Presiden AS Joe Biden. | AP/Alex Brandon

Internasional

Biden: Hubungan dengan Saudi Kuat

Laporan tentang Khashoggi ditunda karena Putra Mahkota Saudi menjalani operasi.

WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud melakukan percakapan perdana via telepon pada Kamis (25/2). Pembicaraan ini dilakukan menjelang peluncuran laporan intelijen yang sensitif tentang pembunuhan wartawan Saudi, Jamal Khashoggi.

Biden menyampaikan kepada Raja Salman bahwa dia akan bekerja untuk membuat hubungan bilateral sekuat dan setransparan mungkin. "Kedua pemimpin menegaskan sifat historis dari hubungan tersebut dan setuju untuk bekerja sama dalam isu-isu, yang menjadi perhatian dan kepentingan bersama," kata Gedung Putih.

Namun, pernyataan itu tidak menyebutkan laporan tentang Khashoggi. Dalam pembicaraan itu, Biden menyatakan, AS tetap berkomitmen membantu dan melindungi Saudi dari ancaman di Timur Tengah, terutama Iran.

"Komitmen AS untuk membantu Arab Saudi mempertahankan wilayahnya saat menghadapi serangan dari kelompok-kelompok yang berpihak pada Iran," kata Biden, seperti dikutip pernyataan yang dirilis Gedung Putih.

Biden turut membahas keamanan regional, termasuk upaya diplomatik untuk mengakhiri perang Yaman. Setelah hubungan telepon tersebut, Biden kemudian mengatakan kepada para wartawan bahwa percakapannya dengan Raja Salman berlangsung "baik".

 
photo
Pertemuan Joe Biden dan Raja Salman beberapa waktu lalu. - (arsip Kemenlu Saudi)

Nada positif juga disuarakan kantor berita Saudi, Saudi Press Agency atau SPA. Raja Salman dilaporkan, menyampaikan ucapan selamat kepada Biden.

Kedua pihak kemudian menekankan kedalaman hubungan bilateral dua negara dan pentingnya memperkuat kemitraan. Hal itu termasuk mencapai keamanan dan stabilitas regional serta internasional.

Pernyataan SPA juga tidak menyinggung soal laporan Khashoggi. Menurut sumber yang dikutip Reuters, peluncuran laporan pembunuhan kolumnis Washington Post itu menanti hasil pembicaraan Biden dan Salman. Peluncuran laporan itu juga sengaja ditunda karena Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed Bin Salman (MBS) menjalani operasi usus buntu pada Rabu (24/2).

Raja Salman adalah pemimpin negara Teluk pertama yang dihubungi Biden. Dalam dua tahun terakhir, Biden kerap menyorot dan mengkritik kebijakan Saudi di kawasan, terutama terkait konflik Yaman. Dia menyebut Saudi telah membunuh anak-anak dan orang-orang tak berdosa di negara yang dilanda krisis kemanusiaan terburuk di dunia tersebut.

photo
Pertemuan Joe Biden dan Raja Salman beberapa waktu lalu. - (Fahad Shadeed/Reuters)

Selama masa kampanye pilpres lalu, Biden berjanji akan mengubah pola hubungan AS dengan Saudi. Pembunuhan Khashoggi diyakini menjadi ujian bagi hubungan kedua negara, yang telah berlangsung puluhan tahun. Bocoran laporan intelijen AS tentang Khashoggi menyebutkan, MBS menyetujui pembunuhan Khashoggi pada 2 Oktober 2018. Pembunuhan terjadi di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki. MBS diyakini sebagai penguasa de facto Saudi.

Saudi menyebut pembunuhan Khashoggi sebagai operasi ekstradisi yang "kebablasan". Namun, Saudi selalu menampik bahwa MBS terlibat dalam pembunuhan itu.

Dalam konferensi pers sebelum percakapan telepon, juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, mengatakan, AS memusatkan perhatian pada penataan ulang hubungan dengan Saudi. "Tentu saja, ada hal-hal yang disampaikan sebagai bahan keprihatinan kami dan membuka kemungkinan untuk pertanggungjawaban," katanya.

Jalani operasi

Dalam perkembangan berbeda, MBS dilaporkan menjalani operasi usus buntu pada Rabu pagi. Operasi dilakukan dengan laparoskopi, sehingga tidak menimbulkan banyak sayatan besar.

Operasi berlangsung sukses di King Faisal Specialist Hospital di Riyadh. MBS dilaporkan langsung meninggalkan rumah sakit setelah operasi. Pada Rabu malam, media Saudi menunjukkan rekaman MBS yang dikelilingi para pengawalnya, didorong dengan kursi roda, menuju mobil Mercedes hitam.

"Beliau telah meninggalkan rumah sakit dalam keadaan sehat dan baik," ujar dewan kerajaan, tanpa memberikan penjelasan terperinci. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat