Calon penumpang berjalan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (5/11). Jumlah penumpang di bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II mengalami peningkatan pada Oktober 2020 yaitu mencapai 2,14 juta orang atau meningkat 19 persen di | ANTARA FOTO/Fauzan

Nasional

Pemerintah Awasi Mobilitas Penduduk Masuk Indonesia

Pemerintah pusat meminta pemerintah daerah meningkatkan angka pemeriksaan harian.

JAKARTA -- Pemerintah mengaku akan mengawasi mobilitas masyarakat yang pergi keluar negeri atau kembali dari luar negeri. Pengawasan ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya gelombang kedua kasus positif Covid-19 di dalam negeri.\

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menuturkan, pemerintah tidak ingin Indonesia mengalami gelombang kedua pandemi Covid-19 seperti yang terjadi di sejumlah negara di Eropa. Beberapa negara di Eropa, seperti Inggris, Prancis, Jerman, Belgia, dan Yunani kembali menerapkan lockdown menyusul terjadinya gelombang kedua kenaikan kasus positif Covid-19.

“Kita juga harus menjaga dan screening mobilitas masyarakat atau penduduk keluar masuk Indonesia untuk menghindari adanya penambahan kasus akibat dari kunjungan penduduk yang masuk dari beberapa negara di Eropa,” ujar Wiku saat konferensi pers, Kamis (5/11). 

Ia mengatakan, gelombang kedua Covid terjadi di beberapa negara akibat penularan virus yang tidak terkendali. Hal ini disebabkan masyarakat setempat meremehkan penerapan protokol kesehatan untuk menghindari penularan. Wiku pun mengingatkan agar masyarakat di Indonesia tetap menjaga disiplin protokol kesehatan pencegahan Covid-19 sehingga tak terjadi lonjakan kasus seperti di negara-negara Eropa. 

Peningkatan tes

Selain itu, pemerintah pusat meminta pemerintah daerah meningkatkan angka pemeriksaan harian atau testing untuk menekan persentase kematian. Peningkatan tes ini terutama di daerah dengan persentase kematian yang tinggi. Ada sejumlah daerah yang mengalami tren peningkatan kasus kematian. Antara lain, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Bali, Riau, dan Kalimantan Timur.

“Perhatian kepada daerah dengan persentase kematian yang masih tinggi untuk meningkatkan angka testing dan tracing harian,” ujar Wiku saat konferensi pers, Kamis (5/11). 

Peningkatan paling tinggi pun tercatat di Kalimantan Timur yang semula berjumlah 1,49 persen pada 27 September menjadi 3,42 persen pada 1 November. Selain itu, Bali juga mengalami peningkatan yang semula 2,97 persen pada 27 September menjadi 3,29 persen pada 1 November. 

Di sisi lain, beberapa daerah tercatat mengalami tren penurunan kasus meninggal, seperti di Sumatra Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Papua, Aceh, dan Sumatra Barat. “Namun, untuk Sulawesi Selatan, Papua, Aceh, dan Sumatra Barat pada pekan terakhir ini mengalami sedikit peningkatan dari pekan sebelumnya,” kata Wiku. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat