Ada berbagai contoh sikap toleransi yang dipraktikkan Nabi Muhammad SAW.
Kala menaklukkan Baitul Makdis, Umar bin Khattab tidak menjadikan kota suci itu eksklusif untuk umat Islam saja.
Di sepanjang sejarah, pelbagai daulah Muslim menunjukkan keteladanan perihal toleransi.
Prof Abdul Mukti Ali kerap disebut sebagai Bapak Kerukunan Antarumat Agama.
Menariknya, di tanah Papua tidak ada semacam fobia terhadap Muhammadiyah.
Rasulullah SAW pernah menerima pemberian seorang Chosroes Persia dan Kaisar Romawi.
Toleransi sebagai ajaran Islam telah dicontohkan Nabi SAW dan para sahabat.
Pihak gereja berinisiatif menyediakan tempat agar umat Islam bisa shalat Id.
Doa bersama merupakan bentuk dukungan warga kepada Wawan agar bisa bebas pada Ramadhan ini.
Agama telah mengajarkan kita suatu sikap toleran terhadap umat beragama lain.
Mereka menandatangani pernyataan dukungan terhadap sikap toleransi.
Morrow mengisahkan banyak sikap Nabi Muhammad SAW yang sangat toleran terhadap non-Muslim.
Dengan wasathiyah, bangsa ini tak memberi ruang kepada ekstremisme.
Di kawasan pecinan ini, warga keturunan bisa hidup berdampingan dengan warga lokal