Seorang guru memberikan arahan kepada siswa saat pengumpulan tugas di SD Negeri 2 Tlogolele, Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (16/11). | ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Nasional

Mendikbud: Asesmen Nasional untuk Pemetaan Pendidikan

Asesmen Nasional tahun 2021 tak memiliki konsekuensi apa pun terhadap siswa.

JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengeklaim Asesmen Nasional (AN) tahun 2021 tak memiliki konsekuensi apa pun terhadap siswa. Nadiem meminta orang tua tidak khawatir hasil AN bisa memengaruhi nilai siswa ataupun menentukan kelulusan mereka.

"Sekali lagi, bagi orang tua yang bertanya, apakah ini akan berdampak pada hasil rapot anak saya, jawabannya tidak. Apakah hasil ini akan mempengaruhi penerimaan anak saya di PSBB, jawabannya tidak. Apakah hasil kompetensi ini akan mempengaruhi kelulusan anak saya, jawabannya tidak," kata Nadiem, dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR, Senin (16/11). 

Mendikbud menuturkan, AN nantinya akan digunakan untuk pemetaan pendidikan nasional. Evaluasi yang dilakukan pun, ditujukan untuk sekolah, bukan setiap individu siswa. "Jadinya tidak ada gunanya keluarkan uang untuk bimbel. Pertama, karena ini tidak ada konsekuensi bagi murid, ini adalah evaluasi sekolah. Kedua, ini tidak bisa dibimbelkan," kata dia.

Pada 2021, hasil dari AN akan mengukur kemampuan dasar dalam bernalar yang dimiliki siswa. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balitbang dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Totok Suprayitno juga menegaskan AN tidak bisa dipelajari melalui bimbingan belajar. Sebab, soal-soal AN nantinya akan lebih berfokus pada penalaran dan berpikir kritis. 

photo
Sejumlah siswa mengikuti simulasi belajar tatap muka di SMP Negeri 7 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (16/11). Berdasarkan surat pernyataan orang tua dan persetujuan guru, Pemerintah Kota Banjarmasin melakukan simulasi belajar tatap muka pertama sejak pandemi Covid-19, selama dua minggu di empat sekolah menengah pertama (SMP). - (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

"Kita sudah mendengar, ada bimbel segala macam. Ini mohon Asesmen Nasional tidak disikapi berlebihan. Siswa, guru, orang tua, sekolah tidak perlu melakukan persiapan khusus untuk menghadapi AN seperti bimbel dan sebagainya," kata Totok. 

Walaupun demikian, Totok mengatakan ada hal-hal yang perlu disiapkan guru dan sekolah terkait menghadapi AN. Menurutnya, guru sejak saat ini harus sudah mulai melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran dan asesmen. Jika guru masih menggunakan sistem asesmen seperti UN, yaitu pilihan ganda dengan jawaban tunggal, maka sebaiknya segera diubah.

Guru sebaiknya membuat sistem penilaian dengan lebih fokus pada penalaran siswa. "(Guru) mulai mengubah paradigma, karena asesmen ini ingin mengubah paradigma dalam proses pembelajaran dan asesmen," kata Totok menjelaskan.

Sementara itu, sekolah diharapkan bisa memfasilitasi guru dalam melakukan refleksi dan perbaikan pembelajaran. Hasil AN nantinya juga bisa menjadi bahan evaluasi dan pengembangan program pembelajaran di sekolah. "Untuk orang tua siswa, tidak perlu cemas mencari bimbel, karena dijamin bahwa soal-soal asesmen nasional ini tidak bisa dibimbelkan," ujar dia.

Sebelumnya, Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) meminta Kemendikbud menunda pelaksanaan AN 2021. Menurut P2G, pelaksanaan yang tetap dilakukan Maret 2021 terkesan terburu-buru. "Terkesan tergesa-gesa dan tidak tepat momentumnya di masa pandemi dan PJJ yang masih banyak kendala," kata Koordinator P2G Satriwan Salim. 

Menurut Satriwan, di kalangan guru, siswa dan orang tua masih banyak yang belum memahami format dan esensi dari asesmen tersebut. Bahkan, lanjut dia, masih ada guru dan orang tua yang menganggap AN sama dengan Ujian Nasional (UN). "Ada persoalan kendala sosialisasi oleh Kemendikbud yang jauh dari kata maksimal dalam konteks ini," kata dia. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat