
Jawa Tengah
Pemda Fokus Kebutuhan Penyintas Banjir Semarang
Warga Kota Semarang di kawasan terdampak banjir masih kesulitan beraktivitas penuhi kebutuhan.
SEMARANG -- Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Semarang dan sekitarnya sejak Jumat (5/2) siang hingga Sabtu (6/7), mengakibatkan hampir seluruh wilayah ibu kota Provinsi Jawa Tengah itu tergenang banjir. Selain melumpuhkan kegiatan warga, operasional transportasi udara dan darat juga terganggu.
Hingga Ahad (7/2), warga Kota Semarang yang tinggal di kawasan terdampak banjir masih kesulitan melakukan aktivitas dalam memenuhi kebutuhannya. Salah satunya, warga di lingkungan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari. “Karena genangan masih mencapai paha orang dewasa, aktivitas mereka di dalam rumah pun masih terganggu,” kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat meninjau lokasi tersebut, kemarin.
Ganjar meminta Pemerintah Kota Semarang memastikan agar kebutuhan dasar warganya bisa tertangani dengan baik. Warga juga diimbau melaporkan jika mereka masih kesulitan membuat makanan sendiri. “Untuk berbagai hal yang sifatnya darurat- darurat semacam ini, saya minta harus cepat jangan sampai terlambat untuk ditangani,” kata dia.

Menurut dia, hingga Ahad, Pemkot Semarang masih melakukan berbagai penanganan banjir dan dampaknya. “Bu Wakil Wali Kota komunikasi intens dengan saya, sekarang sudah jalan. Pak Wali Kota juga sudah melaporkan bahwa dari 18 titik banjir di Kota Semarang, beberapa sudah mulai surut. Tapi saya minta tetap stand by karena potensi hujan masih cukup tinggi,” kata dia.
Pemprov Jawa Tengah, kata dia, akan mem-backup apabila terjadi kekurangan logistik bagi pemenuhan warga terdampak.
Salah satu ketua RW di Kelurahan Tambakrejo, Mahmud menyampaikan, banjir sejak Sabtu telah menggenangi hampir seluruh wilayah Kelurahan Tambakrejo. Akibatnya, semua hunian warga tergenang hingga ke dalam rumah.
Banjir mulai menggenangi Kota Semarang pada Sabtu pagi. Beberapa wilayah yang terdampak cukup parah di antaranya Bulu Lor, Bandarharjo, Gayamsari, Tambakrejo, Pedurungan, Bangetayu, Tlogomulyo, Mangkang, dan Tugurejo.

Di kawasan Mangkang, yaitu jalur pantura Kota Semarang, ketinggian air lebih dari satu meter hingga jalur itu tersendat. Kawasan Kota Lama Semarang juga tergenang dengan ketinggian air hingga 40 sentimeter.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Winarsono mengatakan, upaya mengurangi genangan air terus dilakukan dengan mengoptimalkan pompa retensi. Namun, cuaca buruk dan tingginya intensitas hujan membuat pompa tidak mampu mengatasi debit air.
Guna penanganan warga terdampak, BPBD Kota Semarang kemudian membuka dapur umum. “Kami sudah berkoordinasi dengan masing- masing pemangku wilayah untuk berkoordinasi terkait dengan kebutuhan warga,” kata dia, Sabtu.

Transportasi
Banjir pada Sabtu juga mengakibatkan penerbangan di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, dihentikan. Penutupan penerbangan tersebut membuat jadwal 21 penerbangan di-reschedule pada penerbangan Ahad.
Banjir Semarang juga berimbas pada jalur kereta api di wilayah Semarang dan sekitar Stasiun Tawang. Hal itu mengakibatkan beberapa perjalanan penumpang dan barang mengalami keterlambatan.
“KAI terus berusaha mengerahkan sarana penolong dan petugas-petugas untuk memperbaiki jalur akibat adanya banjir,” kata VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI), Joni Martinus, Sabtu (6/2).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Ahad, menggelar pertemuan dengan Gubernur Ganjar Pranowo di Bandara Ahmad Yani membahas rencana aksi penanggulangan banjir di Semarang. Khususnya terkait operasional bandara dan stasiun kereta.
Budi menyebut ada beberapa langkah yang akan dilakukan Kementerian PUPR untuk menanggulangi banjir di Semarang seperti membuat peredam air atau dam, pengerukan sungai, dan membuat tanggul untuk mengantisipasi rob (air pasang). "Pada hari ini (Ahad) genangan sudah surut dan bandara tersebut mulai beroperasi kembali secara terbatas," kata Budi.
republikaonline Jalanan di Kota Lama Semarang, 'Jadi' Mirip Kolam. ##semarang ##banjir original sound - Republika
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.