Bank BTN. | Republika

Ekonomi

BTN Dapat Tambahan Kuota FLPP

BTN telah menyalurkan KPR FLPP sebanyak 76.381 unit.

JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan tambahan kuota kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kepada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebanyak 18.500 unit pada kuartal III 2021.

Dengan tambahan tersebut, total kuota KPR FLPP yang didapatkan BTN dari pemerintah sebanyak 104.562 unit. “Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih kepada Kementerian PUPR yang memberikan tambahan kuota pada kuartal III 2021 ini sebanyak 18.500 unit. Tambahan kuota ini memang kami perlukan di tengah permintaan yang cukup tinggi terhadap pembiayaan rumah subsidi,” ujar Direktur Consumer and Commercial Lending Bank BTN Hirwandi Gafar di Jakarta, Ahad (8/8).

Hirwandi mengatakan, perseroan akan mengoptimalkan tambahan kuota ini untuk pembiayaan rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Hirwandi menyampaikan, dari tambahan kuota 18.500 unit tersebut, akan dialokasikan untuk BTN Syariah sebanyak 3.500 unit.

Hingga akhir Juli 2021, Bank BTN telah menyalurkan KPR FLPP sebanyak 76.381 unit. Dari jumlah tersebut, BTN Syariah berhasil menyalurkan pembiayaan FLPP sebanyak 14.202 unit.

Sedangkan hingga akhir 2021, potensi penyaluran KPR subsidi bisa mencapai 64.654 unit. Ia berharap pada kuartal IV 2021 pemerintah akan menambah lagi kuota KPR FLPP sebanyak 36.500 unit. Hal ini sesuai dengan permintaan dan potensi penyaluran KPR FLPP yang masih cukup tinggi hingga akhir tahun ini.

Menurut Hirwandi, KPR FLPP memegang peranan penting dalam menyukseskan Program Satu Juta Rumah. "Kami akan terus berinovasi, bersinergi, serta melakukan pembenahan dan efisiensi dalam proses penyaluran KPR FLPP," ujarnya.

Hirwandi mengaku, perseroan terus mengoptimalkan beberapa inovasi digital dari sisi proses bisnis agar layanan perbankan yang diberikan kepada nasabah dapat lebih efektif dan efisien. Terlebih, di masa pandemi ini keterlibatan teknologi sangat penting guna membantu penerapan protokol kesehatan khususnya untuk meningkatkan pelayanan pelanggan.

Bank BTN, kata dia, memberikan kemudahan pengajuan kredit pemilikan rumah (KPR) melalui platform yang dimiliki yaitu portal BTN Properti. Melalui portal ini, masyarakat dapat melihat rumah yang akan dibeli melalui smartphone sehingga memudahkan masyarakat tanpa harus datang ke lokasi perumahan.

"Misalnya, jika ingin beli rumah di Serpong di perumahan X, maka perumahan X tersebut dapat dilihat di platform btnproperti.co.id. Masyarakat dapat melihat harga, spesifikasi, luas rumah, hingga dapat melihat rumah secara empat dimensi di platform tersebut," kata Hirwandi.

Hingga semester I 2021, Bank BTN mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar 5,59 persen secara tahunan (yoy) dari Rp 251,83 triliun menjadi Rp 265,9 triliun. Pertumbuhan tersebut tercatat berada jauh di atas rata-rata industri perbankan nasional. Data Bank Indonesia merekam pertumbuhan kredit industri perbankan nasional hanya tumbuh sebesar 0,45 persen (yoy) per Juni 2021.

KPR subsidi masih menjadi motor utama penggerak penyaluran kredit BTN dengan kenaikan sebesar 11,17 persen (yoy) menjadi Rp 126,29 triliun per semester I 2021. KPR nonsubsidi juga tumbuh perlahan di level 0,90 persen (yoy) menjadi Rp 80,59 triliun. Kredit konsumer nonperumahan juga tercatat meningkat di level 17,47 persen (yoy) menjadi Rp 5,43 triliun per Juni 2021.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PPDPP (kprsejahteraflpp)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat