TNI mengiyakan terjadinya serangan di Nduga.
Menhan menegaskan, pemerintah selalu memperhatikan kesejahteraan prajurit TNI.
Insiden oknum tentara itu diduga karena mengalami depresi berat.
Dari hasil penyidikan, diketahui tersangka Brigjen YAK bersama-sama tersangka NPP melakukan kontrak dan kerja bisnis yang manipulatif.
Polisi berupaya mengusut kasus pembunuhan prajurit Kostrad hingga tuntas.
Ketiga oknum prajurit TNI AD itu justru bertindak secara keji di luar peri kemanusiaan.
Motivasi prajurit membelot beragam, mulai dari merasa tidak cocok menjadi prajurit dan lainnya.
Jenazah prajurit TNI itu sudah dievakuasi ke Timika menggunakan helikopter TNI AU.
Ketua Kamar Militer MA menyebut ada kelompok persatuan LGBT di lingkungan TNI.
Kehidupan para prajurit TNI masih jauh dari kata sejahtera.