Warga bergabung denga ratusan lainnya dalam unjuk rasa menolak kebencian terhada warga Asia-Amerika di Washington, DC, pekan lalu. | MICHAEL REYNOLDS/EPA

Internasional

WNI di Amerika Diminta Waspada

WNI di seluruh Amerika agar saling melindungi di tengah maraknya kejahatan rasial terhadap warga Asia-Amerika.

WASHINGTON DC -- Langkah proaktif dan cepat dilakukan oleh Kedutaan Besar (KBRI) dan Konsulat Jenderal (KJRI) di seluruh Amerika Serikat (AS) untuk menyikapi kecenderungan meningkatnya tindak kekerasan, diskriminasi, dan ujaran bermotif rasial yang terjadi akhir-akhir ini di AS. Hal ini dilakukan dalam upaya memastikan keamanan dan keselamatan warga negara Indonesia (WNI) di seluruh wilayah AS. 

Atase Kepolisian KBRI Washington DC Brigjen Polisi Ary Laksmana Widjaja menekankan pentingnya masyarakat Indonesia di AS untuk mengambil langkah-langkah preemptive, preventif, serta berani mengambil aksi ketika dihadapkan dengan tindak kekerasan atau pidana. Dia mengajak WNI di seluruh AS untuk berani dan saling melindungi.

"Apabila menjadi korban kekerasan, minta bantuan warga di sekitar tempat kejadian, dan segera telepon 911. Laporkan juga kepada Perwakilan RI terdekat agar dapat kami bantu secepatnya dan berikan pendampingan," ujar perwira tinggi Polri, yang sebelumnya pernah bertugas sebagai Atase Kepolisian di KBRI Den Haag, Belanda, ini dalam rilis pers KBRI Washington, Senin (29/3). 

photo
Pengunjuk rasa melakukan aksi jalan kaki menentang kekerasan dan kebencian terhadap kelompok Asia-Amerika di El Pueblo de Los Angeles, Los Angeles Sabtu (27/3/2021) - (AP Photo/Damian Dovarganes)

Hal itu dikatakan pada kesempatan pertemuan yang digelar oleh KBRI Washington DC dengan dukungan seluruh KJRI di AS (KJRI Chicago, Houston, Los Angeles, New York, dan San Francisco) bersama perwakilan masyarakat Indonesia se-AS. Acara yang dilakukan secara daring itu bertajuk "Bincang-Bincang Virtual Perlindungan Preventif" dengan tema "Tindak Kekerasan terhadap Etnis Asia dan Tindak Pidana Penipuan melalui Media Daring" pada Sabtu (27/3). 

Hampir 100 orang perwakilan masyarakat dan diaspora Indonesia dari berbagai kota di seluruh AS hadir dalam diskusi virtual. Mereka terdiri dari unsur tokoh masyarakat, tokoh agama, serta pimpinan dan perwakilan organisasi masyarakat, yang terlihat antusias dan aktif berpartisipasi dalam bincang-bincang virtual selama 1,5 jam tersebut. 

Menambahkan paparan Brigjen Ary, Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler (Protkons) KBRI Washington DC, Gustaav Ferdinandus menyampaikan bahwa Kementerian Luar Negeri RI telah menyampaikan permintaan perhatian khusus dan serius dari Pemerintah AS untuk menjamin keselamatan dan keamanan WNI dan masyarakat Indonesia di AS.

"KBRI juga telah menyiapkan pedoman bagi masyarakat Indonesia dalam menyikapi perkembangan situasi keamanan terkini di AS," ujar dia. Selain itu, Perwakilan RI di AS baik KBRI maupun KJRI memiliki hotline yang dapat dihubungi oleh masyarakat Indonesia setiap saat. 

photo
Seorang perempuan membawa poster menentang kekerasan dan kebencian terhadap kelompok Asia-Amerika di El Pueblo de Los Angeles, Los Angeles Sabtu (27/3/2021) - (AP Photo/Damian Dovarganes)

Pada saat menyampaikan sambutan pembukaan, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud) Yudho Sasongko menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu wujud konkret perlindungan WNI dan masyarakat Indonesia di luar negeri sebagai salah satu prioritas politik luar negeri RI saat ini.   

Acara ini pun mendapat respons sangat positif dari para peserta yang mengapresiasi upaya KBRI dan KJRI se-AS menjangkau masyarakat secara langsung untuk meningkatkan kewaspadaan di tengah meningkatnya situasi keamanan di AS akhir-akhir ini. "Terima kasih Pak Ary atas pemaparannya, dan panitia KBRI dan KJRI dalam melakukan diskusi yang sangat penting dan krusial kepada kami semua. Salam sehat dan aman senantiasa!" tulis Esther Sianipar dari Minnesota. 

Hal senada juga diungkapkan Vembri Prihardono, perwakilan dari Indonesian Muslim Society in America (IMSA). "Terima kasih sudah memfasilitasi acara yang bermanfaat bagi warga Indonesia di USA," ujarnya. 

Selain melakukan upaya outreach kepada perwakilan komunitas Indonesia, KBRI dan KJRI se-AS sebelumnya juga telah mengadakan pertemuan virtual dengan perwakilan Persatuan Mahasiswa Indonesia di AS (Permias) guna memastikan para mahasiswa dalam kondisi baik di tengah merebaknya isu tindak kekerasan bermotif rasial akhir-akhir ini.

Dialog seperti ini akan terus dilakukan oleh seluruh Perwakilan RI di AS untuk memberikan informasi yang lebih luas kepada masyarakat Indonesia di AS. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat