Hikmah Republika Hari ini | Republika

Hikmah

Keberkahan dalam Keluarga

Dengan hadirnya keberkahan, sebuah keluarga akan selalu diliputi oleh kebaikan.

Oleh MUHAMMAD DAVI ARHAM

OLEH MUHAMMAD DAVI ARHAM

Memiliki keluarga yang harmonis dan berkecukupan tentu merupakan dambaan setiap orang. Terlebih lagi jika anggota keluarga selalu diberi kesehatan lahir batin. Tak jarang di antara mereka ada yang rela mengorbankan waktu dan tenaganya untuk mewujudkan itu. Namun di samping itu, ada satu hal yang tak boleh dilupakan, yaitu mencari keberkahan.

Berkah adalah bertambahnya kebaikan pada diri seseorang. Islam pun mengajarkan kepada seseorang untuk mencari keberkahan dalam segala urusan, termasuk urusan berumah tangga. Keberkahan merupakan unsur terpenting yang akan menjamin kebahagiaan dalam kehidupan keluarga. Dengan hadirnya keberkahan, sebuah keluarga akan selalu diliputi oleh kebaikan.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW selalu mendoakan keberkahan bagi pasangan yang baru menikah. Beliau tidak meminta mereka untuk menjadi orang kaya dan memiliki kedudukan yang tinggi. Ini menunjukkan kepada kita betapa penting arti keberkahan dibandingkan dengan banyaknya harta.

Banyak hikmah dan manfaat yang diperoleh ketika sebuah keluarga telah diberkahi Allah. Kehidupan yang rukun, anak-anak yang taat dan patuh, tetangga yang baik serta kecukupan dalam hal rezeki adalah buah dari keberkahan. Meskipun secara lahirnya, keluarga tersebut hidup tanpa kekayaan yang berlimpah.

Salah satu cara yang dapat mengundang keberkahan adalah dengan bertawakal dan meningkatkan ketakwaaan kepada Allah. Mengenai itu, Allah Ta’ala berfirman:

“Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Ia akan menjadikan baginya jalan keluar. Dan Dia akan memberinya rezeki dari arah yang tak disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupinya (keperluannya)...” (QS at-Thalaq : 2-3).

Seseorang yang memiliki ketakwaan, tentu akan selalu mengingatkan keluarganya untuk melaksanakan amal saleh, seperti beribadah, membaca Alquran, bersedekah, bersyukur, dan lainnya. Ia tak rela membiarkan anggota keluarganya berbuat dosa dan lalai terhadap Sang Pencipta. Jika sebuah keluarga mampu menerapkan ini, insya Allah keberkahan akan diperoleh.

Peran orang tua dalam memberikan nafkah yang halal juga berpengaruh baik terhadap keluarga, di antaranya pada perkembangan sang anak. Sebagai contoh, Imam Bukhari sebagai ahli hadis terkemuka telah diakui memiliki kecerdasan dan daya ingat yang luar biasa. Beliau berhasil menghafalkan ratusan ribu hadits beserta sanadnya.

Keberhasilan Imam Bukhari tidak lepas dari ikhtiar ayahnya yang selalu memberi nafkah halal kepada beliau. Sesuatu yang syubhat tak pernah sedikitpun ayahnya berikan sebagai nafkah keluarga. Sehingga, nilai-nilai kebaikan dan keberkahan senantiasa mengalir dalam diri Imam Bukhari. Rasulullah SAW bersabda, “Bertakwalah kepada Allah dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki. Ambillah yang halal, tinggalkan yang haram!” (HR Ibnu Majah).

Wallahu a’lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat