomi

Pertamina Bor Sumur Keenam di Blok Rokan

Pertamina harus menjalankan amanah pemerintah memberikan yang terbaik melalui pengelolaan Blok Rokan.

JAKARTA — PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melanjutkan pengeboran sumur keenam menggunakan teknologi rig ACS-19 di Blok Rokan, Provinsi Riau, sepekan setelah alih kelola. Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin mengatakan, aktivitas pengeboran tersebut dilakukan demi menjaga tingkat produksi minyak di Blok Rokan.

"Semua bekerja keras mulai dari masa transisi hingga setelah alih kelola ini. Ada pekerjaan persiapan rig yang biasanya selesai dalam enam hari bisa selesai dalam tiga hari," kata Jaffee di Jakarta, Selasa (17/8).

Jaffee mengatakan, pihaknya telah melakukan pengeboran lima sumur, yaitu sumur Bangko-344 P03reg5, sumur Duri P_3R33E, sumur Duri 3K-49C, dua sumur Duri 8M-75B, dan sumur Bekasap #161-BK21_P01.  Saat ini sebanyak 25 lokasi berstatus siap untuk dibor atau dikenal dengan istilah ready for drilling (RDF). Pertamina menargetkan pengeboran 161 sumur baru hingga akhir tahun ini.

Menurut Jaffe, target tersebut merupakan bagian dari upaya pencapaian target produksi minyak yang dicanangkan pemerintah pusat, yakni satu juta barel per hari (BOPD) pada 2030. "PHR berkomitmen untuk mendukung pencapaian target pemerintah pusat tersebut. Prioritas utama PHR saat ini adalah pengeboran," ujar Jaffee.

Pertamina kini mengoperasikan 10 rig yang akan bertambah secara bertahap menjadi 16 rig hingga Oktober 2021. Dalam upaya menjalankan program pengeboran yang selamat, andal, dan efisien, PHR memfokuskan pada tiga hal, yakni penerapan program keselamatan secara konsisten, pengalihfungsian dua rig workover (350 HP) menjadi rig pengeboran, dan pencapaian kinerja unggul serta efisien melalui program Lean Sigma.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT Pertamina (Persero) (pertamina)

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati berpesan kepada PHR agar terus fokus menjalankan amanah pemerintah untuk memberikan yang terbaik bagi negara, masyarakat, dan bangsa melalui pengelolaan Blok Rokan. Sehingga dapat mewujudkan kemandirian dan kedaulatan energi Indonesia.

Hingga akhir 2021, PHR merencanakan pengeboran 161 sumur baru, termasuk sisa sumur dari komitmen operator sebelumnya. Sedangkan, pada 2022, PHR merencanakan pengeboran kurang lebih 500 sumur baru. Hal tersebut merupakan komitmen investasi dan jumlah sumur terbesar di antara WK migas lain di Indonesia.

Kegiatan pengeboran tersebut akan didukung dengan penyiapan tambahan 10 rig pemboran sehingga secara total tersedia 16 rig serta 29 rig lainnya untuk kegiatan work over & well service yang merupakan mirroring dari kontrak sebelumnya.

Blok Rokan memiliki luas 6.453 kilometer (km) persegi dengan 10 lapangan utama, yaitu Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kotabatak, Petani, Pematang, Petapahan, dan Pager. Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No 1923 K/10/MEM/2018 tertanggal 6 Agustus 2018, pemerintah memutuskan PT Pertamina (Persero) melalui afiliasinya PHR sebagai pengelola Rokan setelah Ahad (8/8) dengan kepemilikan hak partisipasi (participating interest/PI) 100 persen, termasuk 10 persen yang akan ditawarkan ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat