Foto aerial suasana Wisma Atlet Pademangan di Jakarta, Ahad (27/9). Pemerintah telah menyiapkan Tower 8 Wisma Atlet Pademangan sebagai lokasi isolasi mandiri bagi OTG Covid-19. | ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Nasional

34 Set ICU Dipindahkan ke RS UI

Ada berbagai pertimbangan memindahkan sebagian besar set ICU ke RS UI.

JAKARTA -- Pemerintah memutuskan memindahkan 34 set intensive care unit (ICU) Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, ke RS Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat. Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 Mayor Jenderal Tugas Ratmono mengatakan, RSD Covid-19 Wisma Atlet memiliki 39 bed ICU yang terdiri atas ventilator hingga bed side monitor.

“Kemudian sesuai dengan arahan pimpinan, dalam hal ini Menteri Kesehatan (Menkes Terawan Agus Putranto) maka sebagian dipindahkan ke RS UI Depok. Sehingga kami putuskan perlu memindahkan 34 unit set ICU ke RS tersebut dan disisakan lima unit set ICU di RS Darurat Covid-19 untuk back up pelayanan,” katanya saat konferensi pers di RSD Wisma Atlet, Jakarta, Sabtu (26/9).

Ratmono mengatakan, ada berbagai pertimbangan memindahkan sebagian besar set ICU ke RS UI. Di antaranya untuk memberikan penanganan yang baik dan terintegrasi. Lebih lanjut dia mengatakan, RS UI Depok ditunjuk karena masuk dalam zona yang mengalami tingginya kasus dan kasus gawat darurat yang perlu penanganan ICU.

Dia menyebut, lima set ICU yang tersisa di RSD Wisma Atlet bisa memberikan pelayanan kesehatan ketika ada pasien yang menurun kondisinya dan membutuhkan alat bantu ICU sebelum akhirnya dipindahkan ke RS rujukan Covid-19. Sebab, kata dia, peningkatan kasus Covid-19 terus terjadi dan tidak menutup kemungkinan adanya peningkatan kasus yang berat, bahkan yang kritis yang segera butuh pertolongan.

“Jadi, kalau ada isu pembongkaran dan isu terkait itu tidak benar. Ini adalah suatu langkah menangani Covid-19 di DKI Jakarta,” ujar Ratmono.

photo
Petugas kesehatan melakukan pendataan pasien Covid-19 berstatus orang tanpa gejala untuk dievakuasi menggunakan bus sekolah di Puskesmas Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Kamis (24/9). Sebanyak tujuh pasien Covid-19 berstatus orang tanpa gejala dievakuasi dari puskemas Kecamatan Makasar menggunakan bus sekolah khusus Covid-19 menuju RS Darurat Wisma Atlet - (Republika/Thoudy Badai)

Dalam beberapa hari terakhir, Provinsi Jabar selalu berada di urutan kedua setelah DKI Jakarta. Dari penambahan kasus harian pada Ahad (27/9), Provinsi DKI Jakarta tercatat menyumbang tertinggi kasus baru covid yang sebanyak 1.217. Kemudian disusul Jawa Barat sebanyak 437 kasus baru, Jawa Tengah 258 kasus, Jawa Timur 220 kasus, dan Sumatra Barat 216 kasus baru.

Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 merilis kasus positif harian pada Ahad (27/9) sebanyak 3.874 kasus di seluruh provinsi. Total kasus Covid sampai saat ini tercatat 275.213 kasus. Sedangkan kasus sembuh kumulatif sebanyak 203.014. Pemerintah juga masih melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap 129.553 kasus suspect

Di sisi lain, persiapan pembukaan Tower 8 Wisma Atlet juga terus dikebut. Diharapkan Tower 8 bisa segera beroperasi dan bisa ditinggali masyarakat yang terinfeksi Covid-19, seperti kelompok pekerja migran Indonesia (PMI) hingga aparat penegak hukum.

Wakil Panglima Kogasgabpad RSD Wisma Atlet Brigjen M Saleh Mustafa mengatakan, lantai 1 di Tower 8 yang nantinya difungsikan sebagai IGD masih dalam proses penyelesaian. “Tower 8 ini diprioritaskan untuk isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala,” ujar dia.

Saleh mengatakan, tower ini menjadi flat isolasi mandiri pasien warga negara Indonesia dari luar negeri atau PMI. Selain itu, tower ini juga bisa jadi tempat karantina para petugas anggota TNI/Polri dan Satpol PP yang bertugas di lapangan kemudian terinfeksi virus ini.

“Bila ada yang terpapar, mereka akan ditempatkan di Tower 8. Tower ini nantinya menyediakan 1.548 tempat tidur,” kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat