Hikmah Republika Hari ini | Republika

Hikmah

Menyegerakan Tobat

Tobat dari dosa dan kemaksiatan merupakan suatu kewajiban berdasarkan perintah Allah.

Oleh Ahmad Agus Fitriawan

 

OLEH AHMAD AGUS FITRIAWAN

“Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat nasuha (tobat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabb-mu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.” (QS 66: 8).

Tobat dari dosa dan kemaksiatan merupakan suatu kewajiban berdasarkan perintah Allah dalam surat di atas. Sesungguhnya perbuatan dosa dan kemaksiatan memberikan kemudharatan yang banyak. Ia merupakan sebab musibah, bencana, dan malapetaka. (QS 42: 30, 24: 63, dan 13:31).

Tidaklah kesengsaraan yang terjadi di dunia dan akhirat kecuali disebabkan oleh dosa dan kemaksiatan. Maka, perhatikan dan renungkanlah, apakah yang menyebabkan kaum Nuh tenggelam dengan air yang menenggelamkan gunung? (QS 11: 36-41). Apa pula yang menyebabkan kaum Hud ketika dibinasakan dengan angin, sampai-sampai mereka bergelimpangan bak tunggul pohon yang kosong? (QS 69: 6-8).

Apa pula yang menyebakan kaum Tsamud dikirimkan suara yang memekakkan (petir) sampai-sampai jantung mereka putus dari dada-dada mereka? (QS 11: 68). Apa yang menyebabkan dibalikkanya desa kaum Luth, sehingga Allah menjadikan bagian atasnya ke bagian bawah kemudian mereka dihujani dengan batu hingga mereka binasa tak bersisa? (QS 29: 28-35, 7: 80-84).

Apa yang menyebabkan Fir’aun dan kaumnya tenggelam? (QS 7: 136-137). Apa yang menyebabkan Qarun beserta harta dan keluarganya dibenamkan? (QS 28:78). Dan banyak kisah lainnya. Sesungguhnya sebab-sebab itu semua adalah dosa dan kemaksiatan (QS 29: 40, 71: 25).

Sejatinya, kisah di atas dapat menjadi motivasi tobat yang segera mungkin kita lakukan. Karena tidak seorang pun yang ma’shum atau bebas dari dosa kecuali orang-orang yang Allah jaga. Rasulullah SAW bersabda, “Setiap anak Adam pasti berbuat dosa, dan sebaik-baik pelaku dosa adalah mereka yang bertobat.” (HR at-Tirmidzi dan Ibnu Majah). Dan sesungguhnya Allah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS 42: 25).

Sesungguhnya tobat adalah kembalinya seseorang dari kemaksiatan menuju ketaatan. Dengan menyesali perbuatannya, bertekad kuat selamanya tidak akan kembali lagi kepada kemaksiatan tersebut, mengembalikan hak manusia yang diambil, dan melaksanakan hak Allah SWT yang belum dilaksanakan.

Ketauhilah, bahwasanya tobat dapat menghapuskan dosa-dosa masa lalu, walaupun dosa tersebut adalah dosa besar. Karena Allah Dia-lah Yang Maha Penerima Tobat dan Maha Penyayang. Allah berfirman, “Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosasemuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS 39: 53).

Rasululah SAW memberikan teladan motivasi tobat sebagaimana sabdanya: “Wahai manusia, bertobatlah kalian kepada Allah. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Nya 100 kali dalam sehari semalam.” (HR Muslim).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat