Personel Babinsa dan Bhambinkamtibmas menyiapkan paket sembako untuk didistribusikan kepada warga di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (17/7/2021). Sebanyak 1.000 paket sembako didistribusikan untuk membantu meringankan beban warga yang terdampak Covid-19 pada ma | ANTARA FOTO/Maulana Surya

Nasional

Babinsa Pimpin Tracing

Sebagian besar nakes mengeluhkan kelelahan terutama dalam melakukan contact tracing.

SURABAYA – Pelacakan atau tracing bagi orang yang kontak erat dengan pasien Covid-19 terus diperkuat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melibatkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk memimpin pelacakan atau penelusuran kontak sebagai ikhtiar memutus rantai penularan.

“Sesuai arahan Panglima TNI, para Babinsa akan turun langsung memimpin tracing atau pelacakan sampai ke pelosok,” kata Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto di Surabaya, Ahad (1/8).

Dia memastikan, Babinsa akan didampingi Bhabinkamtibmas Polri dapat melaksanakan tugasnya. Saat ini terdapat sekitar 63 ribu Babinsa yang mulai diterjunkan menjadi petugas tracing. Nantinya mereka tetap berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan masing-masing kabupaten/kota.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengakui, upaya meningkatkan testing, tracing, dan treatment (3T) ini masih menjadi pekerjaan rumah (PR) baginya di tengah kasus harian yang masih tinggi. Testing dan pelacakan ini masih di bawah rata-rata negara-negara yang sudah melakukannya dengan baik.

photo
Anggota Polres Serang bersama Anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kodim 0602/Serang menggelar razia penegakan disiplin protokol kesehatan (Prokes) PPKM tingkat desa/kelurahan di Lingkungan Keluahan Kotabaru, Serang, Banten, Selasa (16/2/2021). PPKM tingkat desa/kelurahan di Serang berlangsung hingga 28 Februari 2021 untuk menekan penyebaran COVID-19. - (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Di sisi lain, tim Kantor Staf Presiden (KSP) menemukan sebagian besar nakes mulai mengeluhkan kelelahan terutama dalam melakukan contact tracing Covid-19 selama masa pandemi yang berkepanjangan ini. Temuan ini berdasarkan serangkaian verifikasi lapangan di empat provinsi di Pulau Jawa.

“Puncak pandemi pada bulan Juni-Juli kemarin membuat kami kelelahan. Tapi semua nakes di sini sejak awal punya komitmen dan terus semangat, karena kami paling dekat dengan masyarakat sekitar sini,” kata Kepala Puskesmas Wanasari, Kabulaten Bekasi Kristina Ginting, saat ditemui tim verifikasi KSP, dikutip dari siaran resmi, Ahad (1/8).

Contact tracing atau penelusuran kontak adalah upaya identifikasi terhadap orang-orang yang melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19. Tujuan dari contact tracing adalah pengendalian dan pencegahan laju penyebaran virus dalam skala yang lebih besar.

Upaya ini tidak boleh berhenti walaupun hasil pemantauan terhadap penambahan kasus Covid-19 semakin menurun. Demikian juga masyarakat tidak boleh bersikap permisif dan mulai melonggarkan disiplin protokol kesehatan.

Namun, para nakes menemukan hambatan dalam upaya menekan laju penularan virus. Selain memantau disiplin prokes di tingkat RT/RW, para nakes dari puskesmas harus menghadapi kesulitan dalam meyakinkan pasien atau pihak yang memiliki kontak erat dengan pasien agar melakukan tes Covid-19.

photo
Anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kodim 0602/Serang mengenakan masker ke warga saat razia penegakan disiplin protokol kesehatan (Prokes) PPKM tingkat desa/kelurahan di Lingkungan Keluahan Kotabaru, Serang, Banten, Selasa (16/2/2021). PPKM tingkat desa/kelurahan di Serang berlangsung hingga 28 Februari 2021 untuk menekan penyebaran Covid-19. - (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

“Masih banyak yang menghindar untuk melakukan tes. Kalau sudah begini, mau tidak mau tenaga kesehatan dari puskesmas harus mendatangi mereka dan membujuk mereka satu per satu,” kata Tenaga Ahli Utama KSP, Abraham Wirotomo.

Dari pengamatan di lapangan, jika terdapat satu orang pasien yang dinyatakan positif Covid-19, maka para nakes akan melakukan upaya contact tracing terhadap setidaknya 15 orang yang pernah melakukan kontak erat. Sementara sumber daya manusia di puskesmas sangatlah terbatas.

Hal ini menjadi salah satu faktor terbesar yang menyebabkan para tenaga kesehatan mengalami kelelahan. Sehingga, tak jarang pihak puskesmas mengandalkan kerja sama dengan para relawan atau inisiatif dari warga RT/RW setempat.

Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR Mulyanto menilai, pemerintah telat menyadari dan memahami pentingnya ilmu pengetahuan dalam mengatasi krisis. “Padahal para ahli pandemi jauh-jauh hari sudah banyak yang menyampaikan pentingnya 3T ini. Termasuk pentingnya karantina wilayah,” ujar Mulyanto.

Menurutnya, pemerintah saat ini harus lebih terbuka terhadap pendapat para ahli dalam penanganan Covid-19. “Beri ruang dan dengarkan suara mereka (para ahli). Ini akan mendayagunakan potensi nasional yang ada sekaligus mengurangi kebisingan dalam pengelolaan negara,” ujar Mulyanto.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat