Mural bergambar Presiden Joko Widodo di tembok bawah Jembatan Layang di Jalan Pembangunan 1, Kelurahan Batu Jaya, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten. | istimewa

Nasional

Polisi Buru Pembuat Mural

Pihak kepolisian menganggap presiden tidak patut dilecehkan.

TANGERANG – Polisi tengah memburu pembuat mural wajah Presiden Joko Widodo bertuliskan '404: Not Found' yang dinilai melanggar hukum. Mural itu berada di tembok bawah Jembatan Layang di Jalan Pembangunan 1, Kelurahan Batu Jaya, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten, dan kini telah dihapus.

Kapolsek Batu Ceper AKP David Purba mengatakan, pihaknya telah memeriksa dua orang saksi dalam kasus tersebut. “Dua saksi (yang telah diperiksa). Belum ada pelaku,” kata dia kepada wartawan di Tangerang, Ahad (15/8).

David mengatakan, dari dua saksi tersebut, pihaknya belum juga mengetahui informasi terkait pembuat mural. Pihak kepolisian, kata David, akan terus melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap. “Masih proses pencarian dan penyelidikan,” kata dia.

Kasubbag Humas Polres Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim mengatakan, pembuat mural tersebut melanggar hukum lantaran dinilai melecehkan Presiden Jokowi sebagai lambang negara. “Karena bagaimanapun itu kan lambang negara ya,” kata Abdul.

Dia menyebut, pihaknya bergerak langsung tanpa menunggu laporan karena presiden merupakan panglima tertinggi TNI-Polri yang dinilai tidak patut dilecehkan. Mural tersebut diketahui telah dihapus oleh jajaran kecamatan, kepolisian sektor (polsek) serta koramil.

Pantauan Republika di lokasi, Ahad (15/8) pagi, tembok yang digambari wajah mirip Jokowi dengan bertuliskan '404: Not Found' telah tertutup cat berwarna hitam dari sisi kanan hingga ke sisi kiri tembok sepanjang kira-kira delapan meter dan setinggi sekitar 2,5 meter. Sejumlah warga yang lalu lalang notabene tidak menyadari adanya mural tersebut.

Sejumlah warga di sekitar lokasi memberikan kesaksian mengenai kehadiran sekaligus kelenyapan mural mirip Jokowi itu. Sukarno (58 tahun), yang bekerja di sekitar lokasi mengatakan, ia telah menyadari adanya mural mirip Jokowi sejak sekitar dua pekan lalu atau sekitar akhir Juli atau awal Agustus 2021.

photo
Aparat berdiri di depan mural bergambar Presiden Joko Widodo di tembok bawah Jembatan Layang di Jalan Pembangunan 1, Kelurahan Batu Jaya, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten, yang telah dihapus. - (Polres Tangerang)

Sebelum dia mengetahui mural bergambar wajah Jokowi, sebelumnya ada mural lain berupa gambar bernuansa kartun. “Tadinya gambar-gambar lain itu ditumpangin lagi. Kayak gambar pelangi, garis-garis, bulat-bulat, kartun-kartun gitu. Barulah saya ngeh sekitar dua pekan ada gambar mirip Bapak Jokowi,” ujar dia.

Saat menyadari gambar mirip Jokowi bertuliskan '404: Not Found', Sukarno mengaku tidak mengetahui maksudnya, hanya sekadar mengagumi keindahan mural. Menurutnya, pembuat gambar kemungkinan merupakan orang yang memang ahli dalam membuat mural. “Gambar Jokowinya itu kok bagus saya lihat. Paling bagus (dibanding mural-mural lain di tembok),” ujar dia.

Namun, Sukarno mengatakan, tidak mengetahui siapa yang menggambar mural. Dia yang bekerja dari pukul 07.00 hingga 21.00 WIB berpendapat, penggambar mural tersebut kemungkinan menggambarnya pada malam hari.

Berdasarkan penuturannya, mural mirip Jokowi itu telah dihapus pada Kamis (12/8). Kesaksiannya menyebut ada tim dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan pihak kepolisian yang menghapus gambar dengan menggunakan pilox.

“Terus dilanjut mengecat warna hitam sama orang yang enggak tahu siapa. Terus ada lagi semuanya dihitamin temboknya, itu hari Jumat. Orangnya pakai celana pendek. Saya tanyain, katanya disuruh polisi,” kata Sukarno.

Warga lainnya, Yoyo menuturkan, sepengetahuannya, gambar mural mirip Jokowi yang ada di tembok di area Kelurahan Batu Jaya tersebut serta tembok di seberangnya yang masuk Kelurahan Batu Sari sudah ada sejak satu tahun lalu. Namun, dia mengaku baru mengetahui gambar mirip Jokowi saat viral.

“Saya tahunya itu gambar-gambar kartun di tembok bawah jembatan layang ada sejak setahunan yang lalu. Baru ngeh yang gambar mirip wajah Bapak Jokowi,” ujar dia.

Menurut kesaksiannya, dia hanya mengetahui penggambar mural tembok adalah anak-anak muda. Namun pria paruh baya itu mengaku tidak mengenalnya. Yang dia ketahui adalah anak-anak muda yang menggambar di tembok seberangnya yang merupakan wilayah Kelurahan Batu Sari.

“Gambar-gambar kartun itu saya pernah lihat anak-anak muda yang gambar, tapi enggak kenal. Itu setahun yang lalu,” kata Yoyo.

Hukum di Tembok ‘Tuhan Aku Lapar’

Sebelum viral mural bergambar wajah Jokowi bertuliskan ‘404: Not Found’ di Kota Tangerang, juga ada mural yang menjadi sorotan di Kabupaten Tangerang pada Juli lalu. Mural yang berada di sebuah tembok di Jalan Aria Wangsakara, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, itu bertuliskan 'Tuhan Aku Lapar!!'

photo
Grafiti bertuliskan "Tuhan Aku Lapar!!" di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. - (instagram)

Kepala Polresta Tangerang, Kombes Wahyu Sri Bintoro, mengatakan, polisi sempat menyelidiki sang pembuat mural. Saat ini, polisi telah menemukan pembuat mural yang diketahui berjumlah dua orang, yaitu berinisial D (26 tahun) dan DF (22). Keduanya berasal dari Komunitas Street Art Movement.

Setelah dilakukan penyelidikan, aksi tersebut merupakan bentuk aspirasi seni. Wahyu menyebut, mural itu tidak berkaitan dengan protes tertentu berupa aksi menolak perpanjangan PPKM yang sedang ramai di jagat maya.

“Bukan, hanya sebagai aspirasi dan menyalurkan seni. Kalau butuh bantuan segera lapor. Kami sebagai pelayan masyarakat siap hadir,” kata Wahyu di Kota Tangerang, Ahad (15/8).

Menurut dia, aksi tersebut bukan termasuk perbuatan melanggar hukum. Polisi justru mendatangi kediaman pembuat mural dan memberikan bantuan sosial. Hanya saja, ia tidak menyinggung mengapa tulisan ‘Tuhan Aku Lapar’ dihapus dari tembok.

“Kedua rumah pembuat tulisan sudah disambangi dan kita berikan dukungan sembako beras serta kebutuhan pokok lainnya,” ujar dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat