Ketua Umum Forum Zakat (FOZ) Bambang Suherman memukul gong saat pembukan CEO Organisasi Pengelolaan Zakat (OPZ) Forum bertajuk Dua Dekade Forum Zakat Menguatkan Zakat Indonesia, di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, Kamis (26/11). Dalam agenda tahunan yang dii | Edi Yusuf/Republika

Khazanah

FOZ: Segera Sahkan Standar Kompetensi Amil Zakat

Sertifikasi amil akan menjadikan zakat dikelola secara profesional.

BANDUNG – Agenda tahunan CEO Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) Forum kembali berlangsung dan secara resmi dibuka, Kamis (26/11). Salah satu agenda penting dalam forum ini adalah mendorong pemerintah untuk segera mengesahkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). 

"Sertifikasi nasional itu akan mendukung semakin banyaknya amil zakat yang disertifikasi melalui dukungan negara berupa subsidi atau pembebasan biaya untuk mendapatkan sertifikat amil zakat," kata Ketua Umum Forum Zakat (Foz), Bambang Suherman, saat membuka CEO OPZ Forum 2020 di Bandung, Kamis (26/11). 

Bambang bersyukur karena draf final SKKNI profesi amil sudah selesai setelah melewati pembahasan bersama antara Kementerian Agama, Foz, dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Draf tersebut dalam waktu dekat akan diserahkan kepada Kementerian Ketenagakerjaan untuk disahkan menjadi standar kompetensi resmi bagi profesi amil di Indonesia. 

Dengan begitu, kata dia, nantinya akan muncul amil-amil yang tersertifikasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sertifikat itu merupakan jaminan kepada masyarakat akan hadirnya lembaga-lembaga zakat yang dikelola oleh para amil yang terampil dan tersertifikasi oleh negara. 

Sekretaris Jenderal FOZ Nana Sudiana, menambahkan, sertifikasi akan menghasilkan amil yang terstandardisasi, seperti profesi dokter, perawat, atau lainnya. Sertifikasi amil juga akan menjadikan zakat dikelola secara profesional sebagaimana standar profesi yang telah ditetapkan oleh BNSP. 

 
Untuk bisa profesional, amil disertifikasi dengan standar-standar profesi yang disyaratkan BNSP. Dan ini akan memperkuat posisi amil bahwa menjadi amil itu keren dan hebat.
NANA SUDIANA, Sekretaris Jenderal FOZ
 

Standardisasi kompetensi, kata dia, juga akan membuat amil tidak dipandang sebelah mata dan memiliki martabat serta kedudukan yang baik. Selain itu, akan memudahkan komunikasi kepada publik, baik media massa atau pihak lain secara keseluruhan. 

Baznas menyambut baik upaya pengesahan SKKNI untuk profesi amil zakat. Pemenuhan standar kompetensi diperlukan salah satunya untuk menetapkan besaran insentif bagi para amil.

"Saat ini, kita sulit menentukan besaran insentifnya karena belum ada standar. Dengan adanya SKKNI, maka ada standardisasi terkait perhitungan bagaimana besaran insentif yang layak diberikan kepada amil zakat," kata Sekretaris Baznas, Jaja Jaelani, saat menghadiri CEO OPZ Forum. 

photo
Ketua Umum Forum Zakat (FOZ) Bambang Suherman memimpin yel-yel saat pembukan CEO Organisasi Pengelolaan Zakat (OPZ) Forum bertajuk Dua Dekade Forum Zakat Menguatkan Zakat Indonesia, di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, Kamis (26/11). Dalam agenda tahunan yang diikuti oleh para pimpinan organisasi pengelola zakat ini merupakan forum dimana para CEO pengelola zakat saling memberikan gagasan dan informasi untuk memperkuat gerakan zakat Indonesia - (Edi Yusuf/Republika)

Jaja juga menyinggung potensi zakat yang begitu besar sehingga sangat memungkinkan untuk menerbitkan izin bagi lembaga amil zakat (LAZ) yang baru berdasarkan regulasi yang ada. Dia pun mengajak agar LAZ yang belum memiliki izin segera memproses izinnya. 

Jika LAZ sudah berizin, menurut dia, akan lebih leluasa dalam menjalankan fungsinya sehingga optimalisasi zakat akan lebih meningkat. "Maka, kami harapkan agar kelengkapan (berkas) yang diperlukan untuk segera dipenuhi," ujarnya. 

Jaja juga mengapresiasi CEO OPZ Forum. Menurut dia, kegiatan yang diselenggarakan oleh Foz ini akan mempererat hubungan di antara OPZ. Dia berharao hal itu bisa berdampak positif bagi peningkatan penghimpunan zakat di Indonesia.

Dia mengingatkan untuk terus menjaga peran OPZ sebagai pengelola zakat. Peran yang harus dijaga, kata dia, misalnya pada sisi keamanan dan manajemen. "Ini harus betul-betul. Dan dengan kerja sama hari ini, antara Baznas dan OPZ, akan menguatkan pengelolaan zakat di Indonesia."

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat